26

43 7 0
                                    

"Oke gue cabut sekarang" Mark berjalan memulai tugasnya, saat ini dia sedang menjadi panitia untuk acara kali ini bersama Eric. Berbeda dengan Jaemin, tugas mereka berdua sebagai seksi keamanan yang memantau seluruh area sekolah dan memastikan agar semuanya aman.

Mark berkeliling mulai dari parkiran depan (lewat belakang kelas kelas) hingga parkiran belakang di sekitar toilet belakang.

"Eh. Tolong bubar ya, kalo mau ngeroko di warung aja jangan disini. Lagi banyak wali murid yang Dateng takutnya mereka lihat yang ga baik disini" tegur Mark sopan ketika melihat segerombolan siswa yang merokok di toilet belakang

"Ribet amat sebatang doang harus ke warung, belom beli minum nya, lu mau bayarin?" Bantah salah satu siswa berandal

"Lah ngapain saya yang bayar, kan yang minum kamu sendiri" Mark menggunakan bahasa formal untuk pertama kalinya kepada teman seangkatannya

"Yaudah kalo gamau bayarin, jangan suruh gua pindah, gua gaada duit buat ke warung"

"Oh. Pasti rokoknya minta ya? Masa bisa beli rokok gabisa beli es duaribu" bantah Mark dengan sedikit tawa

Pria itu langsung pergi meninggalkan Mark dan teman temannya yang lain, yang lain pun menyusul tanpa membantah omongan Mark

Mark kemudian lanjut putar balik melewati depan kelas kelas diantaranya ruang praktik TITL

Ia melihat dari jendela ruang praktik TITL ada sepasang kekasih yang akan berbuat zinah namun setelah ia perjelas lagi ternyata itu Winter.

"Brengsek" Mark bergegas lari ke arah pintu dan mendobrak pintu yang terbuka separuh itu

Brakk

Bug

"Bangsat Lo anjing"

Bug

Bug

Dengan sekuat tenaga Mark memukuli Wonseok. Mereka teman satu kelas, Wonseok memang pria dengan penuh masalah dan menjadi buronan guru BK. Wonseok merundung orang yang ingin belajar agar menjadi pengikutnya. Termasuk Mark saat masih duduk di kelas 10

Namun Mark menolak, ia tidak pernah takut karena ia memiliki sabuk hitam taekwondo untuk melindungi dirinya sendiri.

Wonseok yang mengetahui Mark memiliki sabuk hitam lari tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Mark segera menghubungi Jaemin dan mencoba untuk menenangkan Winter. Mark tau, Winter memiliki kisah kelam yang sulit dilupakannya, Mark tau semua problem yang dialami teman satu geng nya. Ia tau segalanya tapi Mina...

Entah kenapa ia bisa sebodoh itu untuk mengetahui wanita yang mendampinginya.

Sudahlah, lagipula Mark sudah berdamai dengan dirinya sendiri, ia sudah berjanji untuk tidak menyalahkan dirinya sendiri. Biarkan semua menjadi pelajaran untuk masa depan yang akan datang.

Tak lama Jaemin datang dengan nafas yang tersengal-sengal, benar saja ia lari dari aula yang berada di lantai 2 di depan hingga ke area belakang. Ia segera menenangkan Winter.

Mark pergi ke ambang pintu untuk memantau jika sewaktu-waktu ada guru atau wali murid yang datang.

16.45 semua acara sudah beres, untuk para panitia pun sudah menyelesaikan tugasnya masing-masing, panitia bekerja sama dengan baik sehingga acara berjalan lancar tanpa terkendala.

....

"Ning, jadi ke sekolah sekarang?"

"Ntar aja deh nunggu jam istirahat biar bisa ketemu ayang hehe"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

What If [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang