•2• CREATE!

2.2K 133 6
                                    

Author POV

Di dalam sebuah ruangan yang temaram, enam orang pengurus inti komunitas CREATE! berkumpul. Di atas meja kayu berbentuk persegi panjang, ada setumpuk kertas CV dari para calon volunteer yang akan bergabung selama tiga bulan.

"Udah jam delapan, rapat kita mulai." suara itu menghentikan aktivitas pengurus lainnya.

"Gas! ayo duduk rapi anak-anak!" Dante, cowok ikal itu menyeru pengurus lain layaknya anak TK. Padahal, dia sendiri yang masih duduk di lantai sambil ngopi.

Dante Mario. Mantan anak geng motor di Surabaya yang suka iseng dan punya muka lawak. Dia ganteng, tapi dominan lucu. Diem doang bisa bikin orang ketawa.

"Elu, duduk rapi!" Genta menjitak jidat cowok itu.

Genta Ali. Cowok paling puitis diantara keenam pengurus inti. Sama seperti Dante, Genta mantan anak geng motor Surabaya.

"Oke! Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."

Kelima orang pengurus menjawab salam Rayyan, sang ketua.

Rayyan Hassan Al Fatih. Manusia asli Bandung yang tampan dan jadi idaman kaum hawa. Dia orangnya kalem, kalau bercanda suka garing, tapi cukup pantas jadi seorang pemimpin yang punya pikiran kritis.

"Alhamdulillah. Malam ini kita bisa rapat dan gue mau mengucapkan terimakasih karena kalian sudah menyempatkan hadir di tengah kesibukan masing-masing", Rayyan mengapresiasi kehadiran teman-temannya.

"Sama-sama Rey", Denta dan Hasbi nyeletuk bersamaan.

Rayyan tertawa kecil. Dia menangkap ekspresi Dante yang datar tapi selalu terlihat lawak itu.

"Oke! Ada tiga ratus enam orang yang daftar. Gue bener-bener gak nyangka bakal sebanyak itu, jadi malam ini kita langsung obrolin soal seleksinya kayak gimana". Perkataan laki-laki itu sering diawali oleh kata oke!.

"Wah, ini mah bakal jadi ajang cari jodoh, lu siap jadi biro jodoh?" Genta menoleh ke arah Dante.

"Heh! Serius woy, lagi rapat", Dimas mengingatkan.

Dimas Ardhan. Anak hijrah asli Bandung. Hobinya olahraga dan paling jago renang diantara yang lain.

Rayyan berdehem.

"Gak apa-apa. Kan rapat kita selalu santey", ejek Rayyan pada Dante dan Genta yang sering membuat rapat hampir bubar sebelum waktunya.

"Aduh, maaf suhu" ucap Genta.

Dante hanya menutup mulutnya menggunakan telapak tangan, menahan tawa.

"Pertama, Dimas dan Hasbi cek CV mereka dan pilih sesuai kriteria yang sebelumnya udah dibuat. Periksa se-detail mungkin. Kedua, Dante, lo temenin gue dan Ariq pas wawancara. Beda dengan tahun sebelumnya, kali ini kita adain dua kali wawancara ditambah latihan sebelum mereka ngerjain project ini."

"Inget! Kita ga nyari relawan berdasarkan fisik". Tutup Rayyan.

"Ada pertanyaan?"

"Kita mau terima berapa banyak?" Hasbi bertanya.

Hasbi Fachri. Orangnya agamis, teman Rayyan waktu di pesantren. Dia penasihat terbaik bagi teman-temannya.

"Maksimal empat orang buat masing-masing divisi".

"Ada lagi?"

"Cukup paketu", ujar Dante.

"Sip. Kalau ada kendala di proses seleksi CV atau apapun itu, kabarin gue. Oh iya, penutupan pendaftaran lewat google form udah ditutup sore tadi, begitu pun kalau ada yang kasih CV langsung lewat kalian. Jangan diterima lagi!"

Jodoh Sekampus (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang