11

1.1K 112 4
                                    

Hallo semua, aku kembali untuk menghancurkan hidup Owen😂🙏

"Sebaik-baiknya manusia, dia tidak akan pernah sanggup menghancurkan sebuah keluarga demi kepentingan hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebaik-baiknya manusia, dia tidak akan pernah sanggup menghancurkan sebuah keluarga demi kepentingan hidupnya."

¶¶¶¶¶
Continue..

(Sisi Rega)

"Masih ingat jalan pulang juga kamu!! Cepat siapin makan malam!!" Kata seorang wanita yang selalu dipanggil Rega dengan sebutan bunda

"Baik bunda." Kata Rega dengan nada pelannya

"Berhenti memanggil istri saya dengan panggilan bunda." Kata seorang lelaki yang seumuran dengan bunda Rega. Ya ayah kandung Rega, Harris

"Kamu bukan anak saya!! Saya bukan bunda kamu sampai kapan pun!! Kamu itu pembunuh!!" Kata bunda, Kiara

"Kapan Rega bakal disayang Tuhan?" Batin Rega yang kini hanya tersenyum miris

"Kalau tau begini, Rega juga gak mau dilahirkan bun yah tapi ini udah takdir. Tuhan Rega cape." Batin Rega yang kini membawa kaki nya melangkah ke arah dapur untuk memasak makanan

Sesampainya di dapur,

"Tuan muda Rega? Baru pulang? Udah makan belum?" Tanya salah satu maid yang menatapnya khawatir

"Rega okey, udah biasa." Rega tersenyum meyakinkan mereka yang menatapnya dengan sedikit menelisik

"Jangan khawatir." Tambah Rega lagi sambil tersenyum tipis

"Mending tuan muda makan dulu setelahnya bersih-bersih. Untuk makan malam biar kami saja yang memasakkan untuk nyonya dan tuan." Kata salah satu dari mereka lagi

"Terima kasih, tapi gausah biar Rega saja gapapa." Kata Rega yang bersiap-siap untuk memasak.

"Bi, adeknya Rega kapan pulang ya? Rega kangen." Kata Rega dengan pelan sambil memasak

"Tuan muda, tuan muda Alden kan udah meninggal. Ikhlasin ya," kata mereka yang juga pelan

"Gara-gara Rega, Alden meninggal ya?" Kata Rega yang masih fokus pada masakannya.

"Kelahiran, kematian, jodoh itu sudah takdir yang tertulis di atas sana tuan muda. Mau kapan aja kita meninggal itu ketentuan di atas kita ga bisa apa-apa. Ini juga bukan salah kita. Ingatlah Tuhan sayang pada adeknya tuan muda." Kata maid itu

"Iya, Rega udah ikhlasin kok lagi pula, Rega udah ketemu sama adek versi yang lain. Dia imut bi, pipinya itu loh bakpao. Hanya saja Rega ga tau gimana mau deketin dia, Rega malah nyakitin dia. Bahkan kemaren gara-gara Rega dia kembali ke rumah sakit." Kata Rega tersenyum miris

"Yang sabar ya." Kata mereka dengan wajah sendu menatap Rega

"Tuan muda Rega, kuat banget. Tuhan ku mohon permudahkan jalan tuan muda Rega untuk bahagia." Batin para maid yang ada di sana

Setelah selesai memasak, Rega langsung menghidangkan makanan tersebut diruang makan yang kini diisi, ayah Harris, bunda Kiara dan seorang lelaki yang tua 3 tahun dari Rega, Rezlar abang pertama Rega yang juga membenci Rega.

"Selamat makan." Kata Rega lalu pergi dari ruangan itu dan menuju ke taman belakang mansion

"Adek abang lagi ngapain? Alden? Abang kangen. Kenapa ninggalin abang Den? Abang kesepian, mereka beda, mereka berubah. Abang cape disini, kenapa ga abang aja yang pergi. Kenapa harus kamu dek?"

" Tau nggak, beberapa tahun lalu Abang ketemu kamu dengan versi cupu. Mirip banget sama kamu dek, tapi bodohnya abang malah nyakitin dia. Abang pukul dia dek, Abang hina dia. Abang pengen banget deket sama dia tapi abang gatau gimana caranya. Abang sayang sama dia dek tapi adek jangan khawatir, adek adalah adek kesayangan abang sampai kapan pun."

"Alden? Adek ga marah kan kalau tau abanh udah kembali berandalan? Kamu ga boleh marah ini juga karna kamu. Abang kangen banget omelan kamu, pukulan kamu, rengekan kamu. Kapan kamu mau ngerengek minta dibeliin permen lagi? Abang kangen dek. Kangen meluk kamu dek."

Flashback On

"Huaaaa abang!! Pelmen Alden udah habis!! Beliin sana!!" Kata si kecil tak lain tak bukan adalah Alden

"Tadi kan sudah loh dek, banyak lagi 10 permen, masih ga cukup? Ompong tau rasa kamu" kata Rega membuat si kecil cemberut

"Abang, abang itu udah tua ga lama lagi mati, jadi ga baik loh pelit sama adek sendili ental miskin tau lasa." Kata Alden pedas dan mampu membuatkan Rega geram

"Ga bakal miskin." Kata Rega sambil memeluk Alden dengan sayangnya

"Dek, nanti kalau abang udah pergi jangan ngerepotin bunda, ayah dan abang Rez. Kamu harus jadi pria tangguh dan mandiri kayak abang ini" kata Rega mengecup pelan puncak kepala adeknya

"Abang mau kemana?" Tanya Alden polos

"Mati." Jawab Rega santai

"Abang, abang ga boleh mati dulu, peljalanan abang masih panjang. Jangan pelnah mikil buat pelgi ninggalin Alden sama yang lain ya." Kata Alden dengan menatap abangnya itu

"Ekhemm, lagi ngapain sih anak-anak bunda ini? Main kok ga ngajak-ngajak!!" Kata bunda Kiara

"Ini loh bun, adek minta di beliin permen lagi, padahal tadi udah Rega beliin loh 10." Kata Rega membuatkan Kiara menggelengkan kepala

"Alden, nanti ompong loh dek. Kan abang udah beliin terus mana?" Tanya bunda Kiara ke Alden yang hanya dibalas cengiran sambil mengusap perutnya

"Udah di pelut bun." Kata Alden

"Lihat tu bun, ngeselin ga tu huaa!! Rega baru beliin loh udah habis aja." Kata Rega menatap bundanya

"Biarin aja adek kamu ini ompong, entar ompong kita ketawain bareng-bareng sayang." Kata bunda Kiara ke Rega

"Kalian jahat!!! Bunda tau?! Tadi abang bahas mati loh, Abang bilang dia mau pelgi!!" Adu Alden membuatkan bunda Kiara terdiam

"Rega?" Ucap bunda Kiara menatap anak keduanya

"Bila bila aja, akan ada hari Rega juga bakal pergi bun." Kata Rega

"Tapi ga sekarang nak." Kata bunda Kiara mengelus kepala Rega

(***)

Brakkkk

"Alden!!" Teriak Rega menghampiri Alden yang tergeletak di trotoar jalan

Sesampainya di rumah sakit, Alden yang diperiksa. Kini kedatangan kedua orang tuanya dan abang nya itu.

"Gimana keadaan anak saya?" Tanya ayah Harris

"Maaf, waktu kematian passien 13:40, ditanggal 10 februari 2019." Kata dokter itu.

"No!! Mas anak kita!! Ga mungkin pergi!!" Kata Kiara menangis

Sementara Harris,

Plak

"Pembunuh!!"

Flashback Off

"Rega kangen bunda, ayah sama bang Rez. Kapan kita bakal kumpul lagi? Kenapa ga Rega aja yang pergi? Apa kalau Rega pergi kalian bahagia? Cape bun. Tuhan kenapa harus Rega? Rega ga kuat, batin Rega sakit tapi harus tetap kuat." Kata Rega dengan pelan

"Owen, maafin gue. Gue sayang lo kayak adek gue sendiri, tapi gue ga tau gimana pengen deketin lo. Gue janji bakal jagain lo walau itu dari jauh." Batin Rega sambil tersenyum menatap langit yang menampilkan kemerlipan bintang yang terang.

"Adek lagi lihat abang? Abang terhura adek monyet!! Abang sayang Alden." Batin Rega lagi.

TBC..
Vote n comment. Itu aja lah bye.

KELVIN OWEN•||Complete•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang