20. Randelle - Penyelamatan Mamih Afka❄

58 29 159
                                        

[UTAMAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!]

WARNING⚠ CERITA INI HANYA IMAJINASI PENULIS⚠⚠

WARNING⚠ CERITA INI HANYA IMAJINASI PENULIS⚠⚠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❄❄❄

Setelah Afka dan Randelle menghilang, seseorang yang berdiri di depan kamar Afka membalikkan tubuhnya. Selama ini Afka mengira kalau itu mamihnya, tapi ternyata bukan. Itu hanya tipuan. Seseorang telah menggunakan tubuh mamih Afka dengan jiwa yang berbeda. Sedangkan tubuh dan jiwa mamih Afka yang asli sedang berada di alam lain.

***

Afka mengerutkan keningnya. Seperti mengenali wanita itu. Sedetik kemudian Afka membulatkan matanya ketika tau wanita itu adalah-

"MAMIH! Randelle! Itu mamih aku!" Tiba-tiba Afka menyentuh tangan Randelle dengan panik. Randelle juga ikut bingung. Kenapa tiba-tiba mamih Afka berada di sana?

Raja Maro terkekeh. "Kamu kenal dia, Astro? Dia perimu, bukan?"

Afka dan Randelle mengerutkan keningnya bersamaan. "Peri?" gumam Afka.

"Lihat! Apa yang akan aku lakukan pada dia, seperti kamu melakukannya pada Wilton!" Kali ini tidak ada tawaan, melainkan nada tegas dan penuh penekanan.

Tiba-tiba Raja Maro menarik kursi dan didekatkan padanya menggunakan kekuataannya.Tangan Raja Maro disapukan naik ke atas pada leher mamih Afka a.k.a Peri Carrabella. Lalu asap hitam keluar dan langsung mencekiknya.

"ARGHHH!" Terdengar suara erangan kesakitan yang keluar dari mulut mamih Afka.

"MAMIH!" Afka berteriak memanggil mamihnya dengan mata yang buram akibat cairan bening yang keluar dari sana. Afka ingin menolong mamihnya!

"HENTIKAN, MARO!" teriak Raja Astro. Namun Raja Maro tidak mendengarkan.

Serangan tiba-tiba yang mengenai tangan Raja Maro membuat cekikan yang berada di leher mamih Afka langsung terlepas. Membuat jejak hitam yang melingkar di lehernya dan juga rasa panas.

Raja Maro terkejut dengan serangan tiba-tiba itu. "SIAPA ITU?!"

Tanpa diduga oleh siapa pun, yang menyerang Raja Maro adalah...

"Pangeran Atlas?" pekik semua peri yang melihatnya. Begitupun Raja Astro, Randelle, dan juga Vivianne. Tiba-tiba dalam sekejap layar itu mati.

"Kenapa Pangeran Atlas bisa ada di sana?" tanya Randelle dengan raut khawatir.

"Dasar Pangeran ceroboh!" geram Raja Astro.

"Lalu, kita harus bagaimana, Raja?" tanya Vivianne.

"Kita harus pergi ke Negeri Darkland," ucapnya tegas dan tidak bisa dibantah.

"Baik, Raja." Randelle dan Vivianne menjawab bersamaan sambil mengangguk patuh.

"Randelle aku ikut. Aku mau tolongin mamih aku, Randelle." Afka tiba-tiba menyahut.

Afka melirik pada Raja Astro terlebih dahulu. "Afka, kamu tunggu di sini aja, ya. Di sana terlalu berbahaya buat kamu. Saya janji, saya akan tolongin mamih kamu."

"Enggak, Randelle. Pokoknya aku ikut!"

"Tapi, Afka-"

"Randelle! Itu mamih aku," potong Afka dengan cepat.

Sekali lagi Randelle melirik ke arah Raja Astro. Setelah mendapat anggukan darinya, Randelle pun langsung mengiyakan.

"Yaudah. Tapi, kamu jangan jauh-jauh dari saya, ya, Afka." Afka pun mengangguk patuh.

***

Di saat semua peri tengah berkumpul, tapi berbeda dengan peri yang satu ini. Pangeran Atlas. Peri laki-laki itu memojokkan dirinya dari peri yang lain. Walau begitu, Pangeran Atlas tetap menyaksikan aksi para partner peri yang lain ketika sedang menjalankan misi.

Begitupun saat keadaan menjadi panik ketika layar tiba-tiba mati dan diganti dengan sosok pria tiba-tiba muncul di sana. Pangeran Atlas hanya diam sambil mendengarkan percakapan antara kedua raja itu. Sampai pada akhirnya, Pangeran Atlas mendengar Raja Maro menyebutkan satu nama yang membuatnya langsung terdiam.

"Kamu masih ingat dengan Carrabella, perimu, Astro?"

Mendengar nama itu membuat Pangeran Atlas mengepalkan tangannya kuat-kuat. Kemarahannya bertambah saat melihat sosok wanita yang tengah duduk di kursi dalam keadaan pingsan.

Tanpa basa-basi, Pangeran Atlas langsung beranjak dari sana dan bergegas pergi ke Negeri Darkland dengan cara menghilang. Pangeran Atlas akan membuat perhitungan pada Raja Maro bagaimana pun caranya. Demi saudaranya. Janjinya pada dirinya sendiri!

***

"Kau! Berani-beraninya menyerangku!" teriak Raja Maro pada Pangeran Atlas.

"Lepaskan wanita itu!" balas Pangeran Atlas dengan tenang namun penuh penekanan.

Raut wajah yang tadinya marah kini berganti dengan seringai tipis di bibirnya. "Oww ... apa kau kenal dengan dia?" tebak Raja Maro sambil menunjuk Mamih Afka.

Pangeran Atlas tak menjawab, membuat Raja Maro menyunggingkan senyum miringnya. "Oke, bisa kita buktikan sendiri." Setelah itu Raja Maro kembali mencekik leher Mamih Afka menggunakan kekuatannya. "Arrghh!"

"Kakak!" teriak Pangeran Atlas refleks.

Mendengar teriakan itu membuat Raja Maro tertawa kencang. "Jadi, dia Kakakmu?" tanyanya dengan nada meledek. "Bagus ... bagus ...."

"Lepaskan!" teriak Pangeran Atlas lagi. Matanya terlihat memerah.

Serangan tiba-tiba langsung mengenai tangan Raja Maro. Ternyata serangan itu berasal dari Raja Astro. Ya, mereka semua sudah sampai untuk membantu Pangeran Atlas dan menolong Mamih Afka.

"Akhirnya datang juga, Astro."

"Lepaskan Carrabella, Maro! Urusanmu denganku! Kalau berani lawan aku saja!"

Raja Astro bersiap menyerang Raja Maro dengan kekuatannya. Serangan Raja Astro hampir saja mengenai Raja Maro kalau saja tidak ada yang menepisnya.

Raja Astro dan lainnya terkejut ketika ada seseorang yang melindungi Raja Maro dari serangan itu dengan menepisnya menggunakan kalung dengan bentuk permata berwarna merah.

Raja Astro dan lainnya terkejut ketika ada seseorang yang melindungi Raja Maro dari serangan itu dengan menepisnya menggunakan kalung dengan bentuk permata berwarna merah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jumat, 13 Agustus 2021


Btw ada yang kangen Andre gak?:v

Randelle✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang