ALTHASHEA

10 13 0
                                    

selamat membaca cerita ALTHASHEA tinggalkan jejak jika kalian suka ❤️.

****

10.KELAS.

****

Altha dan Theo jalan beriringan saat sudah sampai di kelas Altha , Theo pun ikut masuk membuat Altha heran karena pasalnya dia anak baru dan mana mungkin ia sekelas secara pasti pihak sekolah sudah mengatur dimana kelas Theo.

"Ngapain lo ngikut?" Tanya Altha yang sudah berdiri di depan papan tulis.

"Ngikut lo masuk kelas lah."Jawab Theo dengan santai dan sambil melihat ke kelas nya dan kini mereka menjadi tontonan bagi siswa yang berada di kelas Altha.

'Astaga itu cucunya pak Arki ganteng banget.'

'Altha sama siapa tuh?'

'Cogan masuk kelas kita wahh parah dude!'

'Apansi keknya gua juga cogan?'

'Cogan iya dah iya.'

'Widih Altha udah punya pacar nih!'

Dan masih banyak lagi bisikan bisikan dari murid murid dari kelas Altha yang memuji Theo karena ketampanannya maupun Altha ya berjalan karena bersama seorang laki laki.

Altha yang sudah tidak tahan akan bisikan dari teman temannya di kelas langsung menarik tas Theo untuk menuju keluar kelas nya dan itu membuat Theo ikut ke tarik ke belakang , sampai di luar kelas Altha langsung melepaskan tarikan itu.

"LEZY!!" Teriak Altha yang melihat Lezy sedang berjalan dengan Idan menuju kelasnya karena kelas Lezy bersebelahan dengan kelas Altha , Lezy yang baru datang langsung melihat ke arah yang memanggil namanya dan mendekati nya.

"Apa?" Tanya Lezy dengan datar.

"Ini nih temen lo maen masuk kelas gua aja." Ujar Altha sambil menunjuk ke arah Theo.

"Dih gua pengen masuk kelas zy , masa ga boleh?" Cakap Theo .

"Ya kan kelas lo beda dongo." Lontar Idan.

"Dih kan gua pengen ny-"

"Bawa temen lo zy , bawa masih pagi udah buat gua emosi mulu!"Ucap Altha yang memotong ucapan Theo sambil mendorong Theo agar Lezy menarik Theo tetapi Idan yang menarik Theo terlebih dahulu.

"Yaudah , yuk Theo kelas lo beda bukan di situ." Cibir Idan sambil menarik Theo untuk pergi dari depan kelasnya Altha.

****

Jam pelajaran pertama telah di mulai Altha duduk bersama dengan Litha , pelajaran biologi adalah pelajaran yang paling Altha tidak suka ralat hampir semua pelajaran ia tidak suka , jadi ia memilih untuk diam saja mendengar kan guru yang sedang menjelaskan , Altha mendengarkan tetapi ia tidak masukan ke dalam otak nya karena baginya jika ia tidak bisa pasti dia akan bertanya dengan sahabat nya Litha.

Litha yang sedang fokus fokusnya dengan pelajaran yang sedang di jelaskan oleh guru melihat ke arah Altha yang sedang menaruh kepalanya atas meja.

"Tha." Panggil Litha dengan suara kecil nya.

"Heum?" Jawab Altha hanya dengan sebuah dehaman.

"Lemes amat lo."Cibir Litha.

"Gua pengen bolos nih , ajak ngobrol dong biar di suruh kelur."Ujar Altha yang tersenyum lebar membuat Litha yang melihat nya hanya menggelengkan kepalanya dan malah terfokus kepada gurunya saja.

"Litha tau ga sih tadi masa si Theo malah masuk ke kelas ini."Ucap Altha yang sudah menopang dagunya.

"Ya gapapa dong."Jawab Litha dengan menatap Altha.

"Iya sih , tapi kan dia anak baru tha , secara pasti kelasnya udah di atur sama kepala sekolah."Ucap Altha.

"Tapi kali aja dia kelas ini ya kan?" Tanya Litha yang membuat Altha mengangguk.

"Emh , tha ada satu fakta yang bikin gua yakin kal-"

"Althashea , ibu lihat dari tadi kamu mengobrol terus! , keluar dari kelas ini sampai pelajaran ibu selesai!" Teriak bu Yasti selaku guru yang sedang mengajar pelajaran Biologi.

"Tau nih bu saya liat juga dia dari tadi ngobrol."Celetuk salah satu murid di kelas Altha.

"Bisik lo janda!" Teriak Altha kepada teman nya yang mengompori dirinya agar lebih terkena Omelan.

"Diam , cepat keluar Altha!" Perintah Bu Yasti dan Altha mengiyakan sambil membawa kotak nasi goreng.

Altha yang sudah keluar dari kelasnya memilih untuk ke arah lapangan rumput yang sewaktu ia dan Theo duduk , karena menurutnya lapangan ini sangat sepi dan apa lagi jika jam pelajaran belum selesai pasti masih sepi.

Altha hanya sendiri di lapangan rumput ini , sesekali Altha memakan nasi goreng yang tadi ia bawa yang di buatkan oleh bi Weni.

Sampai di suapan ke empat Altha di kagetkan oleh orang yang telah mengageti dirinya dengan perasaan kesal Altha menghadap kebelakang dan melihat siap pelaku yang telah mengageti dirinya.

"THEO!" Teriak Altha yang membuat Theo aga sedikit takut jika ada guru yang mendengar nya.

"Sstt .. sstt ... berisik banget lo!" Ucap Theo dengan sedikit bentakan membuat Altha diam dan menatap Theo kesal.

"Lo yang ngagetin!" Gumam Altha yang kembali memakan nasi gorengnya dan kini Theo sudah ikut duduk di sebelah Altha.

"Makan apa?" Tanya Theo yang melihat Altha sedang makan.

"Makan orang!" Jawab Altha dengan ketus membuat Theo tersenyum sendiri.

"Owh , cobain dong gua."Ujar Theo yang menanggapi celetohan dari seorang Altha.

"Sini lo gua makan duluan!" Ucap Altha dengan sebuah pelototan.

"Mata lo copot ga ada yang ganti loh tha.." Ujar Theo.

Altha hanya diam saja malas untuk membals ucapan Theo yang menurut nya jika di balas akan membuat dirinya lebih kesal , Theo yang kini sedang menikmati semilir angin merasa heran apa yang di lakukan oleh gadis yang sedang duduk di sebelah nya , Altha.

"Lo ngapain di sini?" Tanya Theo.

"Seterah gua dong." Jawab Altha dengan ketus.

"Lo kalo marah lucu , masih sama ya?" Tutur Theo yang membuat Altha kembali penasaran terhadap Theo.

"Maksud lo?" Tanya Altha yang sedikit memicingkan mata nya.

"Hah? .. engga." Jawab Theo yang aga sedikit gugup.

"Gua aga curiga sama lo." Ucap Altha yang sukses membuat jantung Theo sedikit bertambah cepat berdetak. "Apa lo ngefans sama gua , wah jangan jangan lo ngintinlin gua tiap waktu .. omaygat lo jangan kaya gitu dong kal-" Ucapan Altha terpotong karena Theo sudah terlebih dahulu menjitak jidat Altha.

'TAKK.'

Theo yang baru saja menjitak kepala Altha hanya tersenyum kecil sedangkan Altha yang di jitak oleh Theo dan melihat Theo tersenyum membuat Altha menatap sinis dan langsung menjenggut rambut Theo.

"THA THA , ALLAHUAKBAR SAKIT RAMBUT GUA ANJENG!!!" Teriak Theo yang sudah memberontak karena rambut nya yang di tarik Altha sangat sakit dan kencang.

"Rasain ini buat lo yang-"

"Shea lepasin yah ini sakit banget." Potong Theo yang kini memanggil Altha bukan lagi Altha melainkan 'Shea' membuat Altha langsung melepaskan tangannya dari rambut Theo.

"Gua bilangin ke lo sekali lagi ya Theo.. jangan panggil gua Shea! , itu cuman Shaka yang boleh manggil!" Ujar Altha yang sudah sangat kesal kepada Theo dan memilih untuk pergi meninggalkan Theo seorang diri , sedangkan Theo hanya tersenyum kecil terhadap Altha yang kesal oleh nya membuat dia semakin senang menjaili Altha.

'Gua semakin yakin kalo lo Shea yang gua cari!'  Batin Theo yang sedikit terkekeh kecil di akhir kalimat nya.

****

📖 ; 𝐀 𝐋 𝐓 𝐇 𝐀 𝐒 𝐇 𝐄 𝐀 (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang