Langit senja telah memenuhi ruang sang remaja. Mungkin bagi kalian itu adalah pemandangan yang indah, tetapi baginya itu menambahkan niat dirinya untuk menggalau.
Sunyi. Satu kata untuk menjelaskan isi suara ruang tersebut, hanya bisa terdengar suara detak jam yang terus berdetak tanpa henti.
Tebak, siapa yang sedang menggalau dan siapa sebab kegalauannya? Ya benar. Keiju lah yang menggalau, dan Jake sebagai sumbernya.
Wajar saja sang remaja yang sedang dalam masa puber itu sedang sedih. Bayangkan saja, ia dimarahi dan dicueki oleh semua orang terdekatnya, hanya karena ia ketemu Mamanya.
Lebih parah lagi, mereka mengambil sang Mama ke entah kemana. Mungkin ke penjara? Ya... Kemungkinan besar ia sedang berada dipenjara.
Akan tetapi, apa dosa yang telah diperbuat oleh Jake? Sampai-sampai Sunghoon gercap sekali ingin memasukinya kedalam penjara.
Crekk
Suara pintu yang telah dibuka memasuki indra pendengaran Keiju, dengan cepat ia menoleh ke sumber suara.
"Appa?"
Yang dipanggil Appa hanya terkekeh pelan, lalu duduk disamping Keiju yang tengah berbaring diranjang. "Udah mandi belom, cil?" Tanya nya.
Tiba-tiba memasuki kamarnya dan bertanya seperti itu? Aneh sekali, batin Keiju.
Keiju pun mengangguk, "Udah kok." Balasnya yang membuat netra Jungwon bersinar- Hah, bersinar? Kenapa bersinar coba, kan Keiju hanya mandi. Masa segitu saja dia sudah bangga?
"Nicee! Ayo cil, siap-siap. Kita mau makan malem diluar!" Seru Jungwon sembari memeluk erat anak satu-satunya.
"Tiba-tiba banget?" Tanya Keiju yang terdengar seperti memprotes, membuat raut wajah Jungwon menjadi cemberut. "Kenapa? Ga mau baikan sama kita gitu?" Tanya Ayah muda itu kembali.
"Ayo lah, cil. Udah mau sebulan kita musuhan! Masa engga mau baikan sih? Kekanak-kanakan banget."
Keiju menatap diri Jungwon sinis, "Yang minta musuh-musuhan siapa? Jelas bukan aku." Rengutnya sambil membuang muka.
Sang bermata kucing merengek, memeluk-meluk dan meniup-niup Keiju. Wah wah, jadi disini yang jadi anaknya siapa?
"Ish, iya iya! Terserah. Aku ngikut aja." Cibir Keiju, melepas paksa rangkulan Ayahnya, lalu menjaga jarak darinya.
Merasa bahwa bujukannya berhasil, Jungwon kembali berseru meski tengah didorong keluar kamar oleh anak angkatnya.
"Pakaian yang rapih ya cil!! Love you~" Teriaknya dari luar kamarnya Keiju.
"APPA BAWEL AH!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kini lah mereka bertujuh, duduk dimeja lingkaran. Meja yang biasanya dipakai negara Cina untuk makan bersama, umumnya oleh keluarga besar. Dan benar, mereka sedang memesan Chinese Food untuk makan malam mereka nanti.
