"Sini gabung aja! Meja sama kursinya kan panjang.." ajak Zalina kepada empat laki-laki yang kebingungan mencari tempat duduk di kantin.
Berhubung Zalina jadi relawan CREATE!, dia jadi akrab dengan Rayyan dan pengurus inti lainnya. Tak segan, Zalina mengajak mereka ngobrol dan sering kali bercanda saat kumpul.
Dian, Devia, Ilona, dan Kynna tidak protes ketika Rayyan, Dante, Dimas, dan Genta duduk dihadapan mereka.
"Ga apa-apa kan gengs?" Zalina bertanya pada empat sahabatnya.
"Santai.." ucap Kynna.
"Boleh, kursinya juga kosong" ucap Dian dengan perasaannya yang masih tidak karuan sejak kemarin.
Perasaan aneh yang baru pertama kali ia rasakan. Entah kenapa, pikirannya pun tertuju pada sosok laki-laki yang kini telah duduk dihadapannya.
"Ga apa-apa kok.." ucap Ilona.
"Iya, gabung aja kita kenalan.." ucap Devia yang dihadiahi tatapan melotot Kynna.
Awalnya, obrolan mereka terdengar canggung. Lama kelamaan, semuanya jadi akrab, tak terkecuali Kynna. Walaupun dia dingin, tapi dia punya sisi yang menghangatkan juga. Dan, hal itu berhasil menarik perhatian Genta.
Genta duduk tepat dihadapan Kynna. Dari jarak sedekat ini, Genta dapat melihat jelas wajah Kynna yang datar tapi bikin gemes. Wgwgwg..
Sementara itu, Kynna juga mencuri pandang ke arah Genta. Memerhatikan pahatan wajahnya yang nyaris sempurna.
Di sisi yang berbeda. Rayyan dan Dian asyik mengobrol, mereka duduk saling berhadapan. Obrolan yang membahas seputar kejadian kemarin di caffe, obrolan tentang anak kucing yang ternyata masih ada di rumah Rayyan, dan kelakuan si anak kucing yang menggemaskan.
Sebenarnya, masih ada sedikit rasa penasaran dalam diri Rayyan, mengenai laki-laki yang beberapa hari lalu seperti mengikuti Dian hingga membuat gadis itu terlihat tak nyaman. Tapi, ini bukan saatnya. Rayyan akan mencari sosok laki-laki itu jika ia mengganggu Dian lagi.
"Oh jadi waktu lo balikin ke tempat awal, pemiliknya ga ada?" tanya Dian.
"Iya, gue padahal nunggu tiga jam. Terus bikin iklan juga di Instagram.. eh, bukan iklan.." ucapannya terpotong, Rayyan menyodok saku celananya dan mengambil benda pipih.
Rayyan memperlihatkan postingan di story Instagramnya yang menampilkan foto Beboo dan keterangan singkat.
"Ya, pokoknya pengumuman gitu deh, tapi ga ada yang mau ngaku.. Ya udah deh, di bawa lagi"
Dian tertawa membaca nama kucing yang diberikan Rayyan. Kek ga ada nama yang lain aja. Batinnya.
"Lo pasti ngetawain Beboo ya? Gue bingung nih kalau mau ganti nama, ada ide ga?"
Dian menerawang mencari ide nama untuk anak kucing itu.
"Chia, bagus ga? Dia cewek kan?" saran Dian.
"Iya, betina.. susah ya kasih nama kucing, kayak ngasih nama anak sendiri"
Sontak Dian tertawa mendengar itu.
"Apa dong.. Kalau catty kan pasaran.."
"Hmm... Boleh deh, Chia" Rayyan menyetujui nama baru si kucing. Rayyan terkekeh.
"Seru banget dua orang ini ngobrol.." ucap Devia yang berada di sebelah Dian. Dari tadi, Devia nguping, walaupun mulutnya berbicara dengan Dante, Dimas, dan Ilona.
"Noh, yang sana juga" Dante melirik ke arah kiri, tempat Genta dan Kynna duduk.
"Ekhem... Kantin tempat cinta bersemi", ledek Dimas yang dihadiahi jitakan Genta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Sekampus (On Going)
RomanceJatuh cinta identik dengan sebuah rasa yang menggebu-gebu. Bagi Rayyan, jatuh cinta itu mudah, yang belum ia rasakan adalah jatuh hati. Hampir semua laki-laki sulit menundukan pandangan mata. Bagi Dian, menahan lisan itu mudah, namun sangat sulit m...