Astra Zephys Terminos

20 9 0
                                    

Pagi yang cukup dingin, tapi tak membuatnya untuk berhenti. Sampai pada tujuannya yang hanya di depan mata.

Brukkk...

"Apa ibu baik-baik saja?"
"Iya ibu baik-baik saja Nak, terimakasih sudah menolong ibu".

"Siapa namamu?" sambil memunguti barang yang jatuh. "Namaku Astra" melihat ke arah yang memberikan pertanyaan.

Ibu itu hanya tersenyum lembut tatkala barang yang dibelinya sudah rapi seperti sediakala.

"Ibu mau pergi kemana, biar aku yang antar ya!"
"Tidak perlu nak, lagipula rumah ibu juga dekat dari sini"

Melihat ibu tadi sudah berjalan jauh, akhirnya dia melanjutkan jalannya agar sampai pada tujuan.

Cukup jauh juga, aku sampai disini.

"Lihat kak Astra datang!". Kedatanganku ternyata ditunggu banyak orang, mereka langsung berlari ke arahku.

"Kakak ayo kita bermain!"
"Iya, ayo kita bermain bukankah kakak sudah janji akan bermain bersama kami" ucap yang lain.

"Nanti dulu mainnya anak-anak biarkan kak Astra masuk dulu". Seorang ibu yang awalnya duduk di teras rumah mengamati banyak anak-anak kini berjalan menghampiriku.

Namanya Bunda Mora, kami memanggilnya begitu disini. Di panti asuhan ini. Rasanya sudah lama aku tidak main kesini. Padahal hanya kemarin aku tidak mengunjungi mereka. Mungkin efek menjadi anak tunggal.

Aku pun masuk ke dalam sambil membawa sesuatu seperti makanan. Masa iya aku tidak bawa apa-apa, ini panti asuhan mereka pasti membutuhkan banyak makanan. Ditambah pakaian, mainan, dan masih banyak lagi.

Kadang aku kasihan melihat mereka yang tidak punya orang tua, entah orang tuanya meninggal atau memang sengaja dibuang. Untung ada panti asuhan ini, aku juga bersyukur masih punya orang tua yang lengkap.

"Apa yang kakak bawa?" tanya seorang anak kecil berumur sekitar 5 tahun. "Ini kakak bawa makanan untuk kalian, apa kalian suka?"

"Iya tentu suka, karena ini pasti makanan kesukaan kami-kan Kak?" kata anak lain dengan girang. Aku tersenyum melihat mereka bahagia. Bahagia mereka bahagiaku juga.

"Hoseok ayo duduk disini!" setelah menaruh makanan di dapur aku langsung duduk di dekat Bunda Mora.

"Terimakasih sudah membawakan makanan, kebetulan persedian hampir habis Bunda baru akan membelinya".
"Sama-sama itu dari Ayah yang kebetulan melihat diskon saat pulang kerja".

"Coba cerita hal yang lucu tentang kakak, aku mau dengar!" kata anak yang bernama Yosa.

"Cerita lucu ya, hmmm........." kuketuk kepalaku sambil mengingat kejadian lucu yang pernah aku alami.

Di sekolah TK, aku mengalami hal yang lucu. Saat itu aku dengan Ibu juga teman-temanku bersama Ibu mereka bermain di depan sekolah.

Kebetulan ada permen di saku bajuku. Ada beberapa tidak banyak sih. Hingga ada salah satu temanku yang melihatnya dan minta permen ini. Apalagi tentu kuberikan padanya, Ibu bilang kita harus saling berbagi.

Semua teman-temanku minta permen padaku dan kuberikan pada mereka. Sampai permenku hanya tinggal satu, tapi temanku Haru belum dapat. Karena kasihan aku berikan padanya. Dan sekarang aku tidak punya permen karena sudah habis.

"Astra kau berikan semua permenmu pada mereka?" tanya salah satu temanku yang bernama Nafa.

"Iya" jawabku singkat sambil mengangguk.

"Astaga kenapa kau berikan semua?" kata Nafa sambil menepuk kepalanya.

"Memangnya kenapa apa kau mau, eh tapi permenku sudah habis hehe"

"Tentu tidak kau sudah memberikan satu padaku tadi, maksudku kau akan makan apa jika permenmu habis"

"Makan makananlah masa makan tanah" jawabku dengan polos.

"Uh bukan itu maksudku, sudahlah aku jadi sebal"

Sedangkan para ibu hanya tersenyum melihat tingkah lucu anak-anak mereka. Kan mereka masih kecil, masih polos, imut, cute, dan pendek eh.

Jadi begitulah kisah lucu yang pernah aku alami.

"Hahahahaha" semua anak tertawa.
"Astaga kakak lucu sekali menjawab pertanyaan teman kakak"

____________

Matahari bersinar terang, seterang senyuman seseorang yang baru pulang ke rumah sehabis bermain dari pagi.

"Aku pulang" sambil tersenyum aku masuk ke dalam rumah dan tidak lupa melepas jaket yang kupakai.

"Sudah bermainnya?" tanya Ibu.

"Hehe sudah, wah makanannya terlihat enak" melihat banyak makanan aku jadi semakin lapar.

"Ayo makan!" kata Ibu lagi.

Lalu aku mulai dengan mengambil nasi kemudian lauknya, sayurannya, dan kumakan sampai habis tak bersisa. Setelah ini kucuci piring-piring kotor tadi agar Ibu tak kelelahan.

Saat aku mulai menaiki tangga, Ibu memanggilku. "Astra, coba kesini sebentar Nak!"

"Ada apa Bu?". "Ini tadi ada orang yang mengirimkan sesuatu untukmu bukalah sekarang siapa tahu penting!".
"Baiklah akan kubuka".

Sekolah lagi tentu aku mau, aku akan bertemu dengan banyak orang. Mendapatkan teman baru juga mendapat teman sekamar disana. Menyenangkan sekali jika boleh aku pergi ke sana.

"Ibu?". "Ya jika kau mau, kau bisa bersekolah disana" kata Ibu yang sudah tahu apa pertanyaanku.
"Terimakasih, aku sayang Ibu"

Senang sekali rasanya bersekolah lagi, hari ini adalah hari yang menyenangkan. Seminggu lagi aku berangkat, harus siapkan barang yang akan kubawa nanti.

♡♡♡

Seminggu kemudian...

"Ayah, Ibu aku berangkat!"

"Belajar yang giat ya, jangan hanya bermain saja" kata Ayah yang seperti tahu apa yang akan aku lakukan.
"Iya Ayah"

Ibu membantuku memasukkan barang-barang ke mobil. "Nak hati-hati disana" katanya kemudian.

"Nak supir tolong jaga anakku ini ya, dia sangat aktif jika bertemu orang baru aku takut dia terlalu banyak bermain dan tidak belajar" apa aku seperti itu.

"Baik Bu, Ibu tenang saja aku pasti akan menjaganya" kata sang supir.

Walaupun kesal aku hanya diam saja karena yang dikatakan Ibu sepertinya benar.

Dan mobil ini mulai berjalan meninggalkan rumahku yang menyenangkan. Aku pasti akan merindukanmu rumah, juga panti asuhan dan anak-anak.

"Siapa namamu eum...Kak?"

"Namaku Kai Dylan, bagaimana kau tahu aku lebih tua darimu?"

"Itu karena Kakak sudah jadi supir pasti lebih dewasa dariku pasti punya SIM kan, sedangkan aku belum punya mengendarai saja belum bisa"  alasan yang kurang masuk akal ya.

____________

"Sudah sampai ya? Wah bagus sekali sekolahnya ayo kita masuk Kak" baru kenal beberapa menit sudah akrab bagaimana kalau sudah berjam-jam pasti sudah dianggap kakak kandung sendiri.

Dan sampailah di ruang kepala sekolah.
"Permisi"

"Ya silakan masuk"

"Kau-"

"Namaku Astra Zephys Terminos, bisa dipanggil Astra" kataku yang memotong ucapan kepala sekolah.

"Ah ya hahaha... silahkan duduk" aku duduk setelah dipersilahkan.

Pukul 15.30

Proses tanya jawabnya selesai lebih cepat karena aku bisa menjawab semua pertanyaan dari kepala sekolah. Tenang ini bukan ujian hanya pertanyaan seputar diri sendiri untuk mengisi data sekolah.

Baiklah aku belum ingin tidur, aku mau keluar dan mencari teman baru. Tapi Kak Kai bilang tidak boleh keluar saat matahari tenggelam.

Membosankan, kalau begitu berbaring saja sampai kantukku datang. Atau sampai peri tidur datang menghampiriku dan memberikan mantra tidur untukku.
👼👼👼

The Seven Elements of the ContinentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang