pertama kali bersama.

4.7K 610 109
                                    

Hari benar-benar sudah menjadi gelap gulita, tidak ada awan yang menutupi langit.

Jake tengah berada dikamarnya Keiju, bermain Nintendo Switch bersamanya. Bisa dibilang mereka berdua cepat menjadi lebih akrab dan nyaman dengan satu sama lain.

Ruang tersebut berisi dengan tawaan dan pekikan dari kedua anak dan cucu Adam tersebut, diiringi dengan musik yang bisa dibilang sangat hype.

Namun, sebuah ketukan pada pintu menganggu kegiatan mereka. Jake dan Keiju menatap satu sama lain, mereka seperti bertelepati tentang siapa yang akan membuka pintunya. Tetapi Jake mengalah, lagian, ia yang paling tua disini.

Dengan perlahan ia bangun dari tempat duduknya dan berjalan menuju pintu kamar. Jake lalu membuka pintu tersebut hanya untuk melihat wajah garang milik Jay. Lalu, lelaki pendek itu tersenyum manis kearahnya, dan membanting kembali pintu kamar tersebut.

"Ma? Kok dibanting?" Tanya Keiju kaget sambil menaruh Joysticknya ke dekat TV, menjalan mendekati Jake. Yang ditanya hanya menaikkan bahunya, "Ada penampakan tadi." Sahutnya tak peduli.

Keiju hanya terkekeh geli, sembari membuka lagi pintu itu dan menemukan Jay dengan raut wajah yang kelihatan sangat masam. Jujur kalau Jake ingin tertawa melihat mukanya tersebut.

"Loh, Papi? Ngapain ke sini?"

Jay memutarkan bola matanya malas, "Ada anjing didepan. Ngegong-gong terus." Jawabnya.

"A puppy?!" Ulang Jake dengan mata yang bersinar, ia lalu keluar dari kamarnya Keiju dan berlari ke lantai bawah. Ia terlihat seperti anak kecil yang melihat sesuatu yang menurutnya menarik.

Keiju dan Jay jadi kebingungan, tetapi mereka tetap mengikuti Jake ke lantai bawah.

Keiju dan Jay jadi kebingungan, tetapi mereka tetap mengikuti Jake ke lantai bawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jake mencoba membuka pintu besar itu, tetapi tidak bisa... Sepertinya telah dikunci. Bisa dibilang bahwa Jake kelihatan seperti orang yang sedang berburu-buru,

Ia lalu melihat sesosok Sunghoon yang tengah tertidur diatas sofa. Mau tak mau ia harus membanguninya, toh, Jake tidak begitu peduli jika ia dimarahi oleh mantannya.

"Sunaedin! Oi!" Teriaknya, menoel-noel dada miliknya. Tetapi lelaki jangkung itu masih belum kebangun sama sekali. Jake lalu mengeluarkan hembusan nafas yang pasrah, ia mendekati telinganya, "Hoon... Gua hamil." Bisiknya tepat ditelinganya Sunghoon.

Dalam sekejap, lelaki Park itu langsung membuka matanya dan bangun dari posisi rebahan dengan mata yang membola. Ia melihat kearah Jake tak percaya,

"Seriusan?" Tanya Sunghoon.

Jake tersenyum, "Emang kita pernah ngewe?" Tanyanya balik, membuat Sunghoon kembali merengus. Ya, meski Jake tidak salah, mereka memang tidak pernah berbuat cinta.

"Terus kenapa lu bangunin gua?" Jake menunjuk kearah pintu utama, lalu menatap diri Sunghoon dengan mata yang sayu, bak anak anjing yang memohon kepada majikannya untuk memberi kasih sayang.

Sebelum Sunghoon membuka suara lagi, dapat didengar banyak hentakan kaki yang sepertinya sedang turun dari tangga.

"Apa nih rusuh-rusuh?" Tanya Sunoo sambil mengucek matanya yang masih sepet.

Sedangkan rahang Heeseung terjatuh setelah melihat Jake yang meminjam pajamas miliknya, sangat kebesaran sampai-sampai bahu kanannya Jake terlihat sangat jelas dan mulus.

Jake tidak menghiraukan yang lain dan masih mencoba membujuk Sunghoon, "Open the door, please? For Jakey?" Rengek Jake dengan bibirnya yang mengerucut.

Ke-6 orang lainnya sedang dalam masa krisis mental karena kegemasan sang Jake Sim. Dia kelihatan sangat boti-able, batin mereka.

Sunghoon menghela nafas keberapa kalinya malam ini, ia lalu mengangguk. "Iya, terserah. Udah minggir biar gua bukain." Gumamnya pada kalimat terakhir.

Wajah Jake langsung menjadi cerah, dan membiarkan Sunghoon berdiri dan membuka pintu utama.

Lalu, seekor anjing berjenis Cream Border Collie langsung berlari kearahnya, membuat Jake tertawa kencang. Seluruh wajah mulus Jake dijilat habis oleh anjing tersebut... Sebegitu rindunya dia.

"Hey, hey! Layla, sit." Perintah Jake, yang tangannya dikepalkan dan diangkat keatas. Anjing ituㅡ Layla langsung nurut dan duduk, matanya setia menatap tangannya Jake. Melihat betapa disiplinnya Layla terhadap perintahnya, ia langsung menurunkan tangannya dan mencium pucuk anjing itu, "Good girl."

Kalau manusia cemburu dengan hewan, wajar kah? Karena mereka yang sedari tadi melihat interaksi antara Jake dan Layla pada cemburu dan iri.

"Udah udah, bubar!" Teriak Riki yang lagi naik ke tangga, tetapi ditarik kembali oleh Jungwon. "Mumpung pada ngumpul sama masih melek, main aja yuk." Sarannya.

Jake menoleh, "Main apaan?"

Jungwon menaikkan bahunya. "Emang maunya main apa?" Tanyanya kembali, membiarkan Jake yang memilih permainannya. Sang bermarga Sim berfikir sesaat, lalu sebuah permainan muncul dipikirannya.

"Gua tau!"

"Apa?"

Jake tersenyum sesaat, lalu berdiri ke entah kemana. Mungkin ke dapur?

Jay menyeritkan dahinya heran, "Kemana tuh bocah?" Tanyanya yang dibalas dengan gelengan kepala dan gedikan bahu.

Setelah beberapa saat, Jake kembali dengan dua buah pisau cincang ditangannya. "Kita main ini, yang kalah ganti organ." Serunya dengan senyuman polos.

"Anjing," Sumpahan dari duo SungJay kepada Jake, tetapi yang menoleh malah Layla.

"Gimana? Sabi kagak?" Tanya Jake sekali lagi.

Sunghoon mendekati dirinya dan mengambil paksa kedua pisau tersebut, lalu berjalan kedapur untuk mengembalikan pisaunya. "Stress lu, stressss"





















sorry pendek

dan aku mau bilang kalo buku ini bakal slow up, karena sekolah udah tatap muka 100%. bukannya gimana-gimana ya...CUMA TUGASNYA ITU LOHH semakin ribet.
bikin emosi aja >:(

MOMMA ! jakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang