ketemu.

5.1K 727 35
                                    

5 tahun sudah berlalu begitu saja, sekarang anak mereka itu 12 tahun.

Sekarang mereka lagi mau jalan-jalan mumpung mereka berenam ada freetime.

Ya, Keiju tercyduk. Ia ketauan kalau dia lah anaknya The Holy Six. Tapi gapapa kok, netizen ikhlas, soalnya anaknya lucu + mirip sama Riki.

"Papa?"

"Hadir, bos."

"Dada?"

"Hadir, sayang."

"Baba?"

"Hadir."

"Daddy?"

"Hadir."

"Appa?"

"Hadir, komandan!"

"Papi?"

"..."

"Loh papi kemana?!" Panik Keiju sambil melirik sana kemari. Mereka sebenernya udah sampe di mall, cuma tadi pas berangkat mobilnya dipisah-pisah. Jadi harus di absenin dulu sama anaknya buat jaga-jaga.

"Hawdil!" Ujar Jay yang mulutnya berisi dengan roti jagung. Ya, dia habis jajan diem-diem. Untung yang lainnya engga marah, malahan mereka terkikik geli.

Aneh aja gitu, masa CEO yang mukanya serem kok sifatnya kayak anak-anak?

"Sekarang mau kemana?" Tanya Sunoo yang sedari tadi memainkan hpnya. Just in case kalo ada bahan ghibah baru kan.

"Aku mau beli mainan buat Chico, boleh ya?" Tanya Keiju dengan mata yang berkilap. Chico itu anjingnya Keiju yang baru saja di adopsi beberapa hari yang lalu, jenisnya sama kayak Bisco. Biasalah, kalo anak udah nempel sama bapak, pasti ngikutin mulu.

"Yowes, entar kita ketemu lagi di tokonya Bang Jay ya?" Ujar Jungwon yang diangguki yang lain.

"Siapa yang mau ikut Uwon?" Tanyanya sekali lagi, Heeseung, Jay dan Sunoo mengangkat tangannya. "Sip, yok cabut. Kita janjiannya disini ya, jangan lupa cil." Lalu Jungwon mengacak-acak rambutnya Keiju.

Keiju terkikik geli dan mengangguk, "Aye aye, Captain!" Salutnya.

"Ayo pa, dad! Chico nungguin mainannya nih." Ujarnya seru lalu menarik lengan kedua ayahnya itu ke toko hewan.







"Chico kira-kira suka yang mana ya?" Tanyanya ke diri sendiri sambil melihat isi mainan-mainan khusus untuk anjing.

"Yang dari tali kayanya bahaya, mending yang dari karet aja dah." Gumamnya lalu mengambil mainan tulang berwarna coklat dan memasukinya ke keranjang.

Oh iya, Riki dan Sunghoon lagi nungguin dikasir. Katanya biar si bocil bisa belajar tentang cara melihara anjing sendiri.

"Kalo makanan? Apa ya?"

"Permisi, ada yang bisa dibantu, dek?" Tanya seorang pelayan pria. Keiju yang ditanya langsung mengangguk.

"Saya baru mengadopsi anjing, saya gatau harus kasih dia snack yang mana." Jawab Keiju sambil tersenyum. Lalu sang pelayan mengangguk.

"Jenis anjingnya adek apa ya kalau boleh tanya?"

"A- anu... Saya lupa om, sejenis maltipoo kayanya?" Gagap Keiju yang berpikir. Masa baru umur 12 tahun udah jadi pelupa sih?

"Ahh oke sebentar ya dek." Lalu pelayannya membungkuk dan hendak pergi. Keiju yang ditinggalin hanya pasrah. Padahal kan dia mau nempel sama papa.

Beberapa saat kemudian, pelayan itu kembali dengan snack anjing sekilo dengan foto anjing yang sejenis Bisco sama Chico didepan bungkusannya.

"Ini dek?"

"Eh iya om, makasih ya!" Lalu ia tersenyum lebar, menggendong bungkusan seberat satu kilo itu dan keranjangnya, lalu pergi ke kasir.

"Pa, dad, nih."

"Dikit amat cil." Ujar Riki sambil melihat keranjangnya Keiju yang terisi penuh + snack anjingnya.

"Dikit ndasmu pa." Keiju menghela napas. Ya, ginilah kalo hidup sama orkay, selalu dibilang kemurahan ato engga kedikitan.

Oh iya, sejak Keiju mencapai umur 10 tahun, ayah-ayahnya ga manggil dia pake kata sayang-sayangan lagi. Dia dipanggil pake bocil atau cil. Gukguk emang.

"Udah nih ya? Gamau tambah lagi?" Tanya Sunghoon. Keiju berdehem sambil mengangguk berulang kali. Cape dia tuh ditanya mulu cukup ato kaga.

"Sip, ini ya mbak." Lalu Riki mengulurkan black cardnya ke mbak kasirnya. Si mbaknya malah kagum ngelihat dan bahkan memegang black cardㅡ walaupun itu punya orang. Tapi gara-gara dia sadar dia lagi kerja, langsung tuh dia pake buat bayar. Gamau di marahin senetizen bosh.

"Sudah ya, pak. Terima kasih, datang lagi." Lalu ia membungkuk.

"Yok cil, bawa tuh karungnya."

"Siap."

"Terima kasih sudah datang, datang kembali lagi." Seorang pelayan yang menjaga didepan tokonya pun membungkuk.

Keiju yang tadi mau pergi begitu saja langsung diam pas melihat muka si pelayan sambil menatapnya tak percaya.

"Uh... dek? Ada masalah?" Tanya pelayan itu panik.

"Mama?"

"..."

Hening langsung mendominasi tempat dimana mereka berdiri.

"Kamu mama aku kan?"

"Hah?"

MOMMA ! jakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang