9

435 68 83
                                    

VOTE + COMMENT JANGAN LUPA!
GAK MAU TAU AKU MAKSA😜

~~~~

Jieun mengemasi barang barangnya lalu memasukkannya satu per satu ke dalam tasnya. Semburat oranye dari sisi barat menandakan senja mulai menguasai angkasa. Sudah waktunya Jieun harus pulang dari penat dan capeknya pekerjaannya.

"Mau pulang bersama?". Tawar Jay. Semenjak kemarin sikap Jay sudah kembali seperti semula. Pria jangkung itu tak lagi bersikap dingin pada Jieun. Gadis itu lega akan hal itu.

"Bukankah selama ini memang kita selalu pulang bersama?". Tanya Jieun heran. Terkadang Jay memang random menurut Jieun.

"Iya kah?". Tanya Jay dengan ekspresi sok polosnya, membuat Jieun yang melihatnya mendengus kesal.

"Bisa bisanya kau melupakan teman berangkat dan pulang kerjamu!. Sudah lah, jangan bercanda lagi Jay! Ayo segera pulang". Omel Jieun sambil memukul lengan kokoh Jay. Sementara pria itu hanya terkekeh melihatnya. Ekspresi kesal Jieun menjadi salah satu hal yang sedang ia gemari.

"Temani aku ke kedai roti sebelum pulang, mari makan malam sekalian di rumahku". Ajak Jieun sambil menyelempangkan tas kecil di bahunya.

"Baik Nona! Dengan senang hati". Jawab Jay dengan mantab sambil menegakkan badannya seketika. Apapun asal Jieun bahagia akan dia lakukan.

"Ayo!". Seru Jieun sambil menggandeng tangan Jay. Langkahnya cepat seiring dengan keinginannya untuk segera sampai di kedai roti yang ia maksud. Tanpa diketahuinya bahwa orang di belakangnya sedang menahan gejolak hati yang muncul secara tiba-tiba. Bukan! Bukan Jieun yang salah karena telah menggandengnya. Hanya perasaannya saja yang terlalu sensitif dengan hal bernama 'skinship'.

"Dasar jantung! Bisa kah kau bekerja normal seperti biasanya?". Omel Jay dalam hati pada dirinya sendiri.

         "Aku baru tahu disini ada kedai roti"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku baru tahu disini ada kedai roti". Jieun bergumam. Pandangannya menelisik ke penjuru arah melihat interior dari kedai roti itu yang begitu menawan. Nuansa warna beige menghiasi dinding dari kedai itu. Kedai itu terlihat indah dengan interior gaya skandinavian.

"Ini sudah agak lama. Kau saja yang tak tahu. Tapi kulihat kedai ini lumayan ramai pembeli". Jelas Javas sambil mengikuti Jieun yang mulai memasuki kedai.

"Ah, kemana saja aku baru tahu kedai roti ini". Jieun terheran. Matanya mengeliling mencari roti yang ia cari. Mengingat Jay yang menyukai roti blueberry membuat Jieun ingin mencari roti tersebut.

Americano IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang