09

406 42 0
                                    

Malamnya Chenle terpaksa pulang ke rumah. Chenle langsung menuju ruangan bawah tanah takut papahnya marah lagi.

"Chenle kamu belum makan kan nih" mamahnya memberi Chenle nasi goreng dan udang.

"Iya mah terimakasih" Chenle menerima itu langsung balik ke ruangan papahnya.

"Chenle sini aja mamah mau ngomong" mamah Chenle menyuruhnya makan di meja makan.

"Kenapa mah?" Tanya Chenle.

"Sini dulu"

Akhirnya Chenle tak punya pilihan lain selain duduk di dekat mamahnya, sebenarnya perasaan Chenle campur aduk.

"Makan lah" ucap mamah Chenle

"Iya mah, ada apa"

"Sebenarnya mamah sayang banget sama kamu tapi karena papah menyuruh mamah untuk berbuat jahat ke kamu seolah olah kamu itu beban kita"

Chenle yang mendengar itu pun sakit hati. "tapi kenapa mah apa salahku?"

"Sebenarnya kamu itu anak yang tidak diinginkan oleh papahmu sendiri. Tapi mamah hanya berusaha untuk melindungi mu, tapi papahmu yang kejam itu menyuruh mamah untuk diam kalo tidak mamah akan mati di tangannya"

Seketika mood Chenle untuk makan hilang. Dan ketika Chenle mendengar itu dia menangis. "kalo gitu kenapa Chenle ada di sini mah kenapa?"

"Karena papah itu bukan papah kandung kamu. Papah kandungmu dibunuh oleh nya sebelum kamu lahir" mamah Chenle seketika mengeluarkan air matanya.

Di situ tangisan Chenle makin menjadi "terus kenapa mamah mau menikah dengannya?"

"Karena mamah terpaksa nak mamah terpaksa. Karena papah kamu menginginkan mu untuk usahanya. Agar kau bisa mengurus perusahaan nya"

"Tapi kenapa aku di sakiti begini"

Chenle akhirnya kekamarnya sendiri dia rasa sudah seminggu di sana.

"Chenle" panggil mamahnya.

_____

Malam harinya Chenle menangis seharian di kamarnya papahnya bekerja di hari Minggu ini.

"Kenapa gw lahir ha kenapa" Chenle menangis sambil berteriak.

"Chenle kamu makan dulu ya, kamu dari tadi siang belum makan" mamahnya khawatir jika anaknya itu melakukan tindakan yang aneh aneh.

"Engga mah Chenle gak laper kok"

"Chenle tapi kamu harus makan" mamahnya mendorong pintu kamar Chenle ternyata tidak dikunci.

"Chenle maafin mamah ya, mamah janji mamah akan melindungi kamu" ucap mamahnya.

"Gak usah mah Chenle laki laki Chenle yang harusnya melindungi mamah dari laki laki brengsek itu" Chenle tersenyum ke arah mamahnya tapi dia masih mengeluarkan air mata.

"Chenle mamah sebenarnya sayang banget sama kamu nak" mamah Chenle memeluknya dia melihat luka bekas cabukan yang di perbuat suaminya itu.

Chenle memeluk mamahnya kembali dia berjanji suatu saat mereka bisa bebas dari papahnya.

"Ini le kamu makan ya nanti sakit, sini mamah suapin" mamahnya memberikan satu piring nasi goreng kimchi.

Chenle hanya mengangguk senang. Mamahnya kemudian mengelap air mata Chenle dan menyuapkan nasi goreng itu ke mulut Chenle dengan lembut.

Cold Vice ChairmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang