Erhan

21 2 0
                                    

Halo? Gimana kabarnya? Sehat-sehat ya. 

Stay safe and stay healthy kalian, jangan lupa selalu senang. Dan semoga hari-harinya menyenangkan juga menenangkan.


Happy reading. 



***

"Erhan ..."panggil seseorang dari belakang.

Secara Refleks Tama melihat sumber suara. Masih terlihat jelas siapa yang memanggilnya perempuan dengan rambut dikuncir kuda sedang berjalan menuju ke arah Tama.

Begitu pun Aku melihat ke arah perempuan itu.

"Siapa Ta?"

"Rara," jawabnya.

Kakiku terasa sedang menginjak sesuatu kumundurkan langkahku justru membuatku terpeleset.

"Ta ...,"panggilku gelagapan dan mencari pegangan, Tama yang namanya terpanggil dengan sigap menangkap tubuhku yang hampir saja terjatuh.

Dengan nafas yang memburu akibat rasa terkejutku, belum lagi Tama yang menatapku seperti itu.

"Kamu tidak apa?" Tanyanya menyadarkanku.

"Hah ... eh iya tidak apa," dan membantuku berdiri dengan baik.

"Bandel sih, untung kamu tidak jadi terjatuh. Kalau iya, bisa menggelinding kamu ke bawah,"dan mencubit hidungku.

"Sakit, ish ..." lihat ini, hidungku jadi memerah akibatnya.

"Ternyata benar, Lo. Gue kira salah lihat," ucap Rara yang tersenyum ke arah Tama, seolah tidak ada aku disebelah Tama.

"Ada apa memang?" Tanya Tama datar.

"Gue kangen sama Lo," ucapnya dan memegang tangan Tama yang justru ditangkisnya.

Tama hanya tersenyum miring, lalu menggandengku tanpa persetujuanku meninggalkanku gadis yang bernama Rara itu.

Dengan sebalnya, Gadis itu kembali ke atas setelah mendapatkan respon yang tidak menyenangkan.

Aku dan Tama berjalan tanpa perbincangan sampai menuju parkiran.

"Kita cari masjid atau mushola dulu," ucapnya sebelum meninggalkan parkiran menuju masjid terdekat.

Setelah lima menit perjalanan, akhirnya kita menemukan mushola.

"Setelah sholat, tunggu saja di halaman depan," ucapnya sebelum menuju ke tempat wudhu.

Seusai menunaikan Ibadah sholat magrib, aku menunggu Tama yang belum selesai juga. Sambil mengecek gawai pastinya.

Aku membuka aplikasi instagram, terdapat notifikasi seseorang meng-tag akunku.

Erhan_Tama kubuka instastorynya, sial fotoku yang berada di sana disertakan caption. Senja bersama cerita yang akan di mulai.

"Lihat apa?" Tanyanya menghampiriku.

"Hapus, Ta." Ucapku dan menunjukkan layar ponselku.

"Iya, besok juga hilang sendiri," dan menarikku menuju motornya.

"Sekarang,"tegasku, justru tidak digubrisnya.

"Sekarang mau kemana lagi?" Dan memberikan jaketnya kepadaku.

"Pulang,"

"Kamu nggak mau makan dulu? Nggak laper?"

"Makan di rumah aja,"

"Gue udah lapar, Ki."

"Ish ... yaudah ayo cari makan," lalu aku menaiki jok belakang tidak lupa memakai jaket yang diberikan Tama.

Senja Bersama Cerita yang Telah UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang