part 3

340 24 0
                                    

1 detik
2 detik
3 detik

Dan,,,

Ponsel langit tiba tiba berdering dan menyadarkan langit dari kekhilafan nya.

Iya bener. Langit bener khilaf kok ga boong.

Langit mengangkat telepon itu.

"Apaan sih ganggu aja Lo" kesal langit

"Woi tet! Lo kemana aja hah?! Presentasi bentar lagi dodol.!" Suara nyaring bagai terompet sangkakala itu berhasil mengingatkan langit pada tugas tugas banyak nya.

"Ck. Yaudah gua ke kampus sekarang." Langit mulai tergesa-gesa.

Dia mematikan ponselnya dan menaruhnya di dalam saku. Dia mengambil celana pendek itu dan memakaikannya ke kaki gadis itu.
Sekali lagi, langit dibuat hilang akal. Tapi dia harus menahannya.

Dia berhasil memasangkan celana jeans pendek itu.

Lalu dia menggendong gadis itu keluar dari dalam kamar mandi.
Tidak jauh dari kamar mandi, ada kursi panjang.
Tanpa ijin dia langsung menidurkan gadis itu dikursi.

"Bu bos. Saya numpang pacar dulu ya. Tolong jangan berisik"

"Siap den" jawab Bu bos sambil mengacungkan jempol ke udara.

Langit menstater motor pinjamannya itu dan menggasnya.

Wib (warung ibu bos) memang tidak jauh dari kampus dan banyak anak kampus yang suka kesana karena bosan dikelas, atau karena ingin bolos.

Motor berhasil memasuki gerbang kampus. Berjalan menuju garasi dan menaruh motor pinjamannya itu.

Tergesa-gesa. Hingga dia tidak merespon panggilan panggilan godaan dari para jamet.

Semakin dia berlari, semakin rambutnya berkibar bagai bendera kena angin. Memasuki lorong, menaiki tangga, hingga sampai didepan kelas nya.

Langit menyenderkan tangannya dipintu hingga pintu terhalang tangan besarnya. Sambil ngos-ngosan tentunya.

"Woi minggir!" Ketus manusia sambil mendorong tangan langit yang menghalangi pintu.

"E copot anjeng". Langit kaget dan hampir terjatuh. Untung dia orangnya penyabar dan baik hati.

Langit berjalan ketempat duduknya. Disana ada Amel dan elang yang sedang nugas. Biasalah anak rajin.

"Lama banget. Ngapain aja?" Tanya elang yang sedang fokus ke laptop didepannya.

"Nganu. Eh nggak deh masih mau nganu." Jawab langit sambil melihatkan deretan gigi kuningnya. Putih maksudnya. Yakali cowo idaman sesekolah giginya kuning.
Kan gak elit.

Elang mulai curiga dengan gelagat langit. Dia langsung menarik tangan langit "ikut gua."

"Eeh jangan tarik tarik dong. Kacian Dedek angit nwanti kecakitan" tolak langit sambil menunjukkan sifat puppy eyes.

Kesannya, imut kagak amit iya.

✨💤✨


"Mau kemana sih ndes?" Gerutu langit.

"Gua mau nanya. Tadi Lo pergi jemput tu cewek kan?" Tanya elang dengan wajah serius. Elang memang selalu serius sih.

"Hm"

"Lo taruh dimana tu cewek"

"Didalem tas gua noh. Lagian, mana tega gua liat cewe lutang lutung tengah hutan gak pakean" jawab langit sambil membuang muka kearah lapangan luas.

"Gua curiga dia bukan manusia."

Kata kata elang itu mampu membuat siapa saja yang mendengar tertawa.

Sudah jelas jelas ada kepala, tangan, kaki, mata, hidung, lengkap. Dibilang bukan manusia? Trus apaa? Siluman? Boneka? Setan? Malaikat?.

"Bhahahahah!! trus apa kalo bukan manusia Elang Rega Darkshaka?" Tanya langit gemas.

"Mahluk laut-"

✨🧜🏻‍♀️✨

bahaya nih!! Elang udah ada firasat.
Tapi, masa gadis mungil itu Mahluk laut?
Kalo emang Mahluk laut, kenapa ga berekor?


Hmm mencurigakan

Sssttt buat emak emak, mbak mbak, neng neng, mas mas, bapak bapak, adek adek, nenek nenek, kakek kakek,  pecinta cerita fantasi, cocok nih kalo baca cerita ini.

Ajak kawan kalian baca jugaaa!! Biar semangat aku lanjutinyaaa 🥺✨

Lope banyak ❤️💛💚

Sea [Queen Of The Night Sea]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang