Waiting - 17

210 17 4
                                    

Siwon dan Yoona membaringkan tubuhnya di atas ranjang, mereka belum menutup kedua matanya sama sekali. Mereka masih setia menatap dinding-dinding langit di dalam kamar Siwon.

"Yoona, jika semua ini selesai apa kamu mau menikah dengan ku?"

Siwon mengubah posisi nya menjadi miring agar ia bisa menatap Yoona.

"Lalu Tiffany?"

"Aku akan menceraikan nya, aku tidak mencintainya sama sekali"

"Dan Tiffany dimana sekarang? Apa dia tidak tinggal disini?" tanya Yoona dan Siwon menggeleng.

"Dia menginap di apartemen milik ku, wanita itu mana mau menginap di sini"

"Bagaimana jika istri mu itu tidak mau menerima perceraian kalian?"

Siwon menatap kesal ke arah Yoona, ia benar-benar membenci ucapan Yoona yang menyebut Tiffany sebagai istrinya.

"Wae? Dia benar istri mu kan? Tidak ada yang salah dengan ucapan ku" sambung Yoona.

"Sayang,,,"

"Oppa, aku hanya takut Tiffany tidak mau bercerai dari mu, lalu bagaimana dengan cinta kita?"

"Aku jamin Tiffany akan menerima perceraian ini" Siwon menarik Yoona ke dalam pelukannya agar wanita itu tertidur.

Tetapi Yoona tak kunjung menutup kedua matanya.

"Tidur lah,,"

"Aku belum mengantuk oppa"

"Lalu kamu mau apa? Bercinta dengan ku lagi?" ujar Siwon dengan spontan, Yoona langsung memukul nya.

"Yoona-ya, kamu harus bertanggung jawab padaku"

"Mwo? Aku harus bertanggung jawab untuk apa?"

"Karena kamu sudah membukakan kaki mu untuk ku lagi"

"Yak dasar Choi Siwon mesum" teriak Yoona, Siwon tertawa melihat yoona, walaupun sebenarnya ia merasa sakit karena pukulan keras dari Yoona.

"Baiklah, mianhe,," ujar Siwon.

"Oppa, aku mengantuk" ujar Yoona dan Siwon mengangguk, kemudian Siwon kembali menarik Yoona ke dalam pelukannya agar wanita itu tidur dengan nyaman.

****

Di sisi lain, kedua manusia yang tidak memiliki hati nurani itu kini sedang tertawa bahagia sambil melemparkan uang ke sembarang tempat.

"Akhirnya aku bisa menjadi orang kaya" ujar Yuri.

"Ingat, semua ini berkat eomma mu" ujar nyonya Kwon, wanita yang tidak memiliki hati nurani.

"Tentu, gomawo eomma ku sayang"

"Tapi kamu jangan senang dulu, rencana kita belum selesai. Rumah dan uang sudah jatuh ke tangan kita, dan sekarang kamu hanya perlu merebut Siwon dari Yoona"

Yuri tidak menjawab apapun, ia masih belum yakin dengan ucapan eomma nya.

"Kamu harus merebut Siwon dari Yoona, bukankah kamu menyukai Siwon? Jika kamu menjadi istri nya maka harta kita akan semakin bertambah, apa kamu tidak ingin menjadi nyonya Choi?" mendengar ucapan eomma nya, Yuri tersenyum bahagia.

"Tentu aku mau, kita sudah melakukan satu kejahatan dan kita harus melanjutkan nya lagi" ujar Yuri sambil tersenyum miris.

****

Pagi nya Yoona sudah menyiapkan sarapan untuk Siwon, Darren dan juga tuan Choi. Pagi ini tuan Choi akan berangkat ke California untuk menemui mertuanya, yakni orang tua nyonya Choi.

WaitingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang