Siwon POV
Aku tersenyum melihat nya yang kini tengah sibuk menyiapkan sarapan untuk ku dan juga Darren. Mumpung hari ini adalah hari libur, aku menyiapkan tiket untuk berlibur, semenjak kebodohan ku saat itu, aku jadi lupa berlibur bersama keluarga ku.
Anak kedua. Itu adalah harapan ku saat ini, sekarang sudah waktunya aku membahas tentang anak kedua dengan Yoona, jika Yoona belum hamil dalam waktu dekat ini itu tidak masalah, setidaknya kami sudah berusaha.
Karena Darren belum bangun, aku jadi lebih leluasa memeluk istri ku tercinta ini.
"Yak oppa, minggir atau aku akan menyirami wajah mu dengan air?" ancam nya dan aku tidak mempedulikan nya, aku masih tetap memeluk nya dengan erat.
"Yak lepaskan Choi Siwon, aku jadi sulit bergerak jika kamu terus memeluk ku"
"Baiklah, oppa akan meringankan pelukan nya. Bagaimana? Sudah bisa bergerak bukan?" ujar ku dan dia memutarkan kedua bola matanya.
Oh tuhan, itu sangat lucu. Sudah memiliki satu anak tetapi wajah nya masih sama seperti anak kecil, hanya saja otak nya sudah dewasa. Haha.
"Apa yang kamu inginkan oppa, lepaskan"
"Tidak. Aku hanya ingin kamu"
"Jangan membuat ku emosi"
Kesal karena Yoona terus menolak pelukan ku, aku pun langsung menarik pundak nya agak berbalik menghadap ke arah ku.
Aku menatapnya dengan tajam dan ia tersenyum menatap ku.
"Kenapa tersenyum? Oppa kesal padamu karena kamu menolak pelukan ku"
"Kamu terlihat sangat sexy dengan bulu-bulu halus mu itu oppa"
"Oppa memang sexy"
"Sexy dan tertarik dengan yang sexy"
"Siapa yang sexy sayang?" goda ku sambil mengendus ke bagian leher nya.
"Tentu saja Kwon Yuri, bukankah kamu tertarik dengan nya"
"Yak siapa bilang, oppa tidak suka"
"Masa? Bukankah oppa suka yang sexy?"
"Ne, tapi yang sexy itu kamu"
"Bagaimana bisa? Aku saja tidak suka memakai bikini, darimana nya yang sexy"
"Dari sini, dan dari sini" goda ku. Tangan ku dengan nakal nya menyentuh bagian dada dan bagian bawah nya sehingga membuat kedua matanya melotot.
Tentu saja ia memukul ku hingga dia puas.
"Yak sayang hentikan. Suami mu bisa terluka jika kamu memukul ku seperti ini terus"
"Biarkan saja, dasar mesum"
"Baiklah-baiklah maafkan oppa" setelah dia menghentikan pukulan nya, aku kembali menarik nya ke dalam dekapan ku. "Tapi bagaimana jika aku tidak mesum, apa kamu mau memiliki suami polos?" goda ku lagi dan dia langsung mengangkat satu gelas berisi air, lalu mengarahkan nya ke arah ku.
Melihat hal itu, aku langsung lari terbirit-birit.
****
Author POV
Yoona tertawa dengan sangat keras saat melihat suaminya lari terbirit-birit, mungkin Siwon pikir Yoona akan menyiram nya menggunakan gelas berisi air putih, padahal Yoona hanya ingin menawarkan Siwon minum agar pria itu sadar akan ucapan gilanya itu.
"Dasar pria mesum, tapi aku mencintai nya" gumam Yoona. "Yak, jika suami ku polos bagaimana bisa aku memiliki anak, aish tidak-tidak, aku tidak mau memiliki suami polos. Tapi, oh astaga mengapa aku jadi memikirkan hal gila ini" Yoona memukul kepalanya berkali-kali karena pikiran nya sudah di kotori oleh Siwon.
Setelah menyiapkan sarapan, Yoona masuk ke dalam kamar Darren untuk membangunkan nya tapi ternyata Siwon sudah lebih dulu berada di dalam kamar putranya itu. Darren juga sudah bangun, keduanya duduk di atas ranjang sambil berbicara.
"Ehem. Apa yang kalian bicarakan sampai kalian tidak menyadari kehadiran Mommy?" ujar Yoona, ia menghampiri kedua pria yang sangat ia cintai itu.
"Bicara soal Mommy" ujar Siwon dan Yoona menjitak kepalanya, sementara Darren hanya tertawa melihat tingkah lucu Daddy dan Mommy nya itu.
"Sayang, apa yang kalian bahas?" tanya Yoona pada Darren.
"Daddy mengajak kita untuk berlibur, mom" ujar Darren. Yoona menatap Siwon.
"Ne sayang, sudah lama bukan kita tidak berlibur?" ucap Siwon. "Aku hanya ingin hubungan kita kembali baik lagi seperti dulu"
"Janji tidak akan ada aunty itu lagi, dad?" tanya Darren dan Siwon mengangguk.
"Daddy janji sayang" ujar Siwon, kini ia kembali menatap ke arah istrinya itu. "Bagaimana Yoong? Apa kamu mau?"
"Ne, aku mau oppa,,"
"Baiklah, siang ini kita akan berangkat"
"Yes dad"
"Kalau begitu ayo kita sarapan dulu, agar nanti kita tidak kelaparan" ujar Yoona. Darren langsung berlari ke arah meja makan, sementara Siwon menahan tangan Yoona saat Yoona ingin keluar dari kamar Darren.
"Wae oppa? Ayo kita sarapan"
"Yoona, oppa ingin bicara"
"Apa itu?"
"Oppa ingin seorang putri"
"Anak kedua maksudmu?" tanya Yoona, Siwon pun mengangguk.
"Apa kamu mau sayang?"
"Aku tidak akan menolak permintaan suami ku ini, tentu aku akan menerimanya oppa" ujar Yoona. "Tapi kamu harus janji, kamu harus ada di samping aku di saat aku melahirkan nanti"
Seketika air mata Yoona mengalir dan Siwon langsung memeluk nya.
"Ne, oppa janji,,"
"Aku tidak mau melahirkan seorang diri tanpa semangat mu oppa, rasanya sangat sakit sekali,,"
"Maafkan oppa, maaf,,,"
"Aku membesarkan Darren seorang diri, rasanya benar-benar sakit oppa, tapi karena adanya Darren, sakit di hatiku jadi berkurang"
Siwon melepaskan pelukannya dan menghapus air mata istrinya.
"Maafkan oppa sayang. Oppa janji akan selalu ada di samping kamu dan Darren, saranghae"
"Nado saranghae,,,"
Setelah itu Siwon tidak lupa untuk mencium istrinya.
"Morning kiss,,"
"Selalu begitu. Ayo oppa kita sarapan"
"Ne yeobo,,"
****
"Mom, Darren ingin adik" ujar Darren secara tiba-tiba saat mereka berada di meja makan.
"Pasti Daddy yang menyuruh Darren mengatakan hal ini, bukan?" ujar Yoona dan Darren mengangguk.
"Dasar,," gumam Yoona, Siwon hanya tersenyum malu.
"Mom, lihat lah Daddy, sudah seperti orang dewasa"
"Astaga Darren, Daddy memang sudah dewasa" ujar Siwon sambil tertawa dengan keras.
"Oppa-ya,,"
"Mom, lihatlah Daddy menertawakan Darren" adu Darren. "Maksud Darren, Daddy sudah tampak tua, lihat Mommy nya Darren, masih muda"
Mendengar hal itu sontak saja langsung mengubah ekspresi Siwon yang awalnya tersenyum kini menjadi merenggut.
Dan kini giliran Yoona yang tertawa dengan keras.
"Bukan begitu mom?"
"Ne, itu benar sayang"
"Yakk!!!" kesal Siwon.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting
RomanceMencintaimu adalah hal yang sangat buruk bagiku. Aku bertahan karena aku memiliki alasan. Cinta? Aku rasa cintaku sudah habis untukmu. Aku menyesal telah menunggu mu. ~ Im Yoona Aku sudah melupakan semuanya, aku sudah mendapat kan kehidupan ku yang...