6

2K 171 4
                                    

Assalamualaikum semua, vote n comment juga jangan lupa okeyyy..

Selamat membaca❤️

"Iya gue diem tapi jika lo udah lebih batas lo bisa mati ditangan gue" Gio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya gue diem tapi jika lo udah lebih batas lo bisa mati ditangan gue" Gio

¶¶¶¶
  Continue

Hari ini adalah hari dimana Owen kembali bersekolah. Dengan semangat dirinya bangun dari tidurnya lalu mandi dan langsung memakai seragam sekolahnya

Tok..tok..tok..

"Masuk aja ga kunci kok" teriak Owen sambil menata rapi rambut miliknya.

Ceklek..

"Wihh adek abang udah ganteng aja ni, kemaren aja nangis-nangis." Kata Devon menatap ke arah adeknya yang kini kain cemberut dibuatnya. Bukannya merasa serba salah, Devon malah semakin mengerjakan sang adek bungsu kesayangannya itu

"Gausah banyak gaya dek, ga ganteng juga, bau lagi iuhhh anak siapa sih?" Tanya Devon lagi membuatkan Owen menunduk, ingin rasanya dirinya menangis saat ini.

"Yaudah gausah dekat-dekat sama Owen lagi. Sana keluar!!" Kata Owen dengan suara yang tinggi. Mendengar itu Devon tau jika adeknya lagi marah besar padanya

"Jangan dekat-dekat sama Owen lagi, ingat itu!! Owen ga punya abang kayak anda sana pergi!!" Kata Owen tanpa menatap wajah sang abang yang kini malah cemberut dibuatnya tapi itu hanya sementara karna wajah jailnya malah ternampakan.

"Bye, ohiya jangan lupa kamu bau, ga ganteng!!" Kata Devon tanpa tau bahwa adeknya itu tidak becanda. Bagi Devon perkataan Owen ga selalu benar jadi ya gapapa lah sekali kali menjaili anak itu. Namun tidak pada Owen, yang kini malah menangis setelah abangnya beranjak pergi dari kamarnya itu.

"Bang Devon ga sayang Owen lagi." Batin Owen menatap pintu kamarnya

Sementara di ruang makan,

"Devon? Mana baby kok belum turun juga?" Tanya mommy Erna pada Devon. Ya tadinya Devon di suruh memanggil Owen untuk makan sarapan bersama-sama

"Bentar lagi pasti tur-" ucapannya terhenti saat melihat Owen yang sudah di depan mereka dengan mata yang sembab dan hidung yang merah

"Dia nangis? Apa gara-gara gue?" Batin Devon menatap adeknya itu

"Ayo dek sini duduk sama abang." Tawar Devon namun alih-alih dibalas Owen menatapnya saja tidak. Owen juga malah duduk di samping abang pertamanya, Alex.

"Hei baby kenapa?" Tanya Erna khawatir

"Nggak ada." Jawab Owen seadanya

"Baby?" Panggil daddynya itu lagi dan itu membuatkan Owen menghembuskan nafas lelahnya

"Owen laper daddy, ayo kita makan setelah itu Owen mau ke sekolah." Kata Owen to the point membuatkan mereka disana menghela nafas

"Gue harus minta maaf ini, bayi gede udah marah besar."

KELVIN OWEN•||Complete•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang