part 7

206 14 0
                                    

Langit menuju mobil elang. Dia langsung membuka pintu mobil sebelah kiri dan memasuki nya.

"Udah? Mana cewek nya?" Tanya elang yang masih sibuk dengan laptop nya itu.

"Orangnya ilang, dan kita harus nyari dia, sampai ketemu." Tegas langit.

"Apa? Kita? Lo aja sendiri." Jawab elang, malas.

"Elaaang tolongin atuh Lang, tega banget Lo sama temen sendiri" rengek langit yang membuat elang bergidik geli.

"Mau nyari kemana emang?" Tanya elang.

"Ya kalo gua tau tempatnya, ngapain gua nyuruh Lo buat bantu nyari bego." Ketus langit.

Mobil berjalan, entah tak ada tujuan. Elang merasa seperti hanya berputar putar. Elang langsung memberhentikan mobilnya.

"Kenapa berhenti?" Tanya langit.

"BBM abis" jawab elang tanpa ekspresi.

"Ah elah" lelah langit, sambil menyenderkan kepalanya dikursi mobil.

"Nyarinya pake jalan kaki aja" usul elang.

Langit menghela nafas pasrah,

"Yaudah lah, Lo kalo mau balik ke kampus, balik aja. Gua bisa nyari sendiri."

"Terus Lo sendiri?"

"Gua bisa balik nanti, jalan kaki."

"Yodah serah"

Langit membuka pintu mobil dan keluar dari mobil sport hitam milik elang. Mobil, elang lajukan dan pergi meninggalkan langit.

✨🏍️✨


"Mmmm Abang Gaga. Tadi Abang kemana? Bolos yaa" tanya Atalla.

"Hm" jawab singkat Gangga.

"Hayoo kemana hayo" kepo Atalla.

"Bacot Lo, bisa diem gak" ketus Gangga.

"Ish Abang Gaga nyebelin" ngambek Atalla sambil melepas pegangannya dan melipat dua tangannya di depan dada, sambil menoleh ke arah lain.

Gangga langsung meng gas motornya yang membuat Atalla terjungkal, hampir saja jatuh.

Sangat menyebalkan.

"Abang Gaga pengen ak-"

"Diem anjing. Bacot Mulu ga cape apa Congor Lo ?!. Gua turunin disini mampus Lo." Kesal Gangga.

Atalla yang mendengar pun cemberut. Masih sambil memegang jaket Gangga, takutnya Gangga ngegas lagi.

Gangga melihat kearah sepion yang memperlihatkan wajah cemberut Atalla.

"Sial, kok jadi gemoy gitu sih" batin Gangga sambil tersenyum dibalik helm hitamnya.

Motor hitam dengan corak merah milik Gangga, sudah berada didepan gerbang putih besar dan mewah. Gangga memberhentikan motornya dan menyuruh Atalla untuk turun dan membukakan gerbang.

Atalla turun dari motor Gangga. Dia membukakan gerbang agar motor Gangga bisa masuk. Tapi, pak satpam rumah besar itu datang.

"Ya Allah non kenapa ga bilang pakde kalo udah datang? Kan pakde bisa bukain gerbang." Tutur pak satpam yang biasa dipanggil pakde Bejo.

"Udah gede" ketus Gangga.

Gangga suka banget ngomong ketus.

Apa dia punya masalah pribadi?
Atau di lagi pms? Uthor bego, mana ada cowok pms.

Haha iya :)

Atalla berlari kecil menuju pintu rumah besar itu, sedangkan Gangga masih sibuk memarkirkan motornya di garasi.

"Buunndaaaaaa ata da balik niii" teriak Atalla setelah membuka pintu rumah itu.

"Eh anak bunda atu atu nya udah pulang" jawab Kinan, kepada anak bungsunya itu.

"Ekhem" dehem Gangga yang melihat dua mahluk cantik sedang berpelukan.

"Darimana kamu? Kenapa pulang nya lama? Kamu gak kasian sama Atalla? Kalo Atalla kenapa kenapa gimana? Kamu harusnya mikir Gangga. Kamu itu sudah besar. Kamu itu-"

"Bicit" jawab Gangga sambil mengorok telinga nya menggunakan jari kelingking dan melengos pergi kekamar nya, yang ada dilantai atas.

"GANGGA. DASAR ANAK GAK GUNA!!" Teriak tanda marah Kinan karna sifat anak laki laki nya itu.

"Udah bundaa jangan marahin Abang Gaga terus" tatah Atalla sambil menunjukkan muka imut nya.

"Iya sayang, abisnya Abang kamu itu bikin naik darah terus."

Atalla tersenyum menyemangatkan Kinan.

"Oh iya, bunda udah masak belum? Ata mau bantuin" tatah Atalla sambil mengajak Kinan pergi ke dapur.

"Belum sayang, bunda mau nungguin kamu biar bisa masak bareng."

Atalla senang, karna mempunyai bunda yang perhatian dan sayang sama dia.

Sedangkan Gangga, masih terlentang diatas ranjang dengan celana abu-abu. menggunakan kaos hitam dan seragam putih tidak dikancingkan sambil menatap langit-langit kamarnya.

"Kapan ayah balik?" Batin Gangga.

"Gangga rindu ayah. Gangga gak kuat yah, udah 8 tahun ayah pergi berlayar tanpa kabar. Ayah dimana? Apa ayah sudah makan? Ayah lagi apa? Apa ayah sudah lupa dengan Gangga? Apa ayah gak peduli sama Gangga lagi? Kenapa ayah pergi sangat lama? Kenapa yah?" Pertanyaan itu, Gangga lontarkan didalam hatinya. Tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan Gangga selain ayahnya sendiri.

Tidak ada yang tau tentang kehidupan seorang Gangga sebenarnya.

Gangga menghembuskan nafas lelah.

"Ddrrttt ddrrttt" ponsel Gangga berbunyi.

"Woi ngga" suara Leon keluar dari ponsel Gangga.

"Waalaikumsalam" ucap Gangga.

"Eh hehe, iya lupa. Assalamualaikum" jawab Leon sambil cekikikan.

"Paan anjir?" Umpat Gangga karna ketenangan nya terganggu.

"Si xio nantang balapan bos, gimana? Terima gak?" Tanya Leon.

"Gausah lagi ga mood, kacangin aja." Jawab Gangga singkat.

"Ada masalah ngga? Ga biasanya Lo gini. Gue ke home Lo sekarang." Kawatir Leon.

"Gua gapapa anjir-"

Tuutt!

"Dambrat" decak Gangga sambil tersenyum kesal.

^__^

Oink oink-!!!

Dikit banget yang like :(( pundung setaun ah.

Tinggalin jejak ya cantik/ganteng.
Jangan jadi setan :) yang keliatan liatnya, tapi ga ada jejak nya.

Gak susah kok, tinggal pencet bintang bawah iniii <3

👇Tap :) and tunggu lanjutannya,,,

Sea [Queen Of The Night Sea]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang