"Kau ada acara hari ini Jieun?". Tanya Jay sambil melepas celemek yang melekat pada badannya. Cafe tutup lebih awal karena Mina ada urusan penting yang tak bisa dia tinggalkan.
"Emm... Tidak ada Jay". Jawab Jieun santai sambil memasukkan beberapa barang bawaannya kedalam tas.
"Bagaimana jika kita jalan jalan? Aku rasa kita butuh refreshing". Ajak Jay.
"Memangnya mau kemana?". Kini pandangan Jieun tertuju pada Jay sambil tangannya yang sibuk membantu Jay melipat celemek nya.
"Emm... Kau sedang ingin apa?". Tawar Jay.
"Aku ingin es krim". Ucap Jieun dengan wajah imutnya.
"Baiklah, kita beli pabriknya". Ucap Jay sambil menepuk pucuk kepala Jieun sebelum akhirnya dibalas kekehan oleh gadis itu.
"Kau yakin?". Tanya Jieun sambil menatap Jay. Wajahnya sedikit mendongak keatas mengingat tinggi Jay yang lebih darinya.
"Ah, Aku harus menghabiskan gajiku seumur hidup untuk membelinya". Ucap Jay yang di akhiri dengan kekehan khasnya.
"Apa kau mau melakukannya untukku?". Tawar Jieun dengan kerlingannya.
"Tidak juga, aku tidak akan kenyang jika harus makan es krim setiap hari". Kelakar Jay renyah.
"Dasar! Aku ingin rasa strawberry!". Seru Jieun.
"Baiklah Tuan putri". Goda Jay dengan senyum manisnya. Jieun meninju pelan lengan Jay.
"Kenapa kau suka sekali dengan es krim?". Selidik Jay pada gadis mungil di sampingnya.
"Dia dingin, tapi sebenarnya banyak rasa". Ucap Jieun sekenanya. Kini mereka sedang berjalan jalan di taman kota. Hiruk pikuk jalanan membuat mereka bosan hingga mengantarkan keduanya sampai di taman ini.
"Kau menyukai sesuatu yang dingin?". Jay masih aktif melontarkan pertanyaannya.
"Emm... Mungkin, karena dingin itu misterius". Ucap Jieun sambil menikmati es krim nya. Pandangannya lurus kedepan.
"Seperti Tuan Yoongi?". Kini Jay memicingkan matanya menatap Jieun. Jieun yang dimaksud refleks tersedak oleh es krim nya sendiri. Jieun menatap tak suka pada Jay.
"Hey! Kenapa harus bawa bawa Yoongi?". Jieun mengerucutkan bibirnya, benar benar seperti bayi.
"Aku hanya bertanya". Jawab Jay sambil mencubit hidung Jieun gemas. Sementara Jieun hanya mengaduh.
"Aku membencinya!". Tandas Jieun.
"Kau tidak menyukainya?". Selidik Jay lagi.
"Bagaimana aku bisa menyukainya jika kesan pertama saja dia sudah begitu menyebalkan". Oceh Jieun sambil masih menikmati es krim nya yang hampir habis.
"Syukurlah". Senyum Jay begitu tipis hingga samar untuk dilihat.
"Hah?". Jieun memiringkan kepalanya menghadap Jay. Rupanya gadis itu tak sepenuhnya mendengar ucapan Jay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Americano Ice
Fanfiction"Seperti halnya Americano Ice di tanganmu, Pahit tapi sedikit glukosa, kelam tapi sarat akan arti, Candu tapi menenangkan, juga dentuman balok es yang menuntutmu untuk meleleh" -Lee Jieun "Semakin kelam dan pahit, semakin kau menyesapnya dalam dala...