ALTHASHEA.

4 0 0
                                    

selamat membaca cerita ALTHASHEA tinggalkan jejak jika kalian suka ❤️.

****

17.OMELAN SHEA

****

Ya akhirnya setelah Shea menggedor pintu kamar Shaka ternyata baru terbuka karena Shaka yang sehabis mandi itulah yang membuat Shaka membukanya lama , Shea yang baru pertama kali lagi masuk ke kamar Shaka cukup kaget dengan foto yang terpasang di dinding kamar nya Shaka , yaitu foto yang menampilkan dirinya dan diri Shaka.

Dulu Shea dan Shaka sangat menyukai akan berfoto lebih tepatnya Shaka yang menyukai berfoto maupun memfotokan orang , hanya bermodalkan handphone sang Bunda Shaka suka berfoto , Shea yang selalu bermain dengan Shaka sering di foto oleh Shaka diam diam , mengapa diam diam ? karena Shea dulu sangat anti untuk di foto maupun foto bersama dan ya foto besar di dinding kamar Shaka adalah foto Shea dan Shaka , foto bersama mereka waktu dulu sebelum Shaka meninggalkan Shea nya.

"Fotonya." gumam Shea sambil memegang dagunya.

"Kurang besar ya she ?" tanya Shaka yang mendengar gumaman Shea , Shea yang mendengar suara Shaka langsung menatap tajam ke arah Shaka.

"DASAR JAHAT LO JAHAT JAHAT!!" teriak Shea sambil memukul lengan Shaka , Shaka yang mendapatkan pukulan mendadak dari Shea langsung melindungi mukanya agar tidak terkena oleh pukulan Shea.

"Cukup Shea sakit , bego!" ucap Shaka sambil sesekali meringis kesakitan karena pukulan Shea yang lumayan bertenaga dan membuat Shaka meringis.

"Huh!" Shea memberhentikan pukulannya kepada Shaka karena ia melihat Shaka yang sudah merasa kesakitan.

"Lo kenapa sih she?" tanya Shaka dengan ngegas dan tentunya sudah duduk di sofa dekat tempat tidur nya.

"Lo jahat sama gua ,jahat banget." ujar Shea yang sudah memajukan sedikit bibir nya.

"Jahat ap-"

"Jangan nanya ya ka! , lo jahat karena dari awal pertemuan ga ngasih tau kalo lo Shaka , lo jahat selalu buat kesel , lo jahat selalu buat gue mikirin sikap nya Theo yang bersangkutan dengan Shaka dan ternyata itu lo , paling jahat lo pergi lama banget." jelas Shea yang kini ikut duduk di sebelah Shaka dengan mata yang sedikit berkaca kaca. Shaka yang mendengar ucapan Shea diam sambil menunduk dan saat ucapan Shea telah selesai ia mulai menatap Shea yang di sebelahnya ia mulai menatap mata Shea dari samping.

"Gua minta maaf she , gua tau gua salah karena gua awalnya mau ngeyakinin kalo itu lo Althashea." tutur Shaka yang kini sambil menatap Shea , Shea yang merasa Shaka sedang menatapnya , ia balik menatap Shaka dengan mata yang sedikit berkaca kaca dan itu dapat dilihat oleh Shaka.

"Tapi ... di sini gua yang jatuhnya bodoh ka , ga kenal sahabat send-"

"Lo ga bodoh Shea , wajar kalo lo ga kenalin gua kita udah berubah semua nya, wajah gua wajah lo juga." timpal Shaka sebelum Shea melanjutkan ucapannya dan Shaka sudah mengusap usap rambut Shea dengan lembut.

"Lo pergi lama banget ya." gumam Shea yang sudah menunduk.

"Gua minta maaf ya." ucap Shaka yang kini sudah mendekat kepada Shea dan mulai membawa Shea kedalam pelukannya membuat Shea diam.

"Jangan pergi lagi ya."ucap Shea dengan suara kecil nya tetapi masih mampu di dengar oleh Shaka , membuat Shaka yang mendengarnya tersenyum kecil.

Beberapa menit dengan acara berpelukan nya , kini mereka berdua secara perlahan mulai melepaskan pelukan nya. kini keheningan yang menghampiri nya membuat Shea yang ingin mengeluarkan banyak pertanyaan tetapi ia urungkan dan menunggu Shaka yang memulai pembicaraan antara mereka berdua.

"Ekhem." deham Shaka.

"Kabar lo gimana?" tanya Shaka , membuat Shea yang mendengarnya aga aneh karena Shea yakin bahwa Shaka sudah melihat dirinya yang sehat ini.

"Lo nanya , liat dulu gua nya gimana kalo gua sakit ga mungkin gua ikut lo kesini!" ucap Shea sambil menatap Shaka.

"Loh , kan itu cuman basa basi njir!" balas Shaka yang kini sudah sedikit tersenyum.

"Halah!" gumam Shea. "Btw ya ka , gua mau nanya ni." lanjut Shea yang ingin bertanya kepada Shaka.

"Apa?"

"Kenapa ga balik ke rumah ya dulu?" tanya Shea

"Udah jelek." jawab Shaka dengan enteng.

"Jelek jelek juga banyak kenangan nya!" gerutu Shea yang membuat Shaka hanya terkekeh kecil.

"Gua juga gatau Sheaku , kenapa pindah." ucap Shaka sambil mencubit pipi Shea secara lembut , membuat Shea yang tadinya ingin marah tetapi tidak jadi karena Shaka menyebut panggilan kesukaannya 'Sheaku'.

Shaka dan Shea mulai larut dalam pembicaraan nya , Shea yang sudah sangat rindu dengan sosok Shaka kini sudah terbayar kan Shaka tempat cerita nya kini kembali walaupun mereka di pertemukan saat sudah menginjak usia remaja , tetapi Shea sangat bersyukur karena dia masih bisa bertemu dengan Shaka.

****

Malam pun tiba kini Shaka maupun Shea sudah berada di ruang makan Shaka , Bunda Sira tidak memperbolehkan pulang jika Shea belum makan bersama nya dan itu membuat Shea tersenyum dan langsung mengiyakan ajak Bunda Sira.

Shea memakan masakan Sira dengan senyuman yang terus mengembang , masakan yang dulu Shea sangat rindu kan karena Sira sudah pergi kini sudah kembali. dahulu Sira sering memasak masakan yang Shea sukai membuat Shea senang.  tetapi saat Sira dan Shaka pergi karena urusan sang papa Shaka menjadi ia harus berpisah dengan Shaka maupun Sira di saat itulah Shea merasa sangat kehilangan dan sekarang mereka telah kembali membuat Shea sangat senang bukan main , apa lagi Sira yang masih menyayangi nya. Sira bagi Shea sudah seperti Bunda kandung nya karena Sira yang sudah menganggap Shea sebagai anaknya setelah Shaka , membuat mereka berdua Shea dan Shaka seperti menjadi adik kaka bagi Sira.

-

Satu jam sudah kini Shea , Shaka maupun Sira sudah selesai dengan acara makan malamnya , jam yang menunjukkan pukul 8 malam membuat Shea meminta izin kepada Sira. mengingat hujan sudah reda dan sudah di pastikan sang papa , Jovan akan memarahi nya jadi Shea memilih untuk pulang.

"Bunda , Shea pulang ya." izin Shea sambil memegang tangan Sira.

"Besok besok nginep ya , bunda masih kangen tau!" jujur Sira yang kini sudah mengelus elus tangan Shea.

"Lupa anak sendiri." gumam Shaka yang sedari tadi melihat Bundanya sangat sayang dengan Shea.

"Yaudah bund aku pulang , jangan pergi lagi ya Bunda nya Shea!" peringat Shea yang sudah memeluk Sira membuat Sira tersenyum dan membalas pelukan Shea.

"Iya sayang." jawab Shaka yang menggunakan nada Sira , lemah lembut terhadap Shea.

"Idih Abang sok lembut." ejek Sira. "Sana anter Shea pulang , kasian udah malam!" lanjut Sira.

"Iya bunda ku , yuk She pulang." ajak Shaka dan membuat Shea mengangguk.

*****

📖 ; 𝐀 𝐋 𝐓 𝐇 𝐀 𝐒 𝐇 𝐄 𝐀 (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang