part 9

159 7 0
                                    

"ABANG ALAANG !! BANGUN AYOO KITA MAU SEKOLAH!!" teriak dua gadis berseragam putih abu-abu rapi.

"Dobrak aja la, Abang gak mungkin bangun kalo hanya teriak teriak." Pintah Moza kepada rella.

"Aku? Kok aku? Aku gamau, nanti tangan aku sakit" tolak rella.

"Kamu mau terlambat?"

"Nda mauu" jawab rella sambil menggelengkan kepalanya.

"Doblak sama sama aja" ajak rella.

"Ha? Apa? Doblak? Doblak apa doblak?" Ejek Moza membuat saudara kembarnya itu pundung besar.

"Hahahahah, yaudah ayo sama sama."

"Ayo" setuju rella.

"Satu,"

"Dua,"

"Tiga,"

Brukk!

"Astaghfirullah ahahahaha halazim" tawa langit melihat dua adik nya itu nyungsruk di lantai.

"Lagian, gak sabaran banget. Kan Abang masih mandi" omel langit dan keluar dari balik pintu.

"Jangan nyiumi lantai Mulu, tutup tuh pintu!." Teriak langit.

"Aduh, sakit hidung aku" rengek rella.

"Kampret bener punya Abang keparat" kesal Moza.

Dua gadis itu bangkit sambil menepuk nepuk hidungnya.

Mereka keluar dari kamar Abang laknatnya itu, tidak lupa menutup pintunya dan menuruni tangga.

"Pugu duduk duduk Ubung Yung cumul." Sapa langit sambil mengunyah roti hingga membuat bunyi yang keluar tidak jelas.

"Telen dulu baru ngomong." Ketus Moza.

Langit menelan susah roti yang dia makan.

"Hehe, pagi Dedek dedek Abang yang comel" ucap langit sambil tersenyum lebar.

Dua gadis itu langsung duduk di depan langit dengan kasar.

"Pelan pelan narik kursinya" ucap qilla ibunya langit, Moza dan rella.

"Anak bunda kenapa sih? Kok pada pundung?" Tanya qilla pada Moza dan rella yang sedari tadi hanya diam.

"Bunda olesin rotinya ya?" Tanya qilla

"Bawa bekal aja Bun, Ella nda mau makan di lumah" ucap rella sambil melirik langit.

"Gosah lirik lirik cedal!" Singgung langit.

Rella mendengus, sedangkan Moza sudah menghabiskan 2 potong roti dengan selai nanas kesukaan nya.

Qilla mengoleskan selai coklat disepotong roti, dan menaruhnya dikotak makan pink hello Kitty milik rella.

"Ini bekalnya." Qilla memberikan kotak makan hello Kitty kepada rella.

"Alang. ayo cepet, adek kamu udah nunggu dari tadi." Kata qilla sambil mengelus punggung langit, lembut.

"He em" jawab langit sambil menggigit roti terakhirnya.

Moza dan rella menyalami tangan lembut qilla, dan pergi keluar.

Langit juga begitu.

Tidak lama kemudian, langit kembali masuk ke dapur.

"Loh ada apa bang?" Tanya qilla.

"Anu Mak, roti lapis nya buat Alang ya. Tadi Alang hanya makan roti selai. Makasih Mak ai lop yu." Ijin langit sambil mengambil roti lapis diatas piring.

Sea [Queen Of The Night Sea]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang