ALTHASHEA

11 15 1
                                    

selamat membaca cerita ALTHASHEA tinggalkan jejak jika kalian suka ❤️.

****

09.BERANGKAT PAGI.

****

Altha kini gadis itu sudah bangun pukul setengah lima dimana dia melakukan sholat subuh nya , selesai dengan sholat subuh dia merasakan perutnya sakit di bagian lambung nya , Altha meringis kesakitan lalu dia mulai mengingat ngingat mengapa perutnya sakit.

"Kok perut gua sakit."Ucap Altha sambil memegang perutnya yang sakit.

"Astaghfirullah gua lupa gua kan cuman makan bakso mercon di kantin , pantes sakit njir."Gumam Altha , lalu di berfikir untuk nanti menyuruh ART untuk membuat kan bekal.

Jam pun kini menunjukkan pukul setengah enam Altha langsung mandi untuk berangkat sekolah , memakai seragam , jaket nya yang berwarna biru selalu ia bawa kemana mana jika tidak lupa , saat di rasa sudah siap Altha langsung turun kelantai bawah sudah di pastikan juga belum ada yang keluar dari kamarnya kecuali ART rumah ini , Altha tidak langsung keluar rumah tetapi dia ingin bertemu Bi Weni selaku yang selalu membuat makanan di rumah ini.

"Bi Weni Good morning." Ucap Altha dari arah belakang bi Weni.

"Pagi non Altha , tumben sudah cantik dan rapih." Ujar Bi Weni.

"Iya dong bi , sekali kali berangkat pagi."Ucap Altha dengan senyuman nya , bi Weni hanya tertawa kecil mendengar ucapan Altha. "Bi Altha boleh minta siapin nasgor ga bi?" Tanya Altha.

"Boleh atuh non , sebentar ya."Ucap Bi Weni.

"Jadiin bekel ya bi , mau makan di sekolah aja , terus Altha tunggu di luar aja bi gapapa kan?" Tanya Altha lagi.

"Boleh atuh non yaudah bibi masak dulu ya non." Ucap Bi Weni , Altha hanya mengangguk lalu pergi ke arah pos satpam depan rumah Altha untuk sekedar duduk duduk.

Sudah di pastikan satpam di rumah ini pasti menghilang lagi entahlah kemana tetapi setau Altha pasti sedang mengecek cek mobil yang akan di gunakan oleh Jovan nanti berangkat kerja.

Altha duduk di bangku berwarna coklat nya matanya mulai melihat ke sana kemari lalu dia malah terheran oleh motor yang terparkir di depan rumah nya , motor Vespa metik berwarna hitam yang terparkir di depan rumah nya.

Altha duduk di bangku berwarna coklat nya matanya mulai melihat ke sana kemari lalu dia malah terheran oleh motor yang terparkir di depan rumah nya , motor Vespa metik berwarna hitam yang terparkir di depan rumah nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Motor siape nih anjrot?" Gumam Altha.

Altha makin penasaran , dari arah belakang Altha mendengar pembicaraan dari suara satpam rumah nya yaitu Mang deni dan suara itu seperti suara Theo .. Altha melihat ke arah belakang dan tatapan nya bertemu dengan Theo.

"Mang ini monyet bekantan ngapain di sini?" Tanya Altha tanpa merasa ber salah.

"Katanya mau jemput non Altha."Ucap Mang Deni.

"GUA UDAH GANTENG GINI DI SAM-"

Altha sudah terlebih dahulu menutup mulut Theo dengan tangan kecil nya , karena suara yang keluar dari mulut Theo sangat besar.

"Gausa bacot ya te!" Ucap Altha dengan sinis , lalu menjauh kan tangannya dari mulut Theo.

"Tangan lo wangi banget anjir."Ucap Theo dengan jujur karena tangan Altha sangat harum akan wangi parfum bluberi.

"Diam anda ya."Ucap Altha dengan sinis.

"Ini neng , ada titipan dari bi Weni jangan lupa di makan ya."Ucap Mang Deni dengan senyum nya Altha pun ikut tersenyum dan tidak lupa mengucapkan terimakasih , lalu Altha memasukkan bekalnya ke dalam tasnya.

"Skuy kita berangkat ta."Ujar Theo kepada Altha.

'Gua heran dia kan kemarin cuman nganterin gua sampe pintu gerbang perumahan ini.' Batin altha dengan memperhatikan Theo yang sedang memakai helm berwarna hitamnya dan mulai menyalakan motor nya yang sedikit berjarak dengan Altha.

"Ngapain diem?" Tanya Theo yang sudah di depan Altha.

"Ngapain lo jemput gua? , terus kenapa bisa tau rumah gua?" Tanya Altha dengan penasaran.

"Dulu rumah gua di sini , terus tadi gua kedalam abis numpang pipis untung ga ada emak lo yang selalu galakin lo."Jelas Theo yang kini sedang memasang kan helm ke kepala Altha.

"Maksud lo?" Tanya Altha yang heran , karena yang di ucapkan Theo memang benar bahwa Elisa selalu galak kepada nya.

"Ga ada maksud dan yuk kita berangkat."Ujar Theo dengan senyum nya.

'CEKLEK'

Helm bewarna biru kini sudah terkunci dan melekat ke pada kepala Altha , Altha yang tidak mau berangkat bersama Theo berusaha untuk membuka helm nya tetapi helm itu susah untuk terlepas dari pala Altha , membuat Altha menahan kesal nya.

"Buka te , helm lo susah banget di bukanya." Ucap Altha.

"Ini helm jinak nya ama gua doang ama , jadi kalo mau lepas kudu gua yang bukain tha."Ucap Theo.

"Ini sus-" Altha di tarik duluan oleh Theo agar dia segera naik ke motor nya.

"Bacot lo , buruan naek jam nih terus berjalan cepat!" Ujar Theo yang masih sabar , Altha yang sudah kesal langsung naik ke atas motor Theo dengan perasaan ingin memukul Theo , Theo dia kini sudah menjalankan motor nya dengan kecepatan masih sedang.

****

Sampai nya di sekolah Altha dan Theo di sekolah nya Altha turun dengan helm yang masih melekat di kepalanya Theo kini sudah membuka helmnya lalu membenarkan sedikit rambutnya setelah selesai dia turun.

"Te."Panggil Altha yang masih berusaha membuka helm berwarna birunya.

"Te te lo pikir gua tete , Theo manggil nya."Cibir Theo.

"Iya Theo , bukain ini helmnya susah banget si."Ujar Altha dengan cemberut.

"Iye sini."Ucap Theo lalu dia mulai membuka kunci helm yang masih melekat di kepalanya Altha.

'hm suka pipis , tau emak gua galak? , dia ngintinlin gua tiap waktu apa iya , paling menarik dia rumah pernah di situ.' Batin Altha dengan melamun yang memikirkan perkataan Theo tadi , sedangkan Theo ingin membuka helm yang masih melekat ke kepala Altha tiba tiba ada yang memukul helm itu otomatis Altha aga terhuyung.

'PLAK'

Suara pukulan ke arah helm itu membuat Altha yang sedang melamun langsung tersadar dan langsung melihat siapa ya memukul nya.

"Heh ya Altha gua kasih tau ke lo ya j-"

"Mora cantik manja litah , lo bener bener ya gua ga nyenggol malah di pukul!" Gerutu Altha dengan sedikit lagi akan meledak an amarahnya.

"Siapa suruh lo bareng sama Theo murid baru , lo tau kan dikit lagi gua calon pacarnya."Ujar Mora yang PD tingkat dewa.

"Kenal aja kaha njir , stres."Gumam Theo dengan sinis.

"Seperti lon theh."Gumam Altha ,  sambil membuka helmnya dan memberikan kepada Theo , Theo menerima nya.

"Mora cantik , kalo mau mendekati laki laki apa lagi Theo lo harus bertahap mor , tahap pertama perkenalan , kedua kenyamanan terus sikap lo." Ucap Altha dengan tersenyum songong , Theo yang mendengar nya hanya menggeleng geleng mendengar perkataan Altha.

"Dia nyaman ama gua , kalo ama lo mana ada nyaman ya ga Theo?" Ujar Mora seperti menggoda di perkataan akhir..

"Kenal aja kaga , yuk ah tha."Ujar Theo yang berhasil membuat Mora sedikit kesal , lalu Altha di tarik oleh Theo untuk pergi ke kelasnya mereka.

****

📖 ; 𝐀 𝐋 𝐓 𝐇 𝐀 𝐒 𝐇 𝐄 𝐀 (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang