SEBELAS - SKANDAL

3 0 0
                                    


Waktu masih menunjukkan pukul tujuh pagi, tetapi Wanda sudah berteriak heboh sambil menghempaskan selimut. Rana yang baru keluar dari kamar mandi terkejut melihat Wanda. Wanita itu menatap layar ponsel dengan mata melotot. Bibirnya komat-kamit menyebut kata gawat.

"Kenapa lo?" tanya Rana.

"Gawat!" sahut Wanda panik. "Gawat, Ran!"

"Gawat kenapa?" tiba-tiba saja Rana menjadi khawatir karena raut wajah Wanda sudah tak keruan. Dia bahkan belum sempat mencuci muka, rambutnya pun masih acak-acakan.

Wanda memalingkan pandangan ke arah Rana dengan tatapan khawatir. "Jangan kaget ya..."

"Kenapa gue mesti kaget?" sekarang perasaan Rana mendadak jadi tidak enak. Jangan bilang kalau ini ada hubungannya dengan dirinya.

Wanda menarik napas dalam-dalam sebelum menunjukkan layar ponselnya ke Rana. Di situ tertulis headline berita yang tercetak tebal, "Reina Curhat di Instagram Pasca Putus dari Stefan". Sampai di sini Rana belum kaget. Masalah Stefan dan Reina putus itu bukan urusannya. Malah bukannya seharusnya Wanda lega karena akhirnya mereka putus?

"Terus kenapa? Bukannya lo seneng mereka putus?" tanya Rana.

"Ini belum selesai." Wanda memeriksa ponselnya lagi dan mencari berita lain, lalu menunjukkannya pada Rana. "Look at this! What the hell, Stefan! Gue udah kasih tahu dia untuk hati-hati dan nggak ngedeketin lo!"

Kedua mata Rana terbelalak lebar membaca headline berita berikutnya, "Ini Dia Sosok Wanita yang Diduga Selingkuhan Stefan". Foto dirinya bersama Stefan di taman Deokjin terpampang jelas di layar ponsel Wanda. Oke, ini gawat. Pantas saja Wanda kelabakan. Sekarang Rana pun jadi kelabakan dan berharap ia akan selamat dari serbuan media dan netizen.

"Oh shit..." hanya itu yang bisa keluar dari bibir Rana.

"I'm sorry," kata Wanda. "Gue udah memperingatkan Stefan sebelumnya."

"Gue harus apa..."

"Nothing. Kalo lo mau matikan kolom komentar Instagram, silahkan. Atau nggak usah buka IG dulu. Tapi yang paling penting adalah menyiapkan mental."

Rana membeku. Hal seperti ini tidak pernah terbayangkan olehnya. Baru saja usai masalahnya dengan Ryan, sekarang muncul masalah baru. Satu Indonesia akan membicarakannya. Bisa ditebak penggemar fanatik Reina pasti sudah menyerang akun media sosialnya.

Wanda menyentuh bahu Rana. "Are you okay? Oh God, gue akan berusaha bantu lo. Gue tahu lo nggak terbiasa dengan sorotan media, tapi lo kan nggak salah. Lo bukan penyebab mereka putus. Nggak usah terlalu khawatir ya."

Rana memijat keningnya yang tiba-tiba berkedut. "Rasanya gue nggak pengen buka hp untuk saat ini." Beberapa saat kemudian ponselnya berbunyi nyaring. Ia melihat nama Jani di layar ponsel. Sahabatnya itu pasti sudah melihat berita.

"Gue kontak Stefan dulu," kata Wanda. "Gue harus ngomong banyak sama dia."

Rana mengangguk. Setelah beberapa saat terdiam akhirnya ia menjawab panggilan Jani.

"Rana! What's going on? Lo nggak apa-apa kan? Astaga gue kaget banget lihat berita."

"Gue nggak tahu, Jan," kata Rana lemah.

"Itu beneran lo? Yang di foto itu?"

"Iya itu gue, tapi gue nggak sengaja ketemu Stefan. Gue bahkan nggak membayangkan bakal ada yang motret gue sama Stefan."

"Tapi fotonya pas banget lho, Stefan lagi pegang tangan lo."

Rana menarik napas dalam-dalam. "Waktu itu dia narik tangan gue..."

Sweet EscapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang