5

562 91 58
                                    

Jieun mengerjapkan matanya. Badannya sedikit sakit ketika kesadarannya mengajaknya untuk bangun dari alam bawah sadar. Matanya membelalak dan sedikit bingung dengan keadaan disekitarnya. Gadis itu mengucek matanya sejenak. Ini, di kursinya? Di kursi ruang tamu rumahnya?.

"Mengapa aku bisa disini?". Bingung Jieun. Ingatannya mencoba mencerna kejadian sebelum dia sampai di alam mimpi.

"Kau sudah bangun Jieun?". Suara itu mengagetkan Jieun hingga membuatnya menoleh ke sumber suara.

"Mina? Kenapa kau bisa disini? Dan... Kenapa aku bisa disini?".  Jieun terus bertanya tanya terlebih saat menyadari kehadiran Mina di rumahnya.

"Yoongi yang membawamu pulang. Karena kau belum bangun juga akhirnya Yoongi menghubungiku agar menjagamu selama tidur". Mina menjelaskan. Jieun terdiam beberapa saat. Benarkah Yoongi yang membawanya pulang?. Apakah pria itu juga yang menggendongnya hingga menidurkan dia di kursi?. Lalu kenapa pria itu mau berbaik hati melakukannya?. Beragam pertanyaan berkecamuk di benak Jieun.

"Aku tidak terbangun sama sekali? Dan mengapa dia tak membangunkan ku saja?". Jieun melayangkan tanya pada Mina.

"Bahkan Yoongi melarang ku untuk membangunkan mu. Apa kau kecapekan Jieun?". Mina bertanya. Jieun pun hanya menggeleng pelan.

"Bodohnya diriku. Aku ini pingsan atau tidur hingga sama sekali tak terbangun". Jieun merutuki dirinya sendiri. Kedua tangannya mengusap wajahnya kasar merutuki yang baru saja terjadi. Kedua tangannya mengusap lengannya sendiri. Entah kenapa tiba tiba tubuhnya merinding namun juga hatinya yang menghangat karena perlakuan Yoongi padanya. Pria itu benar benar tidak bisa ditebak.

"Aku rasa kau benar benar kecapekan hingga kau sama sekali tak sadar bahkan ketika Yoongi menggendongmu". Mina menjelaskan. Benar saja. Pria tsundere itulah yang menggendong Jieun. Jieun memejamkan matanya, tapi bayangan seorang Yoongi yang menggendongnya berhasil menghampiri. Gadis itu buru buru sadar dan membuka matanya. Dasar tsundere!

"Jam berapa ini Mina?". Tanya Jieun pada akhirnya.

"Jam 5 sore". Jawab Mina setelah melirik jam di pergelangan tangannya.

"Aku rasa ini sudah terlalu sore. Kau harus kembali Mina, aku tidak apa apa". Pinta Jieun.

"Baiklah. Kabari aku jika kau membutuhkan sesuatu". Ucap Mina sambil tangannya yang mengelus bahu Jieun sekilas. Jieun pun membalasnya dengan senyuman sebelum Mina benar benar meninggalkannya.

Jieun menyandarkan kepalanya di punggung sofa. Matanya memejam membayangkan kebodohannya barusan. Namun tiap kali dia membayangkan, siluet wajah Yoongi mampir begitu saja. Dasar! macam hantu saja!

Kling! Kling!

Jieun bergegas bangun ketika mendengar notifikasi khas dari ponselnya. Gadis itu mencari cari letak barang keramatnya itu. Tak membutuhkan waktu panjang, Jieun pun menemukan ponselnya di nakas. Jieun meyakini bahwa Yoongi atau Mina lah yang menaruhnya.

+62812903***

"Terimakasih telah menjaga Hans"

Jieun kaget setelah membaca pesan dari nomor tak dikenal yang masuk ke ponselnya. Sontak gadis itu pun melempar ponselnya begitu saja. Untung saja ponselnya masih jatuh di sofa dan tidak rusak sama sekali. Jantungnya mendadak seperti rollercoaster. Nafasnya memburu. Entah apa yang ada dalam pikirannya. Gadis itu mencoba mencerna. Hei! Kenapa pria Tsundere itu lagi!.

"Ayolah Jieun! Kenapa kau seperti ini. Bisa saja Ji Hyun yang mengirimimu pesan. Kalaupun itu Yoongi ya wajar saja bukan?. Hei! Kenapa aku seperti ini?! Terkutuk lah kau Yoongi!!!". Jieun mengoceh tak jelas sambil mengacak acak rambutnya. Ponselnya masih ia biarkan menyala dengan menampilkan room chat dari nomor tak dikenal tadi. Perlahan gadis itu menetralkan detak jantungnya lalu mulai meraih ponselnya dan mengetik pesan dengan jarinya yang gemetar.

Americano IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang