Ch 9 Discuss Preparation

13 4 0
                                    


"Kubur sekarang saja" ucap Jul "Iya, iya mari kita kubur" ucap Oliv "Kubur disini saja, dekat sama pohon ini agar nanti tidak susah mencarinya" usulku.

"Tapi kalau nanti pohonnya ditebang bagaimana?" tanya Jul "Iya juga, bagaimana kalau tempat lain saja Odel" "Kenapa tidak kubur disini saja, kita hanya perlu membuat sesuatu untuk di letakkan disini sebagai tanda, nanti orang tak akan menebang kalau ada tandanya"

"Hmm" Oliv dan Jul kompak merenung "Apa cari tempat yang sedikit tersembunyi aja" usul Jul "Bagaimana kalau disana saja dekat pohon besar itu" tunjuk Oliv "Iya lebih baik disana saja" ucapku "Yasudah kalau begitu ayo kita kesana" ajak Jul kemudian berjalan duluan diikuti dengan aku dan Oliv.

"Sudah disini aja" "Iya" "Kita beri tanda apa?" Tanya Oliv "Ah aku tau, sebentar, ini!" Ucapku "Rangkaian bunga? Kapan kamu bisa membuat kerajinan seperti itu" bingung Jul.

"Iya dulu aku pernah buat, kita lingkarkan saja di pohon ini, lalu bentuk bunga yang paling besar untuk menunjukkan dimana barang itu dikubur"

"Iya, begitu saja" "Kuharap di suatu saat nanti kita bertiga bisa kesini lagi" ucap Jul sambil menatap tanah yang di dalamnya terdapat benda itu.

Hari sudah mulai gelap, kami bertiga segera pulang. Sekarang kami tengah duduk di ruang tamu, "Dari mana saja kalian?" tanya Ben. "Tadi, kami jalan-jalan sebentar" ucap Oliv terkekeh.

"Yasudah tidak apa-apa, yang penting kalian kembali dengan keadaan baik-baik saja, kalian boleh pergi" ucap Ben seraya menghela napas. "Baik, paman silahkan beristirahat" ucap Oliv dan kami bertiga pun keluar.

Malam harinya aku berkunjung ke kamar Oliv, Creekk! aku mengintip ke dalam kamar Oliv "Oliv!" "Kenapa gelap begini, apa dia sedang tak di kamar?" aku mencarinya ke seluruh sudut ruangan ini tapi hasilnya nihil "Tidak ada, sebenarnya dia kemana sih?" bingungku.

Akhirnya aku keluar kamar dan..lagi-lagi aku mendengar suara orang samar-samar "Suara itu dari mana?" ucapku pelan, kemudian aku berjalan mengikuti sumber suara dan berakhir di ruang belajar. "Suara ini...Oliv!" "Iya, jadi bagaimana?" "Eh tunggu dulu, bukankah yang barusan adalah suara Jul?"

Braakk!! (Aku membuka pintu dengan kencang) "Eeh kaget-kaget" latah Jul "Astaga Odel, kalau mau masuk ketok saja jangan di banting, nanti orang pada terkejut apalagi sekarang malam lagi" sahut Oliv

"Ehehe, habisnya kalian mendiskusikan sesuatu tapi tidak mengajakku" ucapku cemberut "Wahaha, apa-apaan wajahmu itu" ledek Jul Criingg! (Aku menatap tajam ke arah Jul).

"Itu..sebenarnya kami lagi diskusi buat acara debutante-mu" (perayaan debutnya wanita ke pergaulan bangsawan kelas atas, permulaan bagi wanita) "Debutante-ku? Kenapa kalian saja yang bahas? Kan aku yang bersangkutan" ucapku "Yaa maksudnya kan biar kejutan" ucap Jul "Ooh gitu" ucapku tak minat.

Keesokan harinya.

Tok! Tok! Creekk! (Aku membuka pintu dengan perlahan) "Harusnya begitu" ucap Oliv "Eh sudah datang orangnya" ucap Jul "Ayo kita lanjut diskusi" ajak Jul "Yuk" ucapku. "Apa pula surprise, yang ada nanti aku malah tidak siap, tambah tak maksimal jadinya" ucapku.

(flashback)"Bagaimana kalau kita diskusi besok saja?" tanya Oliv "Iya juga lagipula sudah malam begini" ucapku "Yaudah besok kita diskusi, disini lagi kan?" Tanya Jul "Iya disini" jawab Oliv (flashback off)

"Aahhhh, akhirnya selesai juga" aku menghela napas lega "Iya, padahal bukan aku yang ingin menyelenggarakan pestanya" lesu Jul "Hehe, mohon kerjasamanya ya Jul" ucap Oliv.

"Baiklah, serahkan saja padaku, aku adalah orang yang berhati baik" ucap Jul dengan penuh percaya diri. Kami berdua hanya menggeleng "Sudah ya, aku pergi dulu" pamitku "Kamu ingin kemana kenapa tidak mengajak" ucap Jul pura-pura sedih.

"Apasih aku mau ke kamar, ikut?" "Waahh kalau boleh mau lah~" ucap Jul kemudian berdiri hendak menghampiriku tapi di tahan oleh Oliv "Eeh, eeh mau kemana kamu Jul, aku belum selesai ngomong samamu" ucap Oliv dengan muka seram, baru kali ini aku melihat Oliv seperti itu "Yaudah aku balik dulu, dahh"

Sore harinya. Karena sebentar lagi debutante-ku, aku harus bersiap, tapi mengingat umurku seharusnya sekarang aku sudah 22 tahun, haha "Tapi begitu aku debutante, pasti nanti akan banyak orang yang mengenalku, mengenal sebagai putri dari Duke Chevalier"

Di kehidupanku yang sebelumnya aku tidak melakukan debutante, karena aku emang tidak mau, karena nanti aku akan dikenal oleh banyak orang, tapi kenapa sekarang aku setuju ya? Ah sudahlah, jalankan saja. Tok! Tok! "Siapa?" tanyaku "Ini aku" ucap orang itu sambil menampakkan dirinya. Dia bukannya?!


jangan lupa vote ya ⭐ 👇🏻
terima kasih telah membaca 🤗

ঌ༺Duke's Daughter's Secret༻࿐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang