Seorang gadis berambut putih pucat, berbaju khas pasien berwarna biru, berjalan terbata bata seperti baru belajar berjalan.
Mempunyai mata berbeda warna, sebelah kiri biru cerah dan sebelah kanan berwarna ke orange an. Sudah dua hari dia berjalan tanpa tujuan.
Siang ini matahari terlihat sedang tersenyum lebar. Jam juga menunjukkan pukul 11.45 pantas saja.
Ada beberapa orang yang pergi beramai ramai ke sebuah tempat. Sepertinya akan ada karnaval dadakan. Acara yang ditunggu tunggu oleh semua orang. Gadis berambut putih itu penasaran, dia pun memasuki tempat itu. Sangat ramai. Toko makanan banyak berjejer, beberapa jenis permainan juga disiapkan. Gadis itu terfokus pada sebuah gula kapas berwarna merah muda. Sangat menarik menurut nya.
"Abang aku mau pelmen kapas!" Tutur seorang gadis berkucir dua yang mengenakan baju dan bando ala Mickey mouse dan membawa satu boneka beruang.
"Bang, gue mau masuk rumah hantu!" Pintah salah satunya.
"Ya Allah! Sabar Napa. Satu satu. Beli permen kapas dulu buat rella, trus lanjut masuk rumah hantu. Oke?!" Jelas langit.
"Oke!" Jawab Moza dan rella serempak.
Langit membelikan dua buah permen kapas dan memberikannya kepada kedua adik kembarnya Moza dan Rella.
Langit, Moza, dan rella pergi mengunjungi sebuah tempat bermain yang sedikit menyeramkan yaitu rumah hantu.
"Abang, aku takut. Kita nda usah masuk ya" ucap rella takut.
"Penakut wuu!" Ejek Moza sambil membuat wajah jelek.
"Aku nda takut, cuma males aja masuk ke situ." Ucap rella tak mau kalah.
"Alah, bilang aja kalo Lu takut"
"Aku nda takut tau!"
"Ngeles Mulu"
"Tapi aku emang nda takut!"
"Jujur aja kalo lu tu takut!"
"Aku tu nda takut! Aku cuma males!"
"A!-"
"Diem anjeng!. Pengang kuping gua denger ocehan unfaedah dari kalian! Bisa gak sih? Akur bentaar aja. Lama lama gua tembel kalian berdua." Kesal langit karna sudah banyak orang yang melihat debat antara Moza dan rella.
"Maap" ucap rella sambil menunduk.
"Moza jadi masuk gak? Kalo kagak, kita cari permainan lain" tawar langit.
"Ayo naik roller coaster" Tawar Moza pada rella.
Rella mengangguk antusias mereka berlari bersama menuju ke tempat permainan roller coaster itu.
Langit merasa heran dengan tingkah dua adiknya.
"Dikit dikit debat, dikit dikit baikan, ntar dikit dikit bacok bacokan, trus dikit dikit yasinan. Bisa keriting rambut gua".
Di sisi lain, gadis itu masih setia melihat sebuah permen kapas yang digantung cantik di sebuah toko permen.
"Mbak, mau beli permen kapasnya?" Tawar ibu ibu tua yang menjuali permen itu.
Gadis itu tak menjawab dia hanya memandangi ibu ibu itu.
"Mbak" ibu ibu itu memastikan.
Tingkah nya aneh, kenapa dengan dia?
Ibu itu menarik satu permen kapas dan memberikannya gratis pada gadis itu.
Gadis itu tak mengambilnya, dia hanya diam memerhatikan permen kapas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sea [Queen Of The Night Sea]
Fantasía"Gua curiga dia bukan manusia." Kata kata elang itu mampu membuat siapa saja yang mendengar tertawa. Sudah jelas jelas ada kepala, tangan, kaki, mata, hidung, lengkap. Dibilang bukan manusia? Trus apaa? Siluman? Boneka? Setan? Malaikat?. "Bhahahahah...