Act 16 - Final Act

5.8K 408 107
                                    

 🎶 Watermelon sugar 🎶

hai~

Sorry lama updatenya soalnya kemarin feelingnya masih aneh karena harus say goodbye sama cerita ini.

( ' ▿ ' )

-- -- --

"Alergi parfum aku tuh punya Azizi dia beli di eCommerce. Terus aku cobain." Jawab Ashel santai.

"Mmmmm... Bukan gara-gara Azizi merahnya?" Tanya make up artist Ashel yang bernama Dey sambil berusaha menutup warna merah di leher Ashel itu dengan peralatan make upnya. Mata Ashel langsung terbuka lebar setelah baru tersadarkan dan mengerti maksud tersembunyi dari ucapan orang seruangannya itu.

"Assalamualaikum~" Suara Zee terdengar diiringi ketukan pintu. Kedua orang di dalam langsung melihat ke orang yang baru masuk dengan santai itu. Ashel pun membalas ucapan Zee.

"Nah... Panjang umur nih pelaku." Ucap Dey melihat Zee yang baru masuk ke ruangan tunggu Ashel.

Ashel langsung menepuk paha Dey karena malu dengan ucapan Dey tentang merah di leher karena alerginya. Padahal memang beneran merah karena kena parfum yang dibeli oleh Zee.

Detail apa yang terjadi setelah lehernya merah karena kena parfum... Ashel rasa gak perlu cerita pada make up artist nya yang sering bertukar cerita dengannya itu.

"Ini alergi parfum beneran kak Dey sumpah tanya aja dia." Tunjuk Ashel pada pelaku.

Pelaku yang membeli parfum karena terkena racun sosmed itu.

Yang katanya wanginya enak. Yang Zee lihat sudah dibeli ribuan pcs di eCommerce, dan reviewnya juga bagus, jadi dia penasaran ikut beli juga.

Gitu.

Eh, pas Ashel cobain malah gak cocok di kulitnya. Mana kulit Ashel gampang merahnya lagi. Buktinya kaya itu.

Digituin dikit langsung merah.

"Iye deh, percaya. Duh ilah, masih anget mah enak ya wak. Ya gak Zee?" Kali ini Dey tanyakan pada orang yang baru masuk itu.

Zee hanya mengangkat alis tidak mengerti topik pembicaraan antara Dey dan Ashel. "Iya enak." Balasnya santai sambil mengangkat bahunya tanpa pikir panjang. Zee lalu meletakkan tasnya di meja make up dan memilih duduk di sofa.

Dey mendengar itu langsung tertawa puas bahkan sampai memegang perut karena jawaban Zee itu. Sedangkan Ashel hanya menggelengkan kepala. Untung gak ada Melody, bisa-bisa stres sendiri Ashel harus membetulkan omongan Zee.

"Tuhkan. Dahlah santai kalau ama aku Shel. Udah biasa aku liatnya." Beritahu Dey. "Kamu mau di make up juga Zee?" Tanya Dey kini pada Zee yang sudah duduk di sofa dengan posisi santai sambil melihat interaksi antar pacarnya dengan make up artist nya.

Tapi Zee malah jadi terlalu berkonsentrasi melihat Ashel yang pagi-pagi gini udah cantik banget aja.

Bikin dia gak bisa konsentrasi ke hal lain.

Mana outfitnya serba hitam chic dan memperlihatkan bahu lagi.

"Hmmm..."

"Zee?" Panggil Ashel mencoba menyadarkan Zee dari lamunannya. Yang berhasil karena Zee langsung membenarkan posisi duduknya untuk mendengar apa yang dikatakan Ashel. "Kamu mau di make up gak? Kak Dey nawarin tadi." Zee melihat Dey sudah mengangguk-ngangguk menunggu jawaban darinya.

"Eh gak usah. Aku entar pakai masker juga kan nontonnya jadi gak kelihatan. Toh ini acara Ashel, ngapain aku yang di make up juga hehe."

"Oke oke, aku keluar mau sarapan dulu ya. Peralatanku aku beresinnya nanti aja pas acara mulai." Beritahu Dey lalu meletakkan brush make upnya ke tempat yang dia bawa dan bersiap untuk keluar. "Pintunya gak bisa dikunci loh ini gais, hati-hati yaaa." Tambah Dey sambil mengedipkan satu matanya ke arah Zee dan Ashel lalu menutup pintu dari luar.

Let's Act ✦ ZeeShel [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang