Second Warning

1.4K 258 22
                                    

Sekarang sudah memasuki jam pelajaran ke 3. Karena guru yg mengajarnya sedang sakit, para murid di kelas (Y/n) pun mendapat jam kosong tanpa tugas.

Beberapa dari mereka ada yg pergi ke kantin dan beberapanya lagi masih di kelas.

(Y/n) melipat tangan diatas meja dan menjadikannya sebagai bantalan.

Ingin rasanya (Y/n) pulang sekarang, tp dia tidak mendapat alasan apapun untuk izin.

Yae yg ada di depan (Y/n) berbalik. Niatnya ingin menanyakan keadaan (Y/n), tapi dia terdiam saat izuhi berdiri di samping meja (Y/n).

Salah satu tangan izuhi terangkat dan diletakkan dengan lembut di atas kepala (Y/n).

Dia mengelusnya lembut. Tubuhnya dia rendahkan agar dapat melihat wajah (Y/n) yg menoleh.

(Y/n) terkejut bukan main saat melihat izuhi yg tersenyum padanya.

Dengan kasarnya, dia menepis tangan izuhi dan tidak sengaja mendorong mundur kursinya sehingga dia hampir saja terjatuh.

Izuhi dengan cepat menahan kursi (Y/n) dengan satu tangannya dan satunya lagi melingkari pinggang (Y/n). Menariknya untuk berdiri.

Murid murid yg masih di kelas tentu terkejut saat melihat itu.

Bagaimana tidak? Murid baru seperti izuhi sudah sangat dekat dengan (Y/n). Tentu itu membuat mereka terkejut. Terlebih, (Y/n) sudah memiliki pasangan.

Mengingat kalau Shinichiro adalah anggota geng motor membuat mereka beegidik ngeri. Takut akan ada perang yg mungkin saja terjadi.

Kembali ke sisi (Y/n), dia mendorong izuhi dengan keras dan mundur untuk menjauhinya.

Izuhi berdiri diam. Namun tanpa diketahui siapapun selain (Y/n), dia menyeringai.

"Ne, (Y/n). Kau.... Tidak akan bisa lari lagi dariku~"

Ketakutan. Itulah yg dirasakan (Y/n) sekarang.

Orang itu gila. (Y/n) tak bisa mendeskripsikannya selain dengan kata itu.

Mendecak kesal, (Y/n) menatap izuhi dengan tajam dan itu justru membuat izuhi tertawa.

Dia melangkah mendekati (Y/n). Tidak membiarkan (Y/n) kabur, dia mengangkat dagu (Y/n) dengan kasar. Netra mereka bertemu satu sama lain.

Mendekatkan wajah ke wajah (Y/n), dia berhenti tepat di samping telinga (Y/n).

"Aku tidak akan membiarkanmu lari lagi, (Y/n)-chan. Karena kau milikku~"

Sesudah membi
sikkan itu, izuhi mencium pipi (Y/n) dan pergi keluar dari kelas begitu saja.

Bertepatan dengan keluarnya izuhi, teru yg baru saja datang dari toliet menatap (Y/n) penuh penyesalan.

"Oh sialan. Dia baru saja menyentuhmu bukan?" Gumamnya yg jelas didengar oleh (Y/n).

(Y/n) langsung mengelap pipinya yg dicium izuhi dengan tangan.
Ekspresi jijik terlihat jelas di wajahnya. Dia sangat terpuruk sekarang dan Teru tak bisa melakukan apa apa untuk menghiburnya.

Pelarian keduanya selama ini terlihat sangat sia sia. Apa mereka harus terus berlari? Tidak. Itu benar benar mustahil dan sia sia. Buktinya mereka kembali ditemukan.

Menghela panjang, izuhi merangkul (Y/n) dan mencubit pipinya.

"Kita tidak bisa lari lagi" ujar teru dengan berbisik.

(Y/n) mengangguk lemah dan murung.

Ketika teru hendak mengganti rangkulan dengan sebuah pelukan, izuhi langsung masuk dan menarik teru menjauhi (Y/n).

Bike {Sano Shinichiro X Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang