S D G M 10

3.1K 252 58
                                    

Hallo

Kalo ada typo tandain yya

Jangan lupa vote dan komen, gratis kok gak bayar.

Happy reading
.
.
.

"Ge, cara ganti popok gimana?" tanya Cece ke Gea yang sedang santai menonton television sembari memakan camilannya.

"Lo mau ganti popok siapa?" tanya Gea tanpa menolehkan wajahnya.

"Lo lupa? Disini ada Geo, Geo ngompol," jawab Cece.

"Masaa?"

"Iyaa, liat sini. Jangan nonton mulu!" balas Cece kesal.

Gea menoleh, ia melihat wajah Cece yang sedikit kesal. Dirinya terkekeh dengan ringan, kemudian ia menghampiri Cece. Ia duduk di sebelah Cece, ia menatap Cece dan Geo bergantian.

"Sok ganti," ujar Gea.

"Gue gak tau caranya, jamilah!" hardik Cece.

"Masa lo gak tau?" tanya Gea heran.

"Nggak, cepett. TInggal kasih tau gimana caranya,"

"Lo nanya ke gue? Gue aja gak tau, maimunah!" Gea menatap Cece sengit.

"Pakyu Ge, pakyu," kesal Cece.

"Hah? Paku?" ejek Gea, sambil mendekatkan telinganya ke Cece. Dengan cepat Cece menjewer telinga Gea dengan kuat-kuat. Gea meringis kesakitan. "Jangan di jewer!" ketus Gea sambil menghempaskan tangan Cece kasar.

"Bodo njing!" Cece melipat tanganya di dada sembari menatap Gea tajam.

"Di depan anak kecil, gak boleh ngomong kasar," tegur Gea.

"Babi lo,"

"Heh!" Gea menimpuk wajah Cece dari samping menggunakan bantal guling mini milik Geo.

"Itukan nama binatang," jawab Cece kesal, sembari mengelus wajahnya.

"Iya, nama binatang yang mirip sama lo," ejek Gea.

"Ganti popok Geo dulu," timpal Gea sebelum Cece mulai mengeluarkan suaranya.

"Nyenyenye, lo aja, gue gak bisa."

"Youtube," ucap Gea.

Cece langsung saja membuka benda pipihnya, ia mencari aplikasi Youtube kemudian mencari video yang berkaitan dengan yang ia butuhkan sekarang.

"Beby kapan pulang?" tanya Cece.

"Gak tau, emang gue emak nya!" sinis Gea.

"Ya, siapa tau lo telfon gitu,"

"Gue telfon sih, tapi gak di angkat," jawab Gea.

"Berdering?" tanya Cece.

"Berdering," balas Gea sambil menatap Cece.

"Kok? Tumben banget," ucap Cece heran, karna tidak biasanya Beby seperti ini.

"Gak tau," Gea menggelengkan wajahnya.

Setelah itu semuanya hening, hingga suara teriakan seorang pria membuat mereka kaget. Bahkan Geo pun menangis, dengan cepat Cece membawa Geo ke dalam dekapannya. Gea dan Cece saling tatap satu sama lain.

"Pak Ardan?" lirih Gea.

"Mungkin, kalo bukan?"

"Beby!" panggil pria itu lagi.

Si Duda Ganteng Milikku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang