Ch 13 The Basement

8 1 0
                                    


"Umm...halo...apakah ada orang disini?" ucapanku bergema, semuanya gelap, aku tak bisa melihat apapun. Tiba-tiba ada sebuah cahaya kecil, aku menghampiri cahaya itu..terlihatlah seorang wanita yang tengah berdiri dan tersenyum kearahku. 


"Siapa kamu..? Apa kamu tau apa yang terjadi padaku..?" aku mencoba untuk bertanya apa yang sedang terjadi, tapi wanita itu hanya diam. Membuatku juga terdiam, wanita itu membuka mulut seakan berbicara sesuatu, tapi aku tak bisa mendengarnya.


Siapa? Siapa wanita itu? Sebuah cahaya muncul di belakangku, aku membalikkan badan dan menatapnya kemudian cahaya itu berpindah ke dekat wanita tadi, ternyata itu adalah seorang Pria. 


Mereka berdua saling bertatapan dan tersenyum, lalu tiba-tiba ada segerombolan orang yang mendekat ke arah mereka berdua. Aku melihat itu langsung berlari ke arah mereka "AWAS!!!" Walau aku sudah berteriak kepada mereka tapi mereka tak mendenganya. 


Segerombolan orang tadi telah melenyapkan mereka berdua hingga tubuh mereka terpotong-potong, dan segerombolan yang muncul tadi juga lenyap. Berganti dengan aku dimana berusaha lari dari kejaran para pembunuh yang menyusup ke dalam Kediaman Chevalier bersama para ksatria.


Oliv langsung di tusuk dan tewas seketika. Lalu aku tertangkap, dan dibawa ke hadapan Kaisar Edward Carliste, aku menatapnya tak percaya, lagi-lagi ada senyuman sinis yang menghiasi wajahnya, kemudian menggunakan pedang yang sudah dilapisi oleh racun...aku dipenggal...


"HAAHH...HAAHHH..." aku kaget setengah mati, leherku seperti terpotong sungguhan "Odel, kamu baik-baik saja?" ucap Oliv khawatir yang berada di samping tempat tidurku, Oliv! kupikir dia sudah meninggal.. Aku langsung memeluknya sambil menangis histeris, syukurlah..kupikir kami mati untuk yang kedua kalinya..


Akhirnya tangisan Odel berhenti setelah satu jam berlalu dan tertidur dalam pelukanku. Aku memindahkannya pelahan ke tempat tidur agar dia tak terbangun. Cup, aku mengecup kening Odel "Semoga kamu mimpi indah, jangan pikirkan sesuatu yang buruk, aku mencintaimu (tentu saja sebagai saudara)" ucap Oliv lalu keluar kamar.


Saat sore harinya. Tok! Tok! "Odel apa kamu sudah bangun?" tanya Oliv begitu membuka pintu "Sudah" jawabku singkat, Oliv berjalan mendekat ke arahku "Apa yang terjadi?" tanyaku begitu Oliv duduk dikursi sebelah kasurku "Yang mananya?" tanyanya "Kenapa..aku ada dikamar...bukannya ada di...istana.." "Huft..yahh..jadi begini.." Oliv mulai buka suara.


"Saat selesai rapat, aku langsung dihampiri oleh ajudannya Pangeran ke-2, beliau memintaku untuk mengikutinya, kemudian sampailah di sebuah ruangan. Dan ketika aku memasuki ruangan, aku melihatmu terbaring dikasur dan ada Pangeran ke-2 duduk dikursi disebelahmu. Lalu dia menceritakan apa yang terjadi.." ucap Oliv.


Tunggu, apa maksudnya? dia menolongku? Apa...tidak mungkin.. "Lalu apa yang pangeran ceritakan?" Tanyaku lebih lanjut "Beliau bilang 'Aku sedang berjalan menyusuri taman istana, tapi tiba-tiba terdengar suara pagar hidup yang ditabrak, kemudian aku pergi memeriksanya, tapi tidak ada seorangpun disana. Lalu aku melihat sebuah bercak darah di dekat pagar hidup, aku langsung menyingkirkan dedaunan pagar hidup itu dan menemukan seorang gadis pingsan didalamnya dan berlumuran darah, walau tidak banyak. Aku langsung membawanya begitu melihatnya yang tak berdaya, dan sampailah disini' begitu katanya" tutup Oliv.


"Dia-Pangeran membawaku dengan apa?" tanyaku penasaran "Entahlah, beliau hanya menyampaikan begitu, mungkin digendong..? Kalau bukan lalu bagaimana membawanya?" Aku-aku dibawa oleh Pangeran ke-2?! Bahkan Dia menolongku?! Apa yang sebenarnya terjadi? Bukankah seharusnya dia membunuhku "Sudahlah tak usah dipikirkan, itu akan membebanimu nanti, istirahatlah" ucap Oliv kemudian keluar kamar. "Oh ya, tentang mimpi itu...sebentar, bukankah di dasar air mancur terdapat segel sihir..?"


Beberapa jam setelahnya. "Oliv!" teriakku mengejar Oliv "Apa? Ada apa? Kenapa kamu berlari, apa sudah sembuh?" tanyanya khawatir "Tidak apa-apa, aku sudah sembuh" ucapku tersenyum. "Oh begitu syukurlah, lalu kenapa kamu memanggilku?" "Eee..apa kamu sibuk?" tanyaku "Tidak" "Ayo temani aku" ucapku sambil menarik tangan Oliv menuju suatu tempat.


Aku menatap ke dasar air mancur. "A...." *Katakan 'O eternal noble magic, open this door for me'* Aku terkejut, suara itu seperti masuk langsung dari kepalaku, suara itu..dari wanita yang kutemui di mimpi, baiklah akan aku coba. Aku melihat sebuah segel sihir didalam air mancur, lalu) "O-o eternal noble magic, open this door for me!" ucapku sedikit lantang.


"Apa yang kamu lakukan Odel?" tanya Oliv kebingungan, belum sempat aku menjawabnya, sebuah cahaya dari dasar air mancur bersinar begitu terang, dan terbukalah pintu di dasar itu. Tampaklah sebuah ruang yang gelap dibawah sana.Aku ingin langsung memasuki ruangan itu tapi tidak bisa, ruangan itu sangat dalam dan tidak ada akses menuju sana. 


"Baiklah kita akan masuk, tapi bagaimana cara kita turunnya?" tanya Oliv "Hmm.." aku memikirkan cara untuk bisa kesana. "Kita harus menggunakan tangga" ucapku "Tangga? maksudmu tangga yang biasanya untuk konstruksi?" "Tentu saja, apalagi? tidak ada tangga yang bisa dibawa kecuali itu" "Tunggu, sebelumnya apa ada orang yang tau? Kamu baru pertama kali bukan?" tanya Oliv "Iya juga-" "Dari mana kamu mengetahui itu?" "E-entahlah, aku..tiba-tiba tadi muncul langsung dari dalam kepalaku" "Aneh...dari mana kamu mendapatkan petunjuk itu?" tanya Oliv.


"Sudah kubilang, aku juga tidak tahu" ucapku sebal Dipikir-pikir ini memang tidak masuk akal, dari mana aku mendapatkan kekuatan sihir? lalu di kehidupan sebelumnya aku juga melihat segel sihir di air mancur ini "Ayo masuk" ajakku "Ini" (tiba-tiba Oliv sudah membawa tangga & juga lentera) "Baiklah pelan-pelan, aku akan turun duluan, pegang tanganku" ucap Oliv (turun perlahan, karena gelap jadi jalan tak begitu tampak hanya dengan cahaya lentera)


"Gelap sekali" ucapku "Karena itu jangan jauh-jauh dariku" sahut Oliv. Setelah menuruni tangga cukup dalam, terlihatlah sebuah pintu besar yang didepannya terdapat...sesuatu? Ya sepertinya ada sesuatu yang besar menghalangi pintu. "Apa itu Oliv?" bisikku ke Oliv "Mana kutahu" bisik Oliv "Naga bukan?" "Naga? naga yang di dongeng-dongeng itu? tapi kalau dilihat bentuknya mirip.." Oliv tidak habis pikir.


Seekor naga yang berada tepat didepan kami, sepertinya tertidur..? dengan tubuh yang melingkar "Tidur? ini sudah berapa lama? tidak mungkin naga hidup di bawah tanpa makan dan minum dan sebagainya" heran Oliv yang masih berbisik kepadaku "Ya, situasi ini kita sama-sama tidak tahu" ucapku. "Coba kita ke pintu itu, kamu lewat kanan aku kiri, jangan menyentuh naganya" ucapku setengah berbisik lagi.


Perlahan kami jalan melewati naga, baru beberapa langkah, naga yang tadinya tertidur kini terbangun dan menghadap kearah Oliv tanpa aba-aba naga itu langsung menyerangnya, Oliv tidak membawa pedang jadi dia hanya bisa menghindari serangan. Tidak bisa, aku tak akan membiarkan Oliv begitu saja, aku harus melindunginya  Aku langsung berlari kearah Oliv "OLIV!!!" teriakku yang berlari ke arahnya "GROARRR!!!!!" "KYAAA!!!!" 


Jangan lupa vote ya 

Terima kasih telah membaca 🤗



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ঌ༺Duke's Daughter's Secret༻࿐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang