Ch 1 The Silent Residence

52 7 1
                                    



Di pagi yang cerah ini aku berjalan mengitari kediaman dengan tenang. Bunga-bunga yang bermekaran, tumbuh-tumbuhan yang rindang, udara pagi yang sejuk, kediaman yang tenang dan sunyi. Inilah rumahku.

Aku duduk di kursi taman sembari menikmati udara pagi, rasanya seperti ada  ketenangan yang menghampiri ku. Seorang pelayan wanita setengah baya berjalan mendekat kearahku.

"Maaf mengganggu waktu Anda Putri, ini sudah saatnya untuk sarapan," ucap sang pelayan yang barusan menghampiriku sambil membungkuk.

"Baiklah" ucapku kemudian bangkit dan berjalan melewati ruang tengah menuju ruang makan.

"Selamat pagi, tuan putri." 

"Selamat pagi, tuan putri." Para pelayan menyapa ku begitu aku berjalan melewati mereka sambil mengangguk.

Sesampainya di ruang makan. "Selamat pagi, kakak" aku membungkukkan tubuh sedikit kemudian duduk berhadapan dengannya.

"Selamat pagi juga, makanlah" ujarnya seraya kembali menatap beberapa lembar kertas. Seperti biasa, dia selalu sibuk.

Di siang hari aku ke perpustakaan untuk memilih buku. Biasanya buku yang aku baca tentang sejarah kekaisaran, penemuan-penemuan, dan juga sihir kuno, tapi aku tidak terlalu memahaminya karena aku bukan penyihir. Kemudian aku meminta para pelayan untuk membawakannya ke kamar. Sore harinya aku menyesap teh herbarium serta menyantap beberapa kue pencuci mulut  di balkon kamar sembari menatap senja.

Malam harinya dia pulang. "Selamat malam kakak" aku berbicara seraya menatapnya dari balkon di ballroom. "Tidurlah, ini sudah larut" ucapnya kemudian melangkah melewatiku menuju kamarnya, begitu juga denganku. Ketika tengah malam tiba, aku berjalan keluar hanya dengan menggunakan piyama dan sandal tidur, aku berjalan perlahan sambil membawa lentera kecil. Aku berjalan menuju air mancur di taman mansion, aku seperti berjalan sendiri ke sini.

Aku seperti teringat akan sesuatu ketika berada di depan air mancur ini, tapi aku tak bisa mengingatnya sama sekali. Aku melihat pantulan diriku di air, kalau aku melihat dengan saksama aku bisa melihat ada sesuatu di dalam air, tapi aku ragu untuk masuk melihat apa isinya, tapi kali ini aku akan mencoba masuk untuk melihatnya. Ketika aku melepas sandal dan duduk di pinggir air mancur aku mulai memasukkan kakiku ke air kemudian ketika aku hendak menyebur ke dalam.

"Apa yang kamu lakukan". Aku terkejut karena tiba-tiba ada yang berbicara, ketika aku melihat disana di kursi favorit ku dekat pohon yang aku beri bubuk emas di akarnya. {Oliver Chevalier} Kemudian dia berjalan mendekat ke arahku "Kenapa kamu mau masuk ke air dan juga kenapa kamu keluar hanya dengan mengenakan piyama?" tanyanya.

"Aku hanya ingin masuk" ucapku tanpa rasa bersalah. "Kamu tak seharusnya masuk kesitu, kan kamu bisa pakai tempat pemandian milik keluarga kita di paviliun barat" ucapnya ketus. Aku pun berdiri dan keluar dari air mancur kemudian langsung berjalan menuju kamar tanpa memedulikannya.


Jangan lupa vote yaa👇🏻
Terima kasih telah membaca 🤗

ঌ༺Duke's Daughter's Secret༻࿐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang