[FOLLOW AUTHOR DULU YA GUYSS!]
[Fantasy - Teenfiction - Romance]
WARNING⚠ CERITA INI MURNI KHAYALAN SEMATA⚠⚠
*****
Berawal dari terkunci di dalam gudang sekolah dan melihat gumpalan asap berwarna biru yang keluar dari dalam lemari, membuat hidup Afk...
Dingin. Sakit. Kesal. Marah. Semua itu bercampur aduk dalam tubuh Afka. Afka masih dalam posisi bertahannya, yaitu memeluk lututnya sendiri sambil menenggelamkan wajahnya di sana.
Afka sama sekali tidak berniat untuk beranjak dari sana, apalagi untuk pergi menemui mamihnya. Bisa-bisa mamihnya khawatir dan akan terus bertanya padanya.
Randelle. Gadis yang sejak tadi Afka cari akhirnya datang juga. Randelle berdiri di depan Afka dengan raut sedih dan khawatir. Apalagi melihat kondisi Afka saat ini.
Sedangkan Afka masih belum menyadari kehadiran Randelle karena laki-laki itu masih menenggelamkam wajahnya.
Maaf, Afka.
Lagi-lagi Randelle mengecewakan Afka. Randelle bisa melihat badan Afka yang gemetar. Entah itu karena kedinginan atau karena sedang menangis.
Randelle mengubah posisi menjadi berjongkok di depan Afka. Menghapus jarak dengan Afka, Randelle memeluk erat tubuh Afka.
Kemudian, Randelle memejamkan matanya untuk menyerap rasa dingin dari tubuh Afka dan berpindah ke tubuhnya.
Afka tersentak kaget ketika badannya seketika menghangat dan seragamnya pun tidak basah lagi. Afka mendongakkan wajahnya dan terkejut ketika melihat wajah Randelle yang berada tepat di depannya.
"Randelle?" bisik Afka. Randelle ingin bergerak melepaskan pelukannya, namun tertahan oleh Afka yang membalas pelukan Randelle dengan sangat erat.
Randelle tertegun ketika mendengar suara isakan yang berasal dari Afka. Ya, Afka menangis di pelukan Randelle.