23

1.2K 72 49
                                    

"Daddy"

"apa masih lama?"

"aku mengantuk"

"pergilah, tidurlah terlebih dahulu"

Bocah kecil itu menggeleng keras dalam pelukan ayahnya, wajahnya masih terbenam di dada bidang sang ayah. Jika dilihat dari situasi sekarang, ini sudah lewat dari pukul sebelas malam, pantas saja dominan mungil itu merengek ingin cepat tidur,

Tak biasanya seorang anak kecil masih terjaga disituasi seperti ini.

"Daddy akan segera ujian, jadi ini harus segera diselesaikan"

"aku mau tidur bersama daddy" rengeknya lagi,

"ingat kata grandpa? Grandpa akan memberikan kita liburan kalau daddy berhasil melalui ujian"

"AAHHHH ngantuukkk"

Jaehyun memejamkan matanya sebentar lalu menatap ke arah jam dinding. Beginilah kehidupannya sebagai seorang mahasiswa tingkat akhir dan sebagai seorang ayah.

Jung Jaehan, putra semata wayangnya itu tidak bisa tidur sendirian. Ia harus ditemani dan Jaehyun harus berada di sebelah putranya agar dominan mungil itu terlelap.

Jaehyun merenggangkan badannya sebentar, ia sudah duduk berjam-jam dengan posisi mata terpaku pada laptop, sekaligus memangku putranya yang selalu setia memaninya.

Mungkin opsi untuk menidurkan putranya terlebih dahulu lalu kembali berkutat dengan skripsinya adalah pilihan terbaik.

Jaehyun mengelus kepala Jaehan pelan,

"ayo tidur" ajaknya

Jaehyun sudah tidak mendapatkan jawaban, mungkin putranya benar-benar sangat mengantuk. Jaehyun berdiri lalu mendekap putranya, tujuannya adalah kamarnya sekarang. Ia dan Jaehan tidur dalam satu kamar.

Saat Jaehyun membaringkan putranya, ia masih setia menatap wajah polos putranya sebelum benar-benar pergi. Ia mengelus pipi gembul darah dagingnya, mengecup dahi dominan kecil itu,

"tumbuhlah dengan baik, i love you son" katanya lalu pergi meninggalkan kamarnya, tak lupa menutup pintu sepelan mungkin agar tak membangunkan sang buah hati.

Jaehyun harus segera menuntaskan perkuliahannya, ia sangat sibuk karena memang ia mempercepat pengambilan SKS-nya. Ia harus cepat bekerja, ia sudah memiliki tanggung jawab.

Waktu bermainnya sudah selesai, ia memiliki pengalaman paling liar semasa SMA, dan menurut Jaehyun itu sudah lebih dari cukup.

Dirinya sudah menjadi seorang ayah anak satu. Menjadi seorang ayah membuat sifatnya berputar balik 360 derajat, dan itu cukup membuat keduanya orang tuanya terkesan.

Akhirnya anak mereka berada di jalan yang benar.

Jaehyun kembali berkutat dengan laptopnya, dan tak terasa hari sudah berganti dan terang mulai memasuki apartemennya. Mengerjakan skripsinya semalaman bukan kali pertama bagi Jaehyun, ia sudah terbiasa. Ia kemudian menguap begitu besar, akhirnya selesai juga, batinnya. Waktu berlalu begitu cepat bagi Jaehyun, dan waktunya menyiapkan sarapan untuk putranya.

Jaehyun memutuskan untuk membuat beberapa pancake manis sebagai sarapan mereka. Walaupun katung mata dominan tersebut sudah sangat besar, itu tak sama sekali menurunkan ketampanannya. Malah ia memiliki image yang baik,

Seorang yang begitu mencintai keluarga kecilnya

Orang yang pantas meneruskan perusahaan Jung, seseorang begitu setia.

Jaehyun selesai membalik pancake terakhirnya. Jam sudah menunjukkan angka delapan, yang artinya sedikit lagi kegaduhan akan terjadi.

"DADDDYYYY!!!!!"

(END)[NC21++]MILF NEXT DOORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang