a date with; jay

1.9K 219 22
                                    

"IH MAMAA" Keiju merengek sembari menggoyang-goyangkan tubuh Jake. Jake hanya tertawa puas melihat anak satu ini kalah terus menerus saat bermain bersamanya.

"Apaan manggil-manggil mama?" Ledek Jake sekalian memencet tombol 'Play Again'. "Kalo kamu menang di ronde ini, nanti mama beliin Playstation." Tawarnya yang berhasil membuat Keiju kembali memiliki motivasi untuk membantai mamanya sendiri.

"Yaudah. Siapa takut?!"

Sekarang berdirilah Jake didalam gedung mall yang luas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang berdirilah Jake didalam gedung mall yang luas. Sebenarnya diri Jake yang ingin mempunyai Playstation, jadi ia sengaja membuat Keiju menang. Keiju hanya menjadi alasan agar dapat dibelikan Playstation oleh Jay.

Jake bergegas jalan mengelilingi mall tersebut, mencari toko khusus perlengkapan videogame. Jay yang baru saja melepaskan netranya dari ponselnya langsung bingung dan panik; lelaki satu itu pergi kemana?

"That little puppy- pake kabur segala." Jay mendecak kesal, ia pun mulai mencari keberadaan Jake di lantai itu.

Yang benar saja, ia ketemu Jake sedang menatapi action figure di sebuah toko dengan mana berbinar. Terlihat seperti anak kecil, menurut Jay.

"Suka? Mau dibeliin?"

Jake tersontak menoleh kaget ke arah Jay. Matanya membola, sekaligus pipinya menjadi merah karena malu. Bukan apa-apa, masalahnya action figure tersebut itu action figure dewasa.

"Ga, ga, ga, gamau. Udah ah, pergi lu!" Omel Jake sembari mendorong tubuh Jay keluar dari toko tersebut.

"Parah banget gua di usir. Don't you want to be spoiled by me? " Tanya Jay, menaikan satu alisnya. "Idih-idih, gua kesini buat ngebeliin Playstationnya KEIJU ya. Bukan gua yang mau." Koreksi Jake dengan menekan nama Keiju agar memberi Jay paham.

Malas menanggapi, Jay hanya berdehem; mengikuti langkah kakinya Jake yang sedang menaiki eskalator. Didalam pikiran Jay, dia akan memanjakan pria ini sampai dompet tebalnya teruras habis. Akan ia belikan segala sesuatu hal yang menarik perhatian Jake, meski hanya ditatap sekilas olehnya.

Sesampainya di toko videogame, Jake langsung mencari dan mengambil Playstation termurah; yaitu PS1 dengan harga hampir satu juta rupiah. Akan tetapi saat ia ingin menaruh kardus besar tersebut ke kasir, Jake keburu dihentikan oleh Jay.

"Kenapa pilih yang itu?"

"Ya... ga kenapa-napa? Nape nanya?" Tanya Jake kembali dengan bingung. "Taroh lagi ke tempatnya. Gua aja yang pilih." Perintah Jay yang sempat dibantah oleh yang lebih muda.

"Gamau! Gua tau lu bakal ambil yang mahal." Kata Jake.

"Beli yang ini aja, yang penting bisa dipake." Lanjutnya. Tetapi Jay tidak mau menerima masukan tersebut, ia mengambil paksa kardus itu dan menggantikannya dengan PS5 yang jauh lebih mahal.

Hal ini membuat Jake sedikit puas tetapi rasa kesal lebih mendominasinya. Sebab dia tidak suka kalau ia tidak dituruti.

Sepanjang jalan Jake hanya terdiam dan jalan dengan pelan. Tentu Jay menyadarkan hal kecil- tidak, hal besar itu. Jemari lentiknya menoel pipi Jake yang entah kenapa selalu terlihat lebih tembam saat ia marah.

MOMMA ! jakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang