Pertemuan yang terasa tiba-tiba tanpa pernah diduga sebelumnya, namun memberikan efek yang sangat tidak biasa, Zaskia Dineschara Ilona. Gadis yang selalu mengelak perasaannya setelah kejadian lima tahun lalu, ya ... Perasaan trauma yang dideritanya mengakibatkan siapa saja yang sedang berusaha mendekatinya hanya dianggap bercanda saja, selalu menganggapnya hanya ingin berteman padahal mereka sudah jelas-jelas menyatakan perasaanya. Ketika, Tama masuk dalam kehidupannya tidak berlaku seperti itu, dia merasakan perasaan yang mungkin sama sewaktu lima tahun lalu. Jatuh cinta kembali, mungkin saja bisa dibilang seperti itu.
Tama dengan rasa senang yang selalu disalurkan kepada Kia, mampu membuat gadis itu selalu merasa senang ketika bersamanya, manusia Pisces yang memperlakukan Kia dengan baiknya meski kadang kala selalu terbesit perasaan segan tehadap Kia, entah karena Kia satu tahun lebih tua darinya atau ada alasan lainnya, tapi sejauh ini masih baik-baik aja.
Tama yang selalu mengajak Kia menikmati senja dengan suasana yang selalu beda, di tempat-tempat yang baru, mengasyikkan memang. Dengan cerita-cerita banyak darinya, gombalan-gombalan yang selalu dilontarkan, justru membuat Kia merasa terhibur, dan timbul perasaan nyaman tanpa diduganya.
🌻🌻🌻
"Bagaimana, sudah merasa senang?" Tanyanya, setelah mengajakku duduk menghadap laut dan menikmati sebuah sore itu."Iya, terima kasih." Ucapku dan melihat ke arahnya.
"Kia, mau aku ajak ke suatu tempat. Tapi bukan menikmati senja."
"Kemana? Jauh?"
"Tidak terlalu jauh. Tapi, kan sama aku."
"Kalau diizinkan Ibu,"
"Pasti,"
"Yakin sekali kamu ini,"
"Ya ... Karena selama ini, Ibu selalu memberikan izin bukan? Jadi kenapa harus ragu?"
"Ya ... Kan nggak pernah tau besok dikasih izin apa nggak."
"Pasti."
"Olimpiademu bagaimana?" Untuk pertama kalinya aku menanyakan tentangnya.
Sudah satu bulan memang, dan Minggu kemarin olimpiade selesai dilaksanakan, dan begitu pun dengan hubungan antar keduanya yang berjalan sampai sekarang.
"Hah? Oh lancar," jawabnya sedikit terdapat rasa terkejut diraut wajahnya.
"Pengumuman?"
" Bulan depan, doain ya," ucapnya dan mengelus Suraiku sambil tersenyum.
Ya Tuhan ... Kenapa rasanya seperti ada kupu-kupu terbang diperutku.
"Iya, pastinya."
"Kamu punya rencana nggak, Ki?"
"Hidup kan harus punya rencana," ucapku sambil bermain pasir, menggenggamnya lalu menjatuhkan secara perlahan.
"Memang apa rencanamu untuk beberapa tahun ke depannya?"
"Harus aku jawab?"
"Nggak juga gapapa,"
"Kalau kamu?"
"Selalu sama kamu terus, selamanya kalau bisa,"
"Aku serius,"
"Aku lebih serius," benar, raut wajahnya mengatakan seperti itu, bahkan sinar matanya sangat jelas.
"Ayo pulang Ta," ajakku dan mulai berdiri.
Rumah kita dekat pantai tersebut, hanya berjalan kaki untuk menuju ke pantai tidak menggunakan sepeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Bersama Cerita yang Telah Usai
Teen FictionTama Erhan Baskara berzodiak Pisces manusia paling menyenangkan yang aku temui setelah dia. Dia berbeda dari siapapun menurutku, sama dia rasanya senang terus. Apalagi ketika menghabiskan waktu menikmati senja yang tak pernah membuat kecewa, senja b...