S D G M 14

1.5K 114 27
                                    

Hallo

Kalo ada typo tandain ya

Jangan lupa vote dan komen, gratis kok ga bayar.

Happy reading
.
.
.

"Lo yakin jawabannya ini?" tanya Beby sambil menatap Cece.

"Kalo lo gak percaya, kerjain aja sendiri," ujar Cece sambil mengambil bukunya. Tetapi ditahan oleh Beby.

"Gue percaya kok, liat ya..." Beby mulai menyalin jawaban milik Cece.

"Lo gak ikut, ge?" tanya Beby.

Gea yang sedari tadi bermain ponsel, kini menoleh ke Beby. "Ikut apaan?" tanya Gea balik.

"Nyalin," jawab Beby.

"Dih, ogah. Otak gue masih bisa nyari jawaban," tolak Gea mentah-mentah.

"Awas lo, kalo nanti salah semua," ancam Beby.

"Gapapa kalo salah, yang penting gue usaha. Gak kayak lo," sindir Gea, kemudian lanjut bermain ponsel.

"Lo gak bosen nyontek terus?" tanya Cece heran.

"Nggak, ngapain bosen?"

"Lo udah jadi ibu, kalo anak lo nyontoh gimana?" tanya Cece membuat Beby dan Gea berhenti dari kegiatannya.

"Nggak, gue gak akan biarin Geo nyontoh perbuatan yang gue lakuin semasa sekolah." ucap Beby. Beby menutup bukunya, dan ia taruh di kolong meja.

"Lo udah kelar?" tanya Gea kurang yakin.

Beby menggeleng. "Belom,"

"Kok di tutup?" tanya Gea lagi.

Beby menyilangkan kedua tangannya di atas meja. "Udah bosen nyontek, gue gak mau nyontek lagi," jawab Beby.

"Mau mikir sendiri? Kerjain coba," tebak Cece.

"Kata siapa gue mau mikir sendiri? Gak usah di kerjain lah, repot amat." Beby mengambil ponsel miliknya yang berada di saku.

Plak!

Gea memukul punggung Beby menggunakan buku miliknya. "BEGO!"

"Sialan lo!" ketus Beby.

"Lo emang bego kan?" tanya Gea.

"Nggak lah," balas Beby.

"Kirain bego, orang nyontek terus," ejek Gea.

"Bangsat!"

***

Beby membersihkan toilet dekat ruang guru, ia mendapat hukuman akibat tidak mengerjakan pr. Beby terlihat sangat santai.

Ia mendengat nada dering telfon di ponselnya, tertera nama Ardan di hp nya. Dengan gesit Beby mengangkatnya.

"Hal—," ucapan Beby terpotong.

"Kamu dimana? Di kelas gak ada, di kantin gak ada. Dimana sih?" cerocos Ardan.

"Di toilet deket ruang guru, kenapa?"

"Ngapain kamu? Saya lapar," gerutu Ardan.

"Hukuman. Laper tinggal makan, susah banget." jawab Beby.

"Saya maunya di suapin kamu!" tegas Ardan.

"Gak usah manja!" tegur Beby.

"Pak Ardan," suara wanita yang terdengar sangat manja. Membuat Beby terdiam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Si Duda Ganteng Milikku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang