Tangan mungil Jieun sibuk memasukkan 2 cup Americano Ice kedalam tote bag yang ia taruh pada meja. Dengan teliti ia perhatikan setiap jengkal dari cup itu juga dengan tingkat higienis yang tak diragukan lagi. Bukannya apa apa, untuk client nya yang satu ini dia tak mau menanggung risiko banyak mengingat sifat perfectionist yang dimilikinya. Siapa lagi kalau bukan manusia alien macam Yoongi.
"Jieun!". Suara lembut itu sedikit membuat Jieun tersentak.
"Oh ya, ada apa Mina?". Jawab Jieun ketika menyadari Mina lah yang memanggilnya.
"Kau akan pergi ke kantor Yoongi lagi?". Tanya Mina ketika badan semampai nya tepat berada di samping Jieun.
"Iya. Sekarang aku sedang mempersiapkan minumannya". Jawab Jieun yang masih sibuk dengan tote bag di tangannya.
"Bahkan walau kau libur kerja seperti ini kau akan tetap pergi kesana?". Mina bertanya lagi.
"Tentu saja, itu bukan masalah Mina". Jawab Jieun dengan sedikit tarikan di bibir.
"Ku dengar kau habis berselisih lagi dengan Yoongi? Apa itu benar?". Kini Mina berbalik menghadap Jieun.
"Apa Jay memberitahumu?". Jieun balik bertanya.
"Iya, baru saja". Mina membenarkan.
"Emm, bukan masalah yang serius Mina, hanya perdebatan kecil". Jieun menenangkan dengan pandangan yang kini sepenuhnya menatap temannya itu.
"Aku minta maaf karena tidak bisa membelamu. Tapi akan aku coba membicarakannya pada Yoongi lagi". Sesal Mina. Wajahnya menyiratkan kekhawatiran pada Jieun.
"Tidak perlu Mina, aku tidak apa apa. Lagipula menghadapi Yoongi bukanlah masalah yang serius. Ini kewajiban ku, dan aku harus menuntaskannya". Jieun tersenyum tulus sambil tangannya yang meraih tangan Mina. Tatapan Mina melunak. Begitulah Jieun. Dia memang gadis yang lembut, tapi dia gadis yang benar benar gigih dengan keputusannya.
"Baiklah jika itu mau mu. Hubungi aku jika ada apa apa atau perlu apa apa". Pinta Mina.
"Baiklah, terimakasih Mina. Kau tak perlu mencemaskan ku lagi. Oh iya. Aku pamit pergi, aku rasa Yoongi sudah menunggu minumannya". Jieun menjelaskan. Mina hanya mengangguk mengiyakan.
"Hati hati". Ucap Mina.
"Tentu". Jieun menjawab sambil menenteng tote bag di tangannya. Langkahnya sedikit terburu buru mengingat waktu yang tersisa untuk sampai di kantor Yoongi.
"Aww". Keluh Jieun ketika keningnya sukses bertabrakan dengan pintu. Mina yang melihatnya ikut meringis.
"Aku bilang hati hati Jieun". Ucap Mina lagi.
"Tenang saja, ini bukan apa apa, hehe". Jieun masih tak mau kalah sebelum akhirnya sosoknya menghilang ditelan jarak. Gadis lembut nan keras kepala. Mina hanya geleng geleng melihat tingkah temannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Americano Ice
Fanfiction"Seperti halnya Americano Ice di tanganmu, Pahit tapi sedikit glukosa, kelam tapi sarat akan arti, Candu tapi menenangkan, juga dentuman balok es yang menuntutmu untuk meleleh" -Lee Jieun "Semakin kelam dan pahit, semakin kau menyesapnya dalam dala...