part 15

3K 201 5
                                    

"Kejar apa yang pantas dikejar, tinggalkan apa yang pantas ditinggalkan, selalu berpikir tentang kemungkinan terburuk agar tidak sering terlanjur terpuruk. "




(Monika elza jovanka)

Selamat malam










Typo bertebaran!!

"Lo nangis? "

***

"Ngak kok, ngapain juga gue nangis" Jawab monik

"Ngak usah bohong, lo nangis karna apa? " Tanya orang itu lagi

"Oh atau jangan jangan lo nangis karna di bentak oleh kembar gravel ya? " Lanjut orang itu

"Ngak juga tuh, buat apa gue nangis karna di bentak doang" Ucap monik datar

"Udahlah lo jujur aja apa susahnya sih" Ucap orang itu lagi

"Lo itu emang siapa gue sih? Kenal aja kagak" Ucap monik datar

"Oh iya, kita belum kenalan ya. Kenalin nama gue Agitta Lestari Robert, panggil aja gita. Lo murid baru kan? Nama lo siapa? " Ucap orang itu yang ternyata adalah gita

"Iya gue murid baru. Monika elza, monik." Ucap monik

"Yaelah ngomong nya singkat amat nik" Cibir gita dan langsung di tatap tajam oleh monik

"Ehehehe piece ✌🏻" Ucap gita

"Lo udah punya temen belum? " Tanya gita

"Belum, kenapa?" Jawab monik

"Wah beneran lo belum punya temen? Kalau gitu mulai sekarang kita temenan gimana? " Tanya gita dengan senyum manis

"Lo emang mau temenan ama gue yang irit ini? " Tanya monik datar

"Ya mau mau aja sih, kenapa ngak? Soalnya muka lo mirip sama sahabat gue yang udah meninggal" Ucap gita lirih di akhir, walau lirih monik masih bisa mendengarnya karna pendengaran monik sangat tajam.

Dan monik yang mendengar ucapan lirih dari gita hanya tersenyum penuh arti.

"Makasih ya udah mau jadi temen gue" Ucap monik dengan tersenyum tipis

"Iya, yaudah yok kita masuk kelas. Udah mau bell" Ajak gita dan hanya di balas anggukan kepala oleh monik

Dan setelah itu mereka pun langsung berjalan keluar dari taman belakang sekolah.

Tanpa gita sadari, sedari tadi ada yang memperhatikan mereka, kalo monik sadar jika ada yang memperhatikan tetapi acuh saja toh tidak merugikannya.

Orang itu memandang sendu ke arah monik yang berjalan menjauh dari taman belakang sekolah.

"Maafin kakak dek, untuk sekarang kakak ngak bisa di sisi kamu terus. Mungkin juga nanti kamu bakal benci sama kakak" Batin orang itu dengan pandangan sendu

Dan setelah itu orang itu pun melangkah pergi dari taman belakang sekolah.

Kembali lagi ke monik dan gita.

Saat ini ke duanya sedang berjalan di koridor, dan ternyata masih banyak murid murid yang beluk masuk ke kelas.

Dan saat monik dan gita melewati siswa maupun siswi mulai berbisik bisik yang buruk tentang monik

'Hah ternyata kelakuannya busuk ya, gak secantik mukanya'

'Iya, queen bullying baru nih'

'Cih kelakuan minus banget'

'Kenapa orang kayak dia di terima si di sekolah ini'

'Mungkin dia nyogok kepsek dengan tubuhnya'

Sekiranya seperti itulah bisik bisik murid murid dengan menatap sinis, tak suka, dan lain lain ke monik

Gita yang mendengar kata kata terakhir pun menjadi marah dan langsung menghampiri siswi itu

Sedangkan monik hanya berjalan di belakang gita dengan wajah datar nya, mengikuti langkah gita.

Setelah sampai di depan siswi itu gita langsung memberikan tatapan sinis pada siswi di depannya.

"Lo tadi bilang apa? " Tanya gita dengan tersenyum manis, tapi jatuhnya malah menyeramkan bagi murid murid yang berada di situ.

"Kenapa? Emangbener kan dia di terima di sekokah ini itu pasti karna dia nyogok kepsek dengan tubuh nya bukan" Ucap siswi itu dengan angkuh

Plak









Jangan lupa vote nya, makasih.

Mau doube up, vote harus  mencapai target 20. Nanti aku doube up deh.









(07/08/21)             

Transmigrasi Alvina - Afany (Masa Revisi) [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang