15

82 15 3
                                    

"Sama kak Tzuyu lagi?"

"Iya, kamu jangan sensi gitu dong sama dia, kita cuma temen aja, nggak lebih" jelas Yuta melihat Giselle yang memang sangat sensitif dengan oknum bernama Tzuyu itu

"Heyyy. Secara logis cewe cowo ga akan bisa berteman tanpa adanya perasaan, bukan sekarang. Mungkin besok entah kamu atau kak Tzuyu pasti salah satu dari kalian bakal tumbuh rasa ingin lebih dari sekedar temen. Dan aku takut kalo kamu yang bakal terjebak di pertemanan yang kamu buat sendiri. Aku ga nyuruh kamu ninggalin dia, aku cuma mau kamu jaga jarak sama dia"

"Iya oke aku bakal berusaha ngejauh dari dia"

"Itu yang dari dulu kamu bilang, tapi sampe sekarang masih sama" air mata yang sedari tadi Giselle bendung kini mulai jatuh tanpa persetujuan

Yuta terdiam, dia sayang Giselle namun juga tidak bisa meninggalkan Tzuyu, ia menyukai Tzuyu sebagai teman(?)

Setelah pertengkaran tadi siang, Giselle dan teman temannya berkumpul dirumah Winter, Giselle menceritakan semua yang terjadi

"Gue Gamau egois. Mereka kenal lebih dulu masa gue Dateng tiba-tiba rebut bang Yuta gitu aja"

"Lah? Ya emang harus gitu lah. Dimana mana kedudukan Pacar lebih tinggi daripada temen doang. Harusnya kak Tzuyu juga bisa atur posisi saat ini. Jangan mentang mentang temenan udah lama mereka ngelakuin seenaknya aja. Jika ada pertemanan antara laki laki dan perempuan, taruhannya adalah perasaan" Ucap Winter yang sudah emosi

"Emang dia gapunya temen cewe ya? Sampe harus curhat ke cowo orang? Sekali dua kali mah gapapa. Lah ini tiap hari"

"Ya udah Sel, sekarang gini. Liat aja perkembangan dia besok, masih kayak gini juga ngga? Kalo dia ngelakuin hal yang sama sekali lagi yaudah, Lo pantes  lepas dari dia"

"Aduh ga nyangka gue bang atuy kaya gitu. Padahal gue sempet iri loh sama kebucinan dia dulu"

"Idih udah beruntung Lo punya Injun. Dia tuh lebih sabar dari bang Yuta"

"Apaan orang dia sering bikin gue kesel"

"Ya Lo nya aja udah dimanja malah gatau diri. Kalo Gue jadi Injun ya udah gue tinggal dari pdkt" keluh Winter kepada Ningning yang selalu mengeluh kurang perhatian padahal memang dirinya yang kurang ajar.

"Eh iya, Lo sama Jaemin gimana win?" Winter terdiam sejenak mendengar pertanyaan Karina

"Gimana apanya? Orang cuma temen"

"Lah? Orang dia sendiri yang baru mingkem. Ada yang rekam gak ya?" Winter terkejut karena diserang oleh ucapannya sendiri

"Julid Lo... Eh Btw..." Winter menggantung ucapan nya karena tidak yakin harus bercerita atau tidak kepada mereka

Terkadang ia takut karena memang temannya super posesif jika tentang lelaki yang dekat dengannya.

"Gue Deket sama Sungchan"

Semua terdiam saling melirik satu sama lain. Yang ada dipikiran mereka adalah Sungchan yang melempar bola basket sampai Winter pingsan saat itu

"Jangan bilang Sungchan kapten basket SMK sebelah?" Tanya Giselle penasaran

Lalu dijawab anggukan antusias oleh Winter. Mereka dekat? Iya, mereka sudah beberapa kali keluar berdua, tentunya tanpa sepengetahuan siapapun terutama Jaemin.

"Kok bisa?" tanya Karina

"Ya bisa aja. Dari dulu gue emang suka sih sama dia, dari jaman SMP malah"

"Tapi kalian jangan ada yang bocorin ke siapapun sampe gue resmi official"

Ketiganya tidak ada yang menjawab, tentu saja mereka tidak akan tinggal diam, tapi mereka juga tidak tega melihat senyum kebahagiaannya pudar begitu saja

What If [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang