ALTHASHEA

4 2 0
                                    

selamat membaca cerita ALTHASHEA tinggalkan jejak jika kalian suka ❤️.

****

16.MASIH INGET?

****

Beberapa menit sudah dua manusia itu berada di motor , duduk dengan tenang orang yang sedang di boncengin dan pengemudi yang membawa motor nya dengan kecepatan cukup tinggi. mengingat hujan yang akan datang membuat si pengemudi sepeda motor itu menggunakan kecepatan tinggi dan akibat dari membawa motor dengan kecepatan tinggi nya mereka sampai dengan selamat.

Sampai di depan sebuah rumah yang berwarna kuning keemas dan didominasi oleh warna putih membuat yang melihat nya cukup takjub akan rumah yang berwarna kuning keemesan itu , bangunan yang lumayan besar , dan pagar yang menjulang lumayan tinggi tentunya.

Tanpa berlama-lama sang anak pemilik rumah yaitu Theo , langsung masuk di ikuti dengan gadis yang memakai jaket kebesaran , Shea. Shea yang memang baru pertama kali ke rumah barunya Theo hanya diam dan terus berfikir yang entah memikirkan banyak hal  tentunya bersangkutan dengan Theo.

"Ayo masuk she." ajak Theo sambil merangkul Shea membuat Shea hanya mengangguk dan membiarkan Theo merangkul dirinya. Theo mulai membuka pintu rumah nya , saat mereka berdua sudah masuk Theo menutup pintunya kembali lalu saat melewati ruang tamu.

"Abang , nana kangen." ucap anak berusia lima tahun yang sedang duduk di bawah karena ia sedang bermain.

"Abang juga." ujar Theo yang kini sudah berjongkok sambil mengusap usap rambut anak itu. "Bunda kemana ?" tanya Theo.

"Ada di dapur."

"Owh , abang ke dapur dulu ya , kamu sama kaka ini dulu." ucap Theo yang ingin ke dapur dan menyuruh Shea untuk duduk di sofa yang posisinya dekat dengan anak kecil itu , adik Theo.

"Hai!" sapa anak kecil itu yang kini sudah mendekati Shea.

"Hai!" sapa balik Shea dengan senyuman nya.

"Kaka namanya .."

"Nama kaka Altha." perkenalan dari Altha kepada anak kecil itu sambil mengusap usap pipi tembam nya.

"Aku Nata , kaka bisa memanggil aku nana." ujar anak kecil itu yang bernama Nata.

Sedangkan di tempat Theo yaitu dapur , ia sedang mengobrol dengan sang bundanya , yang bernama Sira.

"Bunda ayo ke ruang tamu." Ajak Theo sambil mencium pipi sang Bundanya tepat di bagian kanan.

"Emang ada apa sih bang?" tanya Sira yang terheran karena sang anak mengajak ke ruang tamu.

"Bunda nanti tau , ayo bund." ajak Theo lagi yang kini sudah menarik tangan Bundanya , membuat sang Bundanya hanya mengikuti langkah sang putranya.

Sampai di ruang tamu kini Bundanya Sira kaget akan manusia yang sangat dekat dengan anak perempuan nya , Nata dan Shea yang sedang mengobrol dengan Shea langsung mengalihkan pandangannya menjadi menatap Sira dan Shea ikut dalam melihat itu.

"Shea." lirih Sira yang sudah menatap Shea dengan tatapan rindu sama halnya dengan Shea kini menatap Sira dengan rindu juga.

"Bunda Sira." gumam Shea yang kini sudah menatap Sira.

"Nah ini Bunda aku bawa Shea ke sini!" ucap Theo dengan senyuman nya , membuat Sira langsung memukul lengan sang Anak nya.

"Kenapa kamu ga bilang kalo Shea kesini!" omel Bundanya.

"Dia tadinya ga mau ikut Abang bund , gara gara ada suara petir aja jadinya ikut Abang." tutur Theo yang sudah menatap Shea dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Shea.

"Yaudah sana kamu ganti baju bunda mau sama Shea dulu sana sana!" usir sang Bundanya membuat Theo mendengus kasar dan langsung menuju kamarnya.

Dan sekarang di ruang tamu tersisa Shea , Sira dan juga Nana , Sira yang memang sudah rindu dengan sangat dengan Shea langsung ikut duduk di sebelah Shea membuat Shea tersenyum.

"Shea masih inget Bunda?" tanya Sira yang membuat Shea langsung sedikit cemberut.

"Masih bunda ya kali Shea lupa." jawab Shea dengan senyuman nya , Sira yang mendengar nya langsung memeluk Shea dengan perasaan rindu dan Shea membalas pelukan Sira tak kalah rindu.

"Bunda kangen banget sama kamu sayang." tutur Sira yang memang sudah menganggap Shea sebagai anaknya sendiri. Shea yang mendengar itu juga ikut senang dan mulai membuka pelukannya secara perlahan.

"Shea juga kangen bunda , tapi Shea kesel bun." adu Shea yang mengingat Theo tidak bilang dari awal bahwa dirinya Shaka.

"Kesel kenapa?" tanya Sira.

"Shaka bund dia ga bilang dari awal ketemu kalo dirinya Shaka malah nutupin dirinya kalo dia itu Theo , aku merasa kalo aku bukan sahabat yang baik tau!" jelas Shea dengan cemberut.

"Sssttt , ga bole ngomong gitu kamu sahabat Shaka paling baik ko.Padahal bunda itu selalu bilang ke Shaka 'kalo kamu udah yakin itu Shea bilang kalau kamu Shaka bang' tapi di kekeh mau nunggu waktu yang tepat katanya." jelas Sira yang membuat Shea mengangguk saja.

"Udah ga usah cemberut gitu , yang penting kamu sama Shaka udah ketemu." ucap Sira yang sudah mengusap usap pipi Shea membuat Shea tersenyum.

"Kamu kalau mau ke kamar Shaka aja sana , ini udah mau hujan pulang nanti aja mau nginap juga gapapa!" ucap Sira yang membuat Shea sedikit tertawa.

"haha iya bunda." jawab Shea. " bunda ini anak bunda?" tanya Shea yang mengingat Nana sedari tadi diam saja.

"Anak adopsi Bunda She , kamu tau kan dari dulu Shaka ga mau punya adik , tapi untuk kali ini dia lagi berusaha nerima Nana walaupun susah." tutur Sira yang melihat kearah sang anaknya Nana.

Jika kalian bertanya apakah Nata atau biasa di panggil Nana ini anak kandung atau bukan jawaban nya bukan. Nana anak adopsi Sira yang sudah Sira adopsi sejak umur empat tahun , Nana menjadi anak Sira karena Sira yang memang ingin mempunyai anak lagi tetapi ternyata Sira tidak mau hamil , lebih tepatnya Sira yang umurnya sudah lumayan tua membuat Sira tidak mau hamil di usia nya yang sekarang ia tidak mau melewati rasa sakit dan lelah nya saat mengandung maupun saat melahirkan.

oke kembali.

Shea yang baru mengetahui ini sedikit kaget dan langsung menganggukkan kecil kepalanya dan benar fikiran Shea mana mungkin seorang Shaka ingin mempunyai adik dia saja dulu sangat anti akan anak kecil kecuali Althashea anak kecil dulu yang menangis di taman.

"Shea bunda kayaknya mau bawa nana ke kamar dulu , kamu boleh ke kamar Shaka nanti kamu naik aja kelantai dua pintu cat hitam ya , soalnya kamar Shaka juga dekat dengan Nana ko." ujar Sira yang kini sudah menggendong sang anaknya.

"Dadah kaka Altha!" ucap Nana sambil melambaikan tangan nya ke arah Shea membuat Shea ikut dalam melambaikan tangan nya.

Shea yang sekarang sendiri di ruang tamu rumah Shaka langsung menuju kamarnya Shaka dengan perasaan yang ingin memarahi Shaka entah apa masalnya , sampai di depan kamar Shaka pintu ber cat hitam Shea mengetuk terlebih dahulu.

*****

📖 ; 𝐀 𝐋 𝐓 𝐇 𝐀 𝐒 𝐇 𝐄 𝐀 (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang