Author POV
Dian masih penasaran dengan komunitas itu. CREATE!. Dia baru mendengarnya. Ketika diajak oleh Zalina, Dian tidak benar-benar serius. Gadis itu kira tidak akan lolos seleksi karena selama semester 3 ini, dia belum mengikuti kegiatan apapun yang pantas dimasukan ke CV.
Dian tengah bersiap-siap menuju basecamp utama CREATE! yang kata Kynna dekat dengan kampus mereka.
Seperti biasa, Dian tampil menggunakan abaya cokelat muda dengan pashmina yang berwarna senada.
Gadis itu duduk di depan meja rias. Meja rias yang berukuran sedang, berwarna putih tulang. Dian mulai mengoles wajahnya dengan cushion, menepuk-nepuk spons bedak, menyisir alisnya, memakai maskara, dan terakhir lipcream berwarna nude.
"Bismillah. Ya Allah lancarkan lisanku. Jangan keceletot Di, jangan malu-maluin di wawancara pertama!"
Ponsel dalam genggamannya bergetar.
2 pesan dari Zalina.
ZZ:
Didi, lo udah siap?
Janjian di kampus, ya. Gue sama Kynna masih di jalan
Diandra:
Oke! Gue udah siap, ko
°°°
Sesi wawancara pertama di mulai pagi ini. Pukul 10.00 WIB. Beberapa ruangan di gedung 2 lantai itu disiapkan untuk para calon volunteer.
Rayyan, Dante, dan Ariq sudah siap. Mereka ditemani oleh enam anggota lainnya dari komunitas ini.
CREATE!. Nama komunitas yang mudah diingat dan sudah terkenal hampir di semua kampus di Indonesia. Tujuan berdirinya adalah untuk menciptakan karya dan mengembangkan potensi mahasiswa. Anggota komunitas ini berasal dari berbagai kampus dan daerah, namun pengurus inti hanya berjumlah enam orang.
Rayyan sebagai founder sekaligus ketua komunitas. Hasbi diamanahi sebagai wakil ketua. Dante koordinator bagian hubungan masyarakat. Genta ketua koordinator bagian event dan dibantu oleh Dimas. Sementara itu, Ariq koordinator bagian konten dan media kreatif.
Gedung ini sebenarnya dibangun oleh Abi Rayyan, yang awalnya akan digunakan sebagai kantor. Namun, karena Rayyan sudah lulus dari pesantren, Abi mempercayakan anak tunggalnya itu untuk menggunakan gedung ini. Kesempatan itu diambil Rayyan, ia mendirikan komunitas CREATE! dan menjadikan gedung ini sebagai tempat kumpul utama.
Rayyan masuk ke ruangan nomor 10. Ia menggenggam map merah yang berisi kertas CV para calon relawan, tanpa ia tahu siapa saja yang akan diwawancaranya.
Delapan orang telah selesai diwawancara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Sekampus (On Going)
RomanceJatuh cinta identik dengan sebuah rasa yang menggebu-gebu. Bagi Rayyan, jatuh cinta itu mudah, yang belum ia rasakan adalah jatuh hati. Hampir semua laki-laki sulit menundukan pandangan mata. Bagi Dian, menahan lisan itu mudah, namun sangat sulit m...