Ch 2 His Departure

30 7 1
                                    


Ketika sudah jalan beberapa langkah aku menatap ke belakang ke arah Oliver, dia sedang menatapku juga. Aku tak menghiraukannya dan pergi begitu saja. Seakan kejadian itu tak pernah terjadi.

Keesokan harinya, aku duduk termenung seraya menatap pemandangan di luar jendela. Tok! Tok! Tok! , seseorang mengetuk pintu kamarku. "Masuklah" ucapku, kemudian dia masuk dan berkata "Permisi, tuan putri hari ini secara mendadak Tuan Duke harus pergi ke istana selama beberapa hari karena ada urusan penting"

Aku menatapnya sebentar lalu "Antarkan aku ke ballroom" Kemudian pelayan itu mengangguk dan keluar, aku pun berjalan mendahuluinya

Sampai di ballroom mansion aku menatap Oliver yang sibuk memerintahkan para pelayan untuk membawakan barang bawaannya, aku pun turun dan berjalan mendekat. "Hati-hati di jalan, semoga harimu menyenangkan" ucapku "Kamu juga berhati-hatilah di rumah, aku akan memerintahkan para kesatria untuk mengawalmu kemanapun kamu pergi" ucapnya. "Baik, terima kasih" "Kalau begitu, aku akan pergi sekarang" Aku hanya mengangguk dan mengantar kepergiannya.

Mau ada dia ataupun tidak itu tidak akan merubahku. Dia yang setiap harinya sibuk bekerja juga tidak ada bedanya. Aku hanya melewati hari-hari seperti biasanya membaca buku, minum teh di taman dan mengatur kediaman ketika dia sedang tidak ada di kediaman.

Di waktu yang senggang ini lagi-lagi aku terpikirkan tentang air mancur di taman. Karena pernasaran aku langsung bergegas ke taman dan langsung masuk ke air mancur, tapi aku bingung karena ini seperti air mancur biasa diinjak begini pun tidak ada apa-apa. Aku pun mencoba meraba dasar air mancur ini. Tapi tetap hasilnya nihil.

"Tuan putri!, Anda tidak apa-apa" ucap salah satu kesatria dari dua kesatria yang berada di dekatku. Awalnya aku bingung kenapa ada dua kesatria disini, lalu aku baru ingat tadi dia menyuruh para kesatria untuk mengawalku. "Aku tidak apa-apa" ucapku kemudian berusaha keluar dengan dibantu oleh kesatria.

"Kami akan segera memberi tahu kepada pelayan untuk menyiapkan pakaian ganti tuan putri" ucap kesatria yang satunya.
Kemudian aku ke kamar dan mengganti gaunku. Setelah selesai, aku memikirkan lagi apa yang sebenarnya ada di sana, tapi sekilas tadi aku melihat ada seperti....sihir? Lebih tepatnya segel sihir.. tapi kalau itu beneran sihir kenapa aku bisa melihatnya? Seharusnya hanya seorang penyihir atau orang yang punya bakat sihir saja...aneh..kenapa aku bisa?...


Jangan lupa vote yaa👇🏻
Terima kasih telah membaca 🤗

ঌ༺Duke's Daughter's Secret༻࿐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang