20

56 12 1
                                    

Sungchan melaju dengan kecepatan tinggi, ia tak sadar lampu sudah berganti merah dan tepat saat dia ada ditengah ada pengendara motor lain yang melaju dari arah lain

2 terluka parah, 1 tewas saat perjalanan menuju rumah sakit

Winter menerima kabar tersebut dan bergegas pergi ke Rs Permata Hati, ia khawatir, bahkan ia belum memberikan jawaban atas pernyataan Sungchan kemarin.

Jaemin ada bersamanya saat ini, didepan ruangan Sungchan dirawat, Jaemin terus menenangkan wanitanya itu.

"Tenang, Sungchan kuat kok, doa yang terbaik aja ya" sambil mengelus pundak mungil Winter

Tak lama dokter keluar dari ruangan Sungchan, "Saudara Sungchan kehabisan banyak darah, sedangkan kita tidak punya stok darah O, mungkin keluarga yang bersangkutan mau mendonorkannya, kita tidak punya banyak waktu"

Dokter itu pergi meninggalkan mereka berdua, Winter menatap Jaemin, "Lo mau bantu dia Na?" Tanya Winter dengan suara parau

Jaemin menggeleng pelan. "Plis bantu dia" tangisnya makin pecah

"Biarin gue menang kali ini Win" winter terdiam menatap Jaemin

"Gue cape ngalah terus! Gue cape harus berkorban buat dia, gue gamau lagi dia ngerebut kebahagiaan gue!" Air mata Jaemin ikut menetes

"Dari kecil kebahagiaan gue udah direbut sama dia. Sekarang Gue gak mau dia ambil orang paling berharga buat gue."

"Plis jangan paksa gue. Maaf kali ini gue gabisa bantu Lo"

"Sorry gue harus jujur meski Lo bakal sakit. Gue yang dorong Lo dari tepi jurang, gue ga mau Lo jadi korban bokap gue buat nyerahin organ tubuh Lo ke Sungchan." Winter berhenti menangis, kepalanya mulai pening semuanya tiba-tiba menjadi gelap, ia pingsan.

.

"Jaemin" panggil Siwon saat Jaemin hendak masuk ke ruang Winter,

Jaemin memutar tubuhnya menghadap papa kandung nya itu, hanya menatap, ia sudah tau apa yang ada dipikiran papanya

"Kamu udah tau keadaan adik kamu?"  Tanpa basa basi

Jaemin diam tanpa menjawab pertanyaan Siwon

"Papa mohon kamu donorin darah kamu buat adik kamu ya?"

"Kenapa?" Tanya Jaemin datar

"Karena kalian saudara"

"Saudara apa? Anak kandung papa siapa? Aku atau dia? Yang papa bahagiain mati Matian siapa? Aku atau dia? Yang papa renggut kebahagiaannya daridulu siapa? Aku atau dia? Harusnya papa sadar! Aku anak kandung papa, bukan dia! Aku yang harusnya papa bahagiain, bukan dia! Dia rebut semuanya dari aku pa!" Jaemin lepas kendali, ia lupa jika ia sedang berada dirumah sakit

Chanyeol dan Yoona datang bertepatan dengan amukan Jaemin, Yoona langsung menenangkan putra semata wayangnya itu

"Aku udah coba buat ga benci papa, tapi papa sendiri yang bikin aku makin benci sama papa! Jangan pernah anggep aku anak papa kalau cuma Sungchan yang ada di otak papa!"

Yoona merangkul Jaemin dan membawanya pergi dari hadapan Siwon,

Hanya tinggal Chanyeol, Siwon dan Yuri

"As papanya Jaemin gue minta maaf banget atas kelakuan dia barusan, gue harap itu bisa bikin Lo sadar juga dan gue mohon untuk gak ganggu anak gue lagi" satu tarikan nafas Kalimat itu terucap dari mulut Chanyeol lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

.

Doyoung sudah berada dikamar inap Winter, Jaemin menceritakan semua yang terjadi, ia kembali ke kamar Winter bersama Yoona dan Chanyeol setelah perdebatan hebat tadi.

"Gapapa, gue kalo ada di posisi Lo juga bakal ngerasain hal yang sama kok. Cuma ya akibatnya liat nanti Winter nya gimana sama Lo, kalo dia udah maafin Lo dia bakal balik lagi sama Lo."

"Bang lo suport system gue banget deh."

"Nah iya kan. Winter aja yang ga pernah bersyukur punya Abang kaya gue"

"Oh iya om bacon sama Tante Taeyeon ga kesini?"

"Udah gue kabarin, mungkin habis ini nyampe"

"Nah kan belom 5 menit gue mingkem"

Baekhyun membuka pintu kamar Winter bersama Taeyeon

"Loh udah lama disini Yoon?" Tanya Taeyeon antusias kepada Yoona

"Baru setengah jam an sih" kemudian ada saja obrolan para orang tua

.

Jam 5 sore Winter sudah sadar, Yoona dan Chanyeol sudah pamit pulang karena ada hal mendesak yang harus dilakukan, Jaemin keluar sebentar untuk membeli minuman, hanya ada satu keluarga utuh yang ada didalam ruangan winter.

"Samlekom" suara Ningning membuat keributan

"Si anjing bukan di rumah ya ini." Bentak Giselle namun dengan berbisik

"Hehe maap kelepasan"

Doyoung menggelengkan kepalanya ketika mereka semua datang.  Jangan tanyakan lagi jika sudah 'semua'  pasti winter the gank beserta ayangnya masing-masing kecuali ChenJi.

"Eh rame, yuk masuk dulu sini" sambut Taeyeon dengan senang hati

"Winterrr sayaaang Lo gapapa kan?" Ningning lari memeluk Winter yang sedang menatapnya datar

"Dih najis" jawabannya sambil sedikit tersenyum

"Btw ngapain pada kesini sih? Orang habisini gue pulang" Winter menatap satu persatu temannya

"Lo tuh yaa, dijengukin bukanya bilang makasih malah marah marah" celetuk Ningning yang tidak terima

"Iya lu, dasar" Doyoung mengompor

Winter tersenyum "Iya iya makasih bestiee" sambil memeluk Ningning yang berada paling dekat dengannya

"Papa sama Mama balik duluan ya, kamu nanti sama bang Doy aja baliknya. Doy jagain adik kamu"

"Siap pak bos" sambil posisi hormat kemudian Salim kepada orang tuanya

TBC...

Sorry bangettt super slow respon, karena emang jarang buka WP. Happy reading guys

What If [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang