Siwon POV
Penyesalan utama ku hanya satu, yaitu menyakiti wanita yang aku cintai, kali ini aku berjanji untuk tidak menyakiti nya lagi, tidak akan pernah. Karena aku tidak ingin kehilangan dirinya lagi, aku pikir dengan adanya Tiffany yang menjadi istriku, aku bisa melupakan Yoona secara perlahan tetapi semua itu tidak bisa, bahkan sampai saat ini aku masih belum bisa berhenti mencintai Yoona.
Melihat nya ada di hadapanku membuat ku bahagia, di tambah lagi putra kecil kami yang bernama Darren, aku tidak bisa menjadi Daddy yang baik untuknya, aku tidak pernah merawat nya dari kecil, kali ini aku berjanji akan membahagiakan nya serta membahagiakan Mommy nya, aku akan selalu ada untuk mereka.
Dan kasus Tiffany, aku akan segera menceraikan nya karena tuan Im sudah meninggal, jadi Tiffany tidak bisa mengancam ku lagi. Dan aku akan menjelaskan semuanya pada Yoona tentang terjadinya pernikahan gila ini.
Setelah menceraikan Tiffany nanti, aku akan melamar Yoona dan menikahi nya, aku ingin merasakan bagaimana rasanya hidup bersama wanita dan juga anak yang di cintai nya, pasti setiap hari nya akan terasa bahagia.
"Aku mencintaimu,,," bisik ku dan dia hanya tersenyum. Kini ia duduk di atas pangkuan ku dengan kedua lengan nya melingkar di leher ku, benar-benar sempurna, baru kali ini aku merasakan kebahagiaan yang luar biasa.
"Oppa, kamu berjanji tidak akan menyakiti ku lagi?" tanya nya dan aku mengangguk sambil memeluk erat pinggang nya.
"Ne sayang, oppa tidak akan menyakiti mu lagi"
"Sayang? Aku bukan kekasih atau istrimu oppa, jangan memanggil ku seperti itu" ujar Yoona dan aku tersenyum, kemudian dengan cepat aku mengecup bibir nya dan melihat reaksi nya yang kini sedang memasang wajah kesal serta terkejut.
"Yak,,"
"Sudah memiliki anak satu masih bertanya kita itu siapa, hm?"
"Tapi kamu bukan suami ku dan aku buka i---"
Aku kembali membungkam mulut nya menggunakan bibir ku, bisakah dia berhenti berbicara masalah itu sekarang? Anggap saja saat ini aku sudah menjadi suaminya, dan suatu saat nanti aku akan mengabulkan semua ini.
Ciuman yang sangat lembut itu membuat ku menginginkan hal yang lebih, bibir nya benar-benar sangat manis dan menggemaskan, bisakah untuk malam ini saja aku menjadi suaminya dan ia melayani ku sebagai seorang suami?
Sejak kehilangan Yoona aku tidak pernah melakukan nya. Dengan Tiffany? Tentu tidak, bagaimana mungkin aku melakukan hubungan intim dengan wanita yang tidak aku cintai. Wanita yang sudah membuat ku tergila-gila hanya lah Im Yoona, jadi sampai kapan pun hanya Yoona yang bisa melakukan nya dengan ku, bukan wanita lain.
Entah kenapa tiba-tiba tangan ku dengan nakal nya meremas dada kanan milik nya, oh tuhan tolong hentikan semua ini.
Dirinya mendesah saat aku mulai meremas kedua nya secara bergantian, aku berjanji jika Yoona menghentikan nya maka aku akan berhenti saat ini juga, tetapi jika tidak maka biarkan malam ini menjadi malam terindah bagi ku.
Tangan nya juga dengan nakal meraba dada ku dan membuka satu kancing kemeja ku, kemudian lanjut di bagian kancing ke kedua, ketiga, dan saat ingin membuka bagian kancing terakhir aku menahan tangan nya dan melepaskan ciumannya.
"Sebelum kita melakukan yang lebih, aku ingin kamu mengatakan padaku jika kamu memang sangat menginginkan ku" ujar ku dan Yoona menatap ku tanpa mengatakan apapun, aku tahu saat ini ia sedang malu.
"Yoona katakan lah,,"
"Aku menginginkan mu oppa, aku juga seorang manusia yang sangat membutuhkan sebuah kehangatan, setelah berpisah aku tidak pernah melakukan nya sama sekali karena aku hanya memikirkan mu, bagaimana mungkin aku melakukan nya dengan pria lain sedangkan diriku hanya memikirkan mu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting
RomanceMencintaimu adalah hal yang sangat buruk bagiku. Aku bertahan karena aku memiliki alasan. Cinta? Aku rasa cintaku sudah habis untukmu. Aku menyesal telah menunggu mu. ~ Im Yoona Aku sudah melupakan semuanya, aku sudah mendapat kan kehidupan ku yang...