1

2.3K 153 53
                                    

Taehyung berjalan sambil menendang angin tak berdosa malas, hari ini adalah hari pertama ia masuk sekolah di kota besar ini. Proses adaptasi adalah hal yang paling ia hindari tapi tetap harus ia jalani. Seragam khas siswa SMAnya ia biarkan terbuka dua kancing paling atas, dasi berantakan, headband (barang wajib), dan tas kecil yang berisi satu buku dan satu bolpoin.

Taehyung adalah anak pemalas, dia bukan bad boy atau orang bodoh. Ia cukup pintar, paling tidak, ia tidak pernah ketinggalan kelas dan selalu masuk ke dalam top 15 siswa terbaik dalam kelasnya. Baekhyun selalu berkata kalau ia bisa sedikit lebih rajin lagi, mungkin dia bisa menjadi siswa rangking satu di dalam kelasnya, tapi Taehyung sama sekali tidak tertarik untuk menjadi orang pintar.

Taehyung adalah tipe orang yang tidak suka terlalu menonjol, dia adalah orang yang suka dengan hal biasa, tanpa berlebihan. Tapi itu semua tidak bisa ia lakukan karena wajahnya yang begitu tampan. Ia begitu terkenal waktu di SMA Busan dulu, dan sekarang ia berharap banyak orang kota yang lebih jauh tampan darinya agar tidak menjadi pusat perhatian.

Bis yang sedari ditunggunya pun menampakkan diri, Taehyung berjalan masuk ke dalam dengan tetap memasang wajah tanpa ekspresinya dan terus mengisap permen kesukaannya sampai liur terakhir. Taehyung berjalan ke arah paling belakang malas, dan berusaha mengabaikan remaja-remaja yang memiliki pakaian yang sama dengan yang ia kenakan sekarang. Mungkin mereka satu sekolah, bukan mungkin, tapi memang begitu kenyataannya.

Taehyung mulai memandangi ke arah luar jendela, memperhatikan langit Seoul yang tampak begitu cerah hari ini. Hembusan malas ia keluarkan lagi karena mungkin ekspetasinya untuk tidak menjadi pusat perhatian harus ia buang jauh-jauh. Belum sehari menjalankan aktivitas sekolah, manusia-manusia berseragam di depannya tengah berbisik dan mengamati Taehyung seperti ia adalah seikat tunai uang.

Belum lagi para wanita dan carrier yang dengan tidak tahu malunya mengambil kesempatan untuk memfoto dirinya.

What a dayyy! Kesal Taehyung.

Melihat para wanita dan carrier yang tersenyum kearahnya membuat Taehyung sedikit lega, paling tidak sisi positif yang bisa dia dapatkan hari ini adalah ia tidak perlu kesusahan mencari orang yang secara sukarela membantunya mengeluarkan sperma.

Karena dulu waktu di Busan, setiap seminggu sekali khususnya pada jam olahraga, Taehyung akan menyetubuhi satu siswa yang secara sukarela memberikan dirinya. Bahkan pernah ada guru juga kalau Taehyung tidak salah ingat. Maaf mereka terlalu banyak, dan membutuhkan tenaga untuk menghafal nama mereka, dan tentunya Taehyung tidak menginginkan itu. Well seks adalah kebutuhan pokok dominan, jadi jangan salahkan Taehyung.

Bis kembali berhenti untuk menarik penumpang lain, dan seorang dominan masuk ke dalam. Taehyung berusaha untuk cuek, tapi melihat dari sosok dominan tersebut yang tak asing membuatnya tak bisa munafik. Dan benar saja, saat Taehyung melihat dominan yang menggunakan seragam yang sama dengannya, dominan tersebut adalah tetangganya yang pernah ia jumpai kemarin.

"shit" umpat Taehyung saat dominan tersebut berjalan menuju arahnya.

Taehyung menatap malas uluran tangan yang diberikan tetangganya tersebut, ia berusaha tak peduli, tapi bocah tersebut malah menarik tangannya untuk memberikan sapa,

"Jung Jaehyun"

"kita pernah bertemu, dan maafkan aku. Aku tidak tahu dia ibumu"

Taehyung menarik tangannya kasar, tubuhnya sudah memanas karena bocah brengsek ini adalah orang yang telah melecehkan ibunya secara verbal. Amarah mulai menginvasi tubuhnya, ditambahi lagi bocah bernama Jaehyun ini sok akrab dengan merangkul pundaknya lalu duduk di sebelahnya.

(END)[NC21++]MILF NEXT DOORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang