17

800 88 4
                                    

Malam semua.. aku tadi nya mau double tapi ga jadi deh besok aja insyaallah. Btw vote n comment juga ya.

"Akting apalagi yang perlu gue lakuin biar lo hancur secara langsung? Gue muak dengan tingkah kekanakan lo!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akting apalagi yang perlu gue lakuin biar lo hancur secara langsung? Gue muak dengan tingkah kekanakan lo!"

¶¶¶¶¶
  Continue...

Setelah beberapa minggu mereka di gegarkan dengan anak baru yang polos seperti bayi ga punya dosa. Melarikan perhatian semua siswa dan siswi di sekolah dari Owen ke anak baru itu.

Begitu juga sahabat-sahabat Owen. Yang mulai lebih perhatian ke anak baru itu. Namun, itu tidak membuatkan Owen cemburu dan dirinya memaklumi semua ini karna bagi Owen, anak baru itu adalah sahabat barunya

Flashback On

"Anak-anak semua, listen to me!!" Kata Bu guru itu pada siswa/i yang berada di kelas Owen.

"Baiklah, kita kedatangan siswa baru, masuk nak dan perkenalkan diri kamu." Perintah guru itu dan tidak lama masuklah seorang anak polos dengan matanya yang besar menatap semuanya dengan tatapan polosnya.

"Hallo semua, perkenalkan nama aku Khairul Sayfik. Kalian bisa panggil aku Sayfik ataupun Khai dan aku harap kita bisa berteman ya semua." Kata Sayfik dengan wajah polosnya yang sedari tadi hanya menatap Owen yang menatap dirinya dengan tatapan biasa

"Sebentar lagi lo tunggu aja Owen." Batin Sayfik sambil terkekeh di dalam hatinya

"Baiklah sesi pertanyaan kalian nanti saja, Sayfik kamu bisa duduk di samping Illona. Illona angkat tangan kamu." Kata guru itu

"Bu apa boleh aku duduk di samping dia?" Tanya Sayfik menunjuk ke arah Owen

Sementara yang lain hanya menatap ke arah Sayfik dan memberi isyarat dengan gelengan kepala mereka.

"Kalau gue ga mau pindah, mau apa lo?" Tanya Gio dengan nada tidak bersahabat nya

"K-kamu bisa duduk di tempat aku." Kata siswa yang duduk disamping Leon kepada Sayfik

"Hmm lo bisa duduk disamping gue." Kata Leon dan diiyakan saja oleh Sayfik

"Makasih ya, kenalin aku Sayfik semoga kita bisa bersahabat baik." Kata Sayfik kepada Owen dkk yang hanya diberi anggukan singkat oleh Gio

"Gue Kelvin Owen bisa lo panggil Owen." Kata Owen berkenalan dengan gaya santainya, namun itu membuatkan seisi kelas kaget.

Ya bukan apa-apa cuma saja, setelah berita penyamaran Owen tersebar, Owen menjadi anak yang dingin dan tidak suka ada yang menganggu ya. Jangan kan itu bahkan dirinya pernah membawa siswi yang sanggup mengejarnya dan memberi bekal tiap hari.

"Salken ya Owen, seneng kenalan sama kamu. Semoga kita bisa bersahabat dekat." Kata Sayfik dan hanya diberi anggukan oleh Owen lalu anak itu lebih memilih memasang earphone nya kembali ke telinga.

Belajar? Ngapain? Orang dia udah pintar.

Flashback Off

Kedatangan Sayfik bukannya membuatkan Owen suka, namun semakin hari membuatkan Owen jengah. Gimana gak drama anak lelaki bukan lah lawannya.

Seperti sekarang mereka lagi di kantin, ya sekarang lagi jam istirahat. Dan fyi Sayfik selalu mengikuti mereka kemana saja mereka pergi. Begitu juga sahabat-sahabat Owen yang terlalu membela Sayfik dibanding Owen.

Owen sekarang lagi memilih duduk di meja yang sudah tentunya menunggu makanan pesanannya sampai di bawa oleh mbak Tini yang jualan di kantin itu.

Sahabat-sahabatnya? Owen juga tidak tau mungkin lagi jemput anak kambing itu buat ke kantin. Lebay dan Owen tidak menyukai akan hal itu.

"Ini tuan muda makanannya, saya permisi pergi dulu ya, selamat menikmati makanannya." Kata mbak Tini dengan sopan

"Gausah sopan gitu juga dong mbak, santai aja kayak sama siapa aja mbak gitu." Kata Owen santai sambil fokus pada bakso pesanannya

"Kan tuan muda cucu bungsu keluarga Moulien ya harus di hormat lah tuan muda." Kata mbak Tini lagi

"Maaf mbak saya bukan gila hormat kok, jadi lain kali kayak biasa aja ya mbak hehe yaudah saya makan dulu. Makasih udah anterin." Kata Owen dengan sopan nya

"Iya masama." Kata mbak Tini lalu beranjak pergi dari sana, Begitu pula Owen yang melahap bakso dengan penuh nikmat.

Namun semua nya terhenti kala datang sahabat-sahabatnya membawa Sayfik yang basah kuyup dengan wajahnya yang membiru

"Kamu apain Sayfik?" Tanya Rega menarik kerah Owen membuatkan anak itu dengan paksa berdiri dari duduknya

"Gue ga apa-apain dia loh? Dari tadi gue disini makan?" Kata Owen dengan penuh kebenaran tanpa ada kebohongan dari dirinya

"Tuh kan gue juga udah bilang! Mana mungkin Owen lakuin gitu. Lo pada sih nuduh mulu." Kata Leon melepas paksa tangan Rega dari seragam Owen

"Emangnya apa yang gue lakuin ke lo, terus ini? Nyusep dimana lo sampe kayak gembel gini?" Tanya Owen santai

"Anak orang kaya emang gini ya, sombong"

"Jadi selama ini yang bully si Sayfik, si Owen?"

"Gila pembully juga tu anak. Ga nyangka gue!!"

"Ya kan dulu dia nya pura-pura jadi anak cupu tapi setelah kita tau kebenaran keluar deh tanduknya."

"Anak haram sesungguhnya ya gitu pasti."

Ucapan terkahir mampu membuatkan Owen emosi.

"Emak lo kali jalang lahirin lo anak yang ga punya bapak. Iya gue kaya mau apa lo? Iri bilang aja lo ga mampu kayak gue." Kata Owen tersenyum miring

"Oya gue sombong, terus masalah lo apa? Ini juga area keluarga gue." Kata Owen lagi membuatkan beberapa siswa/i kicep mendengar lontaran ucapan dari Owen

"Dan lo!!" Kata Owen

Prashhh (anggap aja bunyi air yang di buang ke someone)

"Hmm noh tuan muda Gio, tuan muda Rega. Biru sesungguhnya ga tu? Semakin lo sahabatan sama dia ga nyangka otak lo pada jadi geser. Eh salah bukan geser tapi jadi ga berotak." Kata Owen lalu ingin pergi dari sana sebelum pergi dirinya sempat membisikan sesuatu pada Sayfik

"Drama lo ga bakal bisa hancurin mental gue bro, lakuin aja semau lo. Karna lo bakal hancur jika gue duluan bertindak. Semua aksi lo ada di angan gue, tunggu aja bom dari gue." Bisik Owen sambil memasang earphone nya di telinga lalu memasukkan tangannya ke saku hoodie dan pergi dari kantin seperti tidak terjadi apa-apa diantara mereka

"Damage ya bikin gue semakin gencar buat deketin Owen!!"

"Ganteng banget dia kayak gitu oiii ga kuat dedek."

"Pedes banget omongannya, yang ngomongin suami gue tadi gimana mental nya?"

Byee!!! Vote n comment juga

Selanjutnya:-

"Awas Owen!!!"

***

"Kamu gapapa? Terima kasih udah selamatin putra bungsu saya. Minta lah apa yang kamu mau bakal saya kabulin"

"Kalau aku minta buat tinggal bareng kalian boleh?"

KELVIN OWEN•||Complete•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang