"Ayo paman!". Jerit bocah dengan jaket bulu yang melekat di tubuhnya. Jalannya sedikit terseok sesekali hingga membuat laki laki di belakangnya susah payah mengejarnya.
"Hans! Hati hati! Jangan berlari". Titah Yoongi di tengah larinya. Hans sama sekali tak menggubrisnya.
"Ayo paman! Ayo". Kini anak laki laki itu berbalik arah dan menggandeng tangan Yoongi. Sementara pria itu hanya bisa menurut dan mengikutinya dari belakang. Anak itu memang terkadang lebih aktif dari biasanya ketika menginginkan sesuatu.
Hans melepas tangan Yoongi lalu berlari dengan tertatih. Yoongi membiarkannya ketika tahu kemana anak itu berlari.
"Emm... Kau sudah siap?". Tanya Yoongi pada wanita yang kini menggendong Hans. Tangan kanannya memegang leher dengan sedikit kikuk.
"Emm, iya". Jawab Jieun sekenanya sambil tangannya yang melepas gendongan Hans. Anak itupun turun dengan tangan mungil yang menggandeng tangan milik Jieun.
Ketiganya pun mulai berjalan menuju mobil dengan Yoongi yang mendahului.
"Tante... Berapa lama perjalanan nya?kenapa belum sampai?". Tanya Hans yang duduk di samping Jieun. Benar saja, anak lelaki ini sangat bersemangat dengan permintaannya tempo hari pada Jieun karena dia yang bersedia meminum obat. Kini bocah itu sudah sembuh dan menagih janjinya.
"Sebentar lagi ya". Jawab Jieun tenang sambil mencubit hidung Hans.
"Nanti Hans mau main ayunan". Oceh Hans lagi. Anak itu menghadap ke samping sambil memandang Jieun dengan tatapan polosnya. Yoongi yg menyetir sesekali menengok ke belakang memastikan Jieun dan Hans yang asik mengobrol.
Entah perasaan dari mana. Tapi aneh melihat Jieun dan Hans yang benar benar akrab walau dalam waktu singkat, mengingat seorang anak seperti Hans yang agak sulit menerima kehadiran orang baru.
"Keluarlah". Titah Yoongi tenang sambil membukakan pintu mobilnya ketika mereka sudah sampai di tempat tujuan.
"Tumben..." Jieun mencibir sambil memandang aneh pada Yoongi. Jarang jarang lelaki itu mau berbaik hati membukakan nya pintu.
"Diam dan jangan mengomel atau aku akan meninggalkanmu disini". Tandas Yoongi dengan tatapan datarnya.
"Ya ya... Baik bapak CEO". Jawab Jieun setengah mengejek sambil sedikit mengerucutkan bibirnya memandang Yoongi.
"Ayo Tante....". Jieun dibuat sedikit terkejut ketika Hans tiba tiba berlari sambil menggenggam tangannya. Yoongi pun sedikit kewalahan mengejar Jieun dan Hans yang sudah lebih dulu meninggalkannya.
"Hans, jangan berlari". Teriak Yoongi pada anak itu yang malah semakin mempercepat larinya.
"Aku ingin bermain perosotan". Teriak Hans yang hanya mendapat anggukan dari Yoongi. Kini mereka sedang berada di Playground yang tak jauh dari pusat kota. Jieun menggandeng Hans dengan hati hati, sementara Yoongi hanya mengekor di belakang.
"Ayo paman ikutt". Hans memohon pada Yoongi yang semula hanya diam memandangi keduanya. Yoongi hanya mengangguk pasrah.
Hans mulai aktif keliling kesana kemari. Anak itu mulai menaiki anak tangga wahana satu persatu untuk mencapai puncak. Tidak terlalu tinggi, pas untuk ukuran anak seumuran Hans.
Dari atas Hans sudah bersiap untuk meluncur di perosotan idamannya. Sementara Yoongi dan Jieun siap sedia menangkap bocah lelaki itu dari bawah.
Bocah lelaki itu berteriak seraya tubuhnya yang mulai meluncur dari ketinggian. Yoongi dan Jieun menangkap Hans secara bersamaan dengan diiringi tawa oleh keduanya. Bukankah terlihat seperti pasangan suami istri?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Americano Ice
Fanfiction"Seperti halnya Americano Ice di tanganmu, Pahit tapi sedikit glukosa, kelam tapi sarat akan arti, Candu tapi menenangkan, juga dentuman balok es yang menuntutmu untuk meleleh" -Lee Jieun "Semakin kelam dan pahit, semakin kau menyesapnya dalam dala...