Yoona masuk ke dalam apartemen nya sambil membawa makanan yang Darren minta, sedangkan Darren masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci muka.
Yoona benar-benar ahli dalam mendidik putra nya, lihat saja Darren terlihat sangat takut dengan monster jika dia berkeliaran saat sore menjelang malam, padahal itu hanya cerita rekayasa saja agar anak-anak tidak berkeliaran saat menjelang malam.
"Darren, kamu sudah selesai? Jika sudah kamu langsung makan ya, Mommy ingin menelpon harabojie sebentar" ujar Yoona dan Darren berteriak dari dalam kamar mandi.
"Baik mom"
Setelah itu Yoona masuk ke dalam kamar nya dan mengambil ponsel nya untuk menelpon appa nya di Korea.
"Hallo appa,," ucap Yoona saat panggilan telepon nya tersambung.
"Ada apa?" bukan tuan Im yang menjawab nya melainkan ibu tiri Yoona, Kwon Yerin.
"Oh lancang sekali kamu menerima telepon dari ku?" ujar Yoona tanpa memakai embel-embel eomma lagi. Sejak mengetahui tujuan nyonya Kwon masuk ke dalam kehidupan appa nya ia tidak lagi bersikap sopan pada eomma tiri nya itu, apalagi ia sudah mengetahui rencana mereka berdua.
Tujuan wanita itu menjadi istri tuan Im hanya untuk kekayaan, awalnya nyonya Kwon dan putrinya bersikap baik, tetapi lama-kelamaan mereka sudah mulai menjadi, nyonya Kwon sudah mulai bersikap senonoh dengan tuan Im, apalagi tuan Im sedang sakit karena terlalu banyak beban.
Sebenarnya tuan Im sudah menyiapkan surat cerai nya tetapi nyonya Kwon malah menolak nya, ia akan menerima permintaan cerai dari tuan Im asalkan seluruh aset rumah milik tuan Im dan semua hartanya jatuh ke tangan dirinya dan putrinya.
Karena tuan Im sangat menyayangi Yoona, ia pun mengubah nama kepemilikan harta nya menjadi milik putrinya. Jadi semua surat-surat itu ada pada Yoona, maka dari itu sampai saat ini mereka belum bercerai.
"Memang nya kenapa, eoh?" ujar nyonya Kwon dengan sombong nya.
"Dasar wanita murahan tidak tahu diri, bukan nya merasa malu tapi malah berbangga diri" ujar Yoona dengan berani nya dan membuat nyonya Kwon yang mendengar nya menjadi kesal.
"Sadarlah nyonya Kwon, kamu itu sudah tua, sudah waktunya kamu mengingat kematian bukan mengingat harta, aku bisa saja memberikan setengah harta appa ku asalkan kamu pergi, tetapi kamu malah tidak berterima kasih, kamu dan putri mu itu malah menginginkan semua harta appa ku, dasar tidak tahu malu"
"Im Yoona diam kamu, berani kamu melawan ku"
"Oh tentu saja aku berani melawan mu,,,"
"Baiklah, jika kamu masih menyayangi appa mu ini"
"Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yoona dengan panik.
"Sesuatu yang menyakitkan. Sudahlah kamu tenang saja lebih baik kamu tinggal di sana selamanya dan jangan kembali lagi"
"Yak apa yang kamu---"
Yoona semakin panik karena nyonya Kwon memutuskan sambungan teleponnya.
"Tuhan apa yang akan terjadi" gumam Yoona, ia takut jika appa nya kenapa-kenapa, apalagi dia itu sangat licik.
"Mommy, ada apa?" tanya Darren. Anak itu baru saja masuk ke dalam kamar Yoona dan heran saat melihat wajah Yoona yang berubah menjadi panik.
"Tidak apa sayang, ayo lebih baik kita lanjut makan" ujar Yoona dan Darren mengangguk.
Yoona dan Darren kini sudah duduk di meja makan sambil nikmati makanan nya.
"Mom, tau tidak? Tadi Darren bertemu dengan uncle tampan"
"Mwo? Benarkah? Apa uncle itu jahat pada Darren?"
"Tidak mom, malah Darren yang memukul nya"
"Mwo? Mengapa bisa begitu?"
"Jadi tadi uncle tampan itu duduk di taman dekat hotel samping kita ini, jadi saat Darren melihatnya Darren langsung memarahi nya dan memukul lengan besar nya itu" ujar Darren. "Darren memarahi uncle itu karena uncle itu masih duduk di luar, padahal hari sudah mulai gelap, bahkan Darren saja ketakutan saat kita masih di luar tadi. Bukankah Mommy pernah mengatakan pada Darren bahwa kita tidak boleh berkeliaran di luar saat menjelang malam?"
Mendengar cerita Darren Yoona pun tertawa karena kepolosan putranya itu.
"Ne, lalu bagaimana?"
"Uncle tampan itu terlihat heran, dan Darren terus menyuruh nya pulang ke rumah nya dan uncle itu akhirnya mengangguk. Dan ternyata uncle itu menginap di hotel sebelah apartemen kita mom"
"Benarkah?"
"Ne, andai saja tadi Mommy bertemu dengan nya, pasti dia akan terkejut melihat kecantikan Mommy" ujar Darren dan Yoona tertawa.
"Baiklah, sekarang Darren cuci muka cuci kaki dan gosok gigi"
"Mom, terlalu cepat Darren tidur jam segini" ujar Darren sambil memasang wajah cute nya.
"Baiklah-baiklah putra Mommy yang tampan, kamu mau kemana memang nya, hm?"
"Tidak, Darren ingin belajar saja mom"
"Anak yang baik,," puji Yoona dan Darren mengangguk, kemudian ia masuk ke dalam kamarnya.
"Bagaimana keadaan appa saat ini?" gumam Yoona, ia masih terus memikirkan kondisi appa nya.
****
Siwon merasa bosan karena malam ini ia terus berada di dalam kamar, sebenarnya ia ingin keluar dan menikmati udara segar, tetapi pikirannya terus melayang karena anak kecil yang bertemu dengan nya di luar tadi.
Pria itu tahu sebenarnya cerita yang anak kecil itu katakan hanya cerita dongeng, tetapi ia merasa bahagia karena baru kali ini ada anak sekecil dia bisa sepintar itu.
"Darren,," gumam Siwon sambil tersenyum. "Nama yang bagus"
"Anak nya saja sepintar dan setampan itu, apalagi Mommy nya?"
"Jika saja aku dan Yoona bersama saat ini, pasti mungkin sekarang anak ku sudah sebesar anak kecil tadi" gumam Siwon, tanpa sadar air matanya mengalir begitu saja. "Aku sangat ingin bertemu dengan anak tadi, tapi dimana dia tinggal?"
Siwon memainkan ponsel nya, ia mengetik nama Darren di pencarian Instagram, siapa tahu saja Darren bermain Instagram, tapi sayang Siwon tidak menemukan nya sama sekali.
"Yaampun Siwon, dia masih sangat kecil, pasti Mommy nya tidak akan seceroboh itu langsung membiarkan anak nya bermain sosmed" ujar nya sambil tertawa sendiri.
"Yoong a, jika saja kamu ada disini pasti aku akan menceritakan bagaimana anak kecil yang bernama Darren itu mengoceh padaku"
Siwon kini masih memegang ponsel nya, ia membuka Instagram milik Yoona yang ternyata sudah di private, Siwon sedih karena ia tidak bisa melihat foto Yoona lagi lewat media sosial nya, tetapi untung nya ia masih menyimpan foto Yoona di galeri nya.
"Aku merindukanmu Yoong,,"
****
Di apartemen Yoona. Setelah belajar Darren duduk di atas ranjang sambil memegang sebuah foto yang ia simpan dari kemarin.
Foto Daddy nya. Choi Siwon.
"Daddy sangat tampan, ternyata Tuhan menjawab semua doa Darren, Daddy kembali,,," ujar Darren dengan bahagia. Tentu saja Darren tahu siapa uncle yang ia sebut uncle tampan itu, dia adalah Choi Siwon, Daddy nya Darren.
"Untung saja Darren bisa melihat foto Daddy kemarin, jadi saat bertemu Darren tahu jika uncle tampan itu adalah Daddy nya Darren"
Darren terlihat sangat bahagia, ia memeluk foto Siwon dan mencium nya berkali-kali.
"Daddy dan Mommy itu berjodoh, Kalian berada di tempat yang sama, hanya saja jarak nya tidak terlalu jauh, untung saja tadi Mommy belum bertemu dengan Daddy, jika tidak pasti Mommy akan membawa Darren pergi"
"Ya Tuhan, bantulah Darren mempersatukan mereka berdua, Darren ingin membuat Daddy dan Mommy bersatu dengan cara Darren sendiri" gumam nya.
"Daddy, Darren sangat ingin memeluk Daddy,,,"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting
RomanceMencintaimu adalah hal yang sangat buruk bagiku. Aku bertahan karena aku memiliki alasan. Cinta? Aku rasa cintaku sudah habis untukmu. Aku menyesal telah menunggu mu. ~ Im Yoona Aku sudah melupakan semuanya, aku sudah mendapat kan kehidupan ku yang...