S D G M 08

3.5K 308 52
                                    

Hallo

Kalo ada typo tandain yya.

Happy reading, janlup vote dan komen. Gratis kok gak bayar.
.
.
.

Pagi-pagi sekali baby Geo sudah rewel tidak seperti biasanya, membuat Beby kewalahan. Beby sudah berusaha untuk membangunkan Ardan, tetapi Ardan sama sekali tidak beranjak dari tidurnya.

Kini Beby mengambil gayung berisi air, ia berjalan ke kasur dimana Ardan masih tertidur pulas. Ia mencipratkan sedikit air ke wajah Ardan, membuat Ardan membuka matanya perlahan.

Ardan berdecak sebal kemudian menutup matanya lagi, membuat Beby kesal bukan main.

"Om," Beby mencubit pipi Ardan keras.

"Sakit beb," ucap Ardan sambil menyingkirkan tangan Beby dari pipinya.

"Bomat, bangun makannya!" kesal Beby.

Bukannya bangun, Ardan malah memejamkan matanya lagi.

Plak!

Dosa gak sih nampar suami?

"Bodo lah," gumam Beby yang masih bisa di dengar oleh Ardan.

"Siapa yang bodoh?" tanya Ardan dengan mata terpejam.

"Itu, duda samping rumah," elak Beby, mendengar ucapan Beby, seketika mata Ardan terbuka lebar.

"Duda?" beo Ardan.

"I-iya,"

Dengan cepat Ardan merubah posisinya menjadi duduk, sambil menatap Beby intens.

"Kamu deket sama dia?" tanya Ardan.

Beby menggelengkan kepalanya. "Nggak,"

"Kok kamu tau?"

"Nggak tau, Beby ngasal. Om lupa? Kita kan gak punya tetangga duda," jelas Beby.

Seketika Ardan linglung, ia menatap Beby polos.

"Om, mukanya kek pen di tampol," ucap Beby, seketika wajah Ardan berubah menjadi datar.

"Geo rewel, om urus Geo. Beby mau mandi," ucap Beby sebelum melenggang pergi dari kamar.

Dengan cepat Ardan berjalan ke kamar anak nya, ia membuka pintunya perlahan. Ia menghampiri Geo yang berada di box bayi. Ketika di lihat, Geo sama sekali tidak rewel. Malahan Geo sedang tertidur pulas.

Ardan mencium kening Geo lembut. "Wangi, selamat tidur anak ayah," ucap Ardan lembut.

***

"OM ARDAN!!" teriak Beby dari kamar Geo.

"Apa beb?" tanya Ardan sambil menghampiri Beby yang sedang menggendong Geo.

"Badan Geo panas, aku harus ngapain?" tanya Beby khawatir. Melihat ekspresi Beby, membuat Geo terkekeh.

"Apa sih? Ini Geo panas om!!" geram Beby sambil mencubit pinggang Geo.

Bukannya kesakitan, Ardan malah tertawa. Membuat Beby kesal.

"Ya Allah, om, anaknya panas loh," ucap Beby berusaha sabar.

"Coba kasih itu," ucap Ardan ketika sudah berhenti tertawa.

"Apa?" tanya Beby bingung.

"Yang di temple di dahi, apa namanya?" tanya Ardan sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal.

Si Duda Ganteng Milikku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang