Chapter 4

126 37 53
                                    

"Dih? Mana ada artis modelnya kayak mereka?" bantah Putri terlihat sedikit kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dih? Mana ada artis modelnya kayak mereka?" bantah Putri terlihat sedikit kesal.

"Putri, ihhh! Nyebelin kayak Fanya!" Syifa yang tadinya tersenyum lebar dengan mata berbinar-binar kini berganti cemberut dan tangan dilipat di depan dada. Dia merajuk kepada Putri dan Fanya.

"Kok, gue dibawa-bawa?" protes Fanya.

"Udah enggak usah ngambek .... Tuh, gantengnya lo mau tampil." Putri menggandeng tangan Syifa dan mengajaknya mendekati panggung, diikuti Fanya dan Qila.

"Ya Gusti .... Kenapa Rasya ganteng berlipat-lipat, sih?" kagum Syifa sembari memandang lelaki gantengnya itu tanpa berkedip.

"Kenapa enggak ganteng sekali? Kenapa harus berlipat-lipat? Lebay banget!" ledek Fanya.

Syifa yang mendengar ledekan Fanya bukannya kesal malah tersenyum lebar dan bersiap menjelaskan kepada Fanya. "Ya, kalo gantengnya cuma sekali berarti nanti yang kedua kali nggak ganteng, dong? Dan itu nggak mungkin. Makanya berlipat-lipat, solanya nggak akan habis. Hehe."

Fanya manggut-manggut mendengar jawaban Syifa. Begitupun dengan Putri dan Qila. "Kayak tiker aja, berlipat-lipat," gumam Fanya dengan memalingkan wajah ke samping.

"Ekh--ekhem. Malam semua!" seru Aby dan mendapat respon dengan cepat. "Jujurly, gue awalnya nggak setuju buat tampil malam ini. Yaaa karena lagi nggak mood aja, tapi gara-gara dua curut ini dan Angel juga temen sekelas jadi ya-"

"Temen apa demen, nih? Hahaha," potong salah satu gadis barisan paling depan dan itu memicu gelak tawa tamu undangan.

"Temen, kok," jawab Aby santai. "Oke, langsung, ya. Gue akan bawain lagunya Ikke Nurjanah yang judulnya Memandangmu." Aby tersenyum dengan tulus. "Lagu ini gue nyanyiin buat seseorang yang akhir-akhir ini sering banget mendominasi pikiran gue."

"ACIEEEE .... CIKIWIRR."

"NGEL, DINYANYIIN, NOH."

"UHUYYY."

"KIWKIWW."

"ACIWIWIT."

"PACARAN AJA UDEH. GASS, NGENG. HAHAHA."

Berbagai macam ledekan yang mereka kumandangkan setelah Aby berucap demikian. Angel yang menjadi bahan cie-cie hanya tersenyum malu. Padahal dia sangat kegirangan, merasa nge-fly dan kupu-kupu beterbangan di perutnya.

Di sisi lain, Putri melipat kedua tangannya di dada seraya menyunggingkan satu sudut bibirnya. Pandangannya juga lurus ke depan. Seperti sedang menahan kesal.

Petikan gitar mulai terdengar, lalu suara Aby mulai terdengar. Suara yang sudah tidak diragukan lagi kemerduannya. Selain pandai bermain basket, Aby juga pandai bernyanyi. Bahkan ketika ada acara di Sekolah, Aby dan ke-2 sohibnya kerap betul mengisi di setiap akhir acara. Bisa dibilang mereka juga anak band. Pantas saja banyak yang menggandrungi mereka.

Perempuan Dandelion [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang